Generasi Hijau Dimulai Dari Sekolah: Pendidikan Dan Praktik Berkelanjutan Dalam Implimentasi Projek P5 (Profil Penguatan Pelajar Pancasila) Intan Sarungallo·Juni 30, 2024entingnya pendidikan berkelanjutan dalam menciptakan generasi yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab sosial. Pendidikan berkualitas (SDGs 4) dan penanganan perubahan iklim (SDGs 13) harus diintegrasikan dalam kurikulum sekolah, sejalan dengan P5 Kurikulum Merdeka. Melalui pendekatan berbasis proyek, teknologi hijau, dan partisipasi komunitas sekolah, siswa diajak memahami dan mengatasi tantangan lingkungan. Kurikulum yang mencakup konsep keberlanjutan dalam berbagai mata pelajaran, serta kolaborasi dengan pihak eksternal, akan membentuk siswa yang mampu memberikan solusi praktis untuk masalah lingkungan, berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan berkeadilan.#PendidikanBerkualitas#perubahaniklim#sdgs13#SDGS4 #P5 #projekpenguatanprofilpelajarpancasila #sdgsindonesia #sdgsatschool#SekolahPeduliBumiSDGS40 Komentar·dibaca normal 4 menit
TATA KELOLA MANGROVE BERKELANJUTAN SEBAGAI STRATEGI PRIORITAS PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM Yolanda Dwi Astuti·Agustus 5, 2021Perubahan Iklim akibat pemanasan global dan aktivitas manusia menjadi isu hangat pada beberapa tahun terakhir. Berbagai bencana akibat perubahan iklim tidak dapat dihindari dan mengkhawatirkan banyak pihak, seperti perubahan musim, gelombang panas, peningkatan suhu bumi, melelehnya es di kutub, naiknya muka air laut, dan lain - lain. Karena perubahan iklim antropogenik menghadirkan masalah yang terus berkembang bagi komunitas internasional, para pembuat kebijakan semakin mencari cara-cara kreatif untuk mengurangi jejak karbon manusia, termasuk mengatasi perubahan penggunaan lahan. Beberapa penelitian terbaru berfokus pada pentingnya ekosistem pesisir seperti rawa asin, lamun, dan bakau dalam mitigasi perubahan iklim dengan bertindak sebagai penyerap karbon. Sementara ekosistem ini hanya membentuk dua persen dari luas global, penelitian telah menunjukkan bahwa ekosistem pesisir ini sepuluh kali lebih efektif dalam menyerap karbondioksida per area per tahun daripada hutan boreal, subtropis, atau hutan tropis dan sekitar dua kali lebih efektif pada menyimpan karbon di tanah dan biomassa mereka. Layanan “karbon biru” hanyalah salah satu manfaat penting yang diberikan ekosistem ini bersama dengan perlindungan garis pantai, peningkatan kualitas air, bahan bangunan, dan makanan laut. Mangrove menyediakan berbagai jasa ekosistem seperti penyerapan karbon biru, perlindungan badai, dan habitat unik bagi spesies. Terlepas dari layanan ini, hutan bakau hilang dengan kecepatan tinggi di seluruh dunia. Upaya konservasi mangrove harus dilakukan secara terencana dengan tahapan yang jelas, tercakup dalam kebijakan pemerintah dan melibatkan pemangku kepentingan. Tata Kelola mangrove dengan tujuan menjaga fungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon, dalam konteks pencegahan perubahan iklim, perlu dilakukan secara optimal melalui beberapa upaya yang sinergi dan terencana.#bluecarbon#karbonbiru#perubahaniklim#tatakelolamangrove0 Komentar·dibaca normal 9 menit
Penerapan Kebijakan Feed-in Tariffs, Mezzanine Financing, serta Net-Metering Compensation sebagai Solusi Percepatan Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia Elizabeth Simanjuntak·Agustus 2, 2021Tahun 2015 merupakan momentum di bidang perubahan iklim dimana sejumlah negara sepakat untuk memperkuat respon global terhadap ancaman...#energibersih#energiterbarukan#kebijakan#parisagreement#perubahaniklim1 Komentar·dibaca normal 6 menit