Kerjasama dalam pembudidayaan jamur tiram mahasiswa KKN Universitas Andalas dengan warga Korong Kampung Ladang bersama sama bahu membahu demi kelangsungan hidup jamur tiram dan guna menghasilkan manfaat juga di bidang ekonomi bagi warga
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak yang di lakukan oleh mahasiswa tim kkn tematik unram yaitu memanfaatkan limbah ternak. kotoran sapi dicampurkan dengan cairan EM4, gula merah, air, limbah serutan kayu, dan dekomposer (stardec).
Aji Setiawan, anak kelahiran Kota Mangga (Indramayu) ini seakan mengalami betul apa itu behaviorisme dalam ilmu psikologi. Semua kesenangan dan impiannya dipengaruhi lingkungan kompleks Sekolah Cendekia BAZNAS.
Indonesia merupakan Negara majemuk yang kaya akan kebudayaan, kondisi sosial dan kebudayaan yang ada di Indonesia mengharuskan produk perencanaan di Indonesia harus partisipatif dan kolaboratif. Pemahaman lokalitas akan wilayah perencanaan menjadi hal yang sangat penting dalam suatu proses perencanaan, agar tehindar dari produk rencana atau program yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Selain menjadi katalis, ketidakpastian perencanaan menjadikan seorang perencana berperan penting sebagai pengontrol sosial dan insurgent planner di Negara Demokratis Indonesia.
Keterlibatan perempuan dipastikan memiliki andil yang luar biasa dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun demikian, di Indonesia peran perempuan masih dimarjinalkan.
perempuan pada hakikatnya adalah seseorang yang dilindungi, kesetaraan gender mengangkat derajat perempuan agar mampu untuk duduk bersamaan dengan lelaki.
Istilah gender menurut Oakley (1972) berarti perbedaan atau jenis kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan.
Sedangkan menurut Caplan (1987) menegaskan bahwa gender merupakan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain dari struktur biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses social dan cultural.
Kesetaraan Perempuan
Di kumandangkan “Emansipasi” tahun 1950-1960. Muncul gerakan perempuan yang mendeklarasikan suatu resolusi melalui badan ekonomi sosial PBB tahun 1963, Diperkuat dengan deklarasi yang dihasilkan dari konferensi PBB dengan tema “women in development(WID)”tahun 1975
namun ada beberapa faktor penyebab ketidakadilan gender yakni
Pertama, melalui proses subordinasi. Yaitu meletakkan perempuan di bawah supremasi lelaki, perempuan harus tunduk kepada sesama manusia, yakni kaum lelaki.
Kedua, adanya marginalisasi perempuan. Yaitu perempuan cenderung dimarginalkan, yaitu diletakkan di pinggir.
Ketiga, perempuan berada di posisi yang lemah, karenanya perempuan sering menjadi sasaran tindak kekerasan (violence) oleh kaum laki-laki. Bentuk kekerasan itu mulai dari digoda, dilecehkan, dipukul atau dicerai.
Keempat, akibat ketidakadilan gender itu perempuan harus menerima beban pekerjaan yang lebih jauh lebih berat dan lebih lama dari pada yang dipikul kaum lelak
SDG Academy Indonesia mengundangmu untuk mengisi survei tentang Program Kepemimpinan SDG. https://youtu.be/kLhLTFsSjFw Salah satu program yang kami tawarkan...