Kebijakan Industri Hijau lahir dari perdebatan klasik mengenai peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Haruskah pemerintah mengikuti mandat Konsensus Washington untuk membatasi perannya dalam ekonomi dan menyerahkannya kepada kehendak pasar?
Plastik sudah melekat dalam kehidupan manusia. Menanganinya harus dari berbagai lapisan terutama dari tiga pihak berikut yaitu konsumen, produsen, dan pemerintah. Mereka memegang pilar penting seperti keputusan terhadap produk tertentu atau pilihan pengemasan suatu produk. Tiap pihak memiliki kepentingan sendiri dalam menyuarakan pendapat atau memilih pengemasan yang tepat. Bagaimana tindakan yang tepat?
Energi memiliki peranan sentral di berbagai lini kehidupan manusia dewasa ini. Namun, penggunaan energi fosil yang dominan turut mengakselerasi proses perubahan iklim. Transisi menuju energi terbarukan yang berkeadilan hadir sebagai salah satu jalan untuk memitigasi dampak perubahan iklim, serta mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Plastik menawarkan kepraktisan semu yang ternyata menipu bagi masyarakat plastik itu sendiri. kepraktisan yang digadang-gadang mempermudah sebuah urusan, ternyata malah mempersulit kehidupan manusia itu sendiri dimasa yang akan datang.
Saat membicarakan masa depan dan inovasi kita cenderung membayangkan teknologi yang kompleks serta konsep-konsep yang rumit. Padahal, bisa jadi sesuatu yang ada sudah ada di genggaman kita merupakan cikal bakal masa depan. Salah satunya adalah tempe.
Budaya di Indonesia sebetulnya sangat mendukung kesadaran ekologi. Ajaran nenek moyang kita menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos. Keselarasan antara jagad gede (alam) dan jagad cilik (manusia) menjadi kunci ketentraman hidup.
Di era modern ini, gaya hidup zero waste perlahan akan menjadi tren. Isu-isu lingkungan hidup dampak dari kegiatan manusia kembali diangkat akan memberi perhatian pada masyarakat, mereka akan menerapkan gaya hidup zero waste untuk meminimalisir dampak limbah sampah.
Timbulnya produksi besar - besaran disebabkan permintaan (demand) konsumer yang banyak sehingga terjadi eksploitasi sumberdaya alam. Jika terus - menerus dilakukan tanpa adanya pembaharuan dan perubahan pola kehidupan maka sumberdaya dapat habis dan lingkungan dapat tercemar.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengadopsi New Urban Agenda sebagai elemen penting untuk mengimplementasikan Cities for All. Hal ini sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin enam, yaitu menyediakan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat pada tahun 2030. Akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak adalah yang memenuhi standar kesehatan, dimana disertai dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Lalu, bila akses air bersih dan sanitasi di Indonesia sudah layak, apakah dapat dikatakan sudah sudah aman?
Dibalik cita rasa cabai yang pedas menggigit dan aneka variasi kuliner, serta permintaan pasar yang terus meningkat, petani gurem yang menanamnya tak kunjung sejahtera. Saat ini petani gurem belum dapat diandalkan secara penuh karena banyaknya keterbatasan mulai dari modal, resiko ekonomi hingga ancaman krisis iklim.
Menyadari fakta bahwa akhir-akhir ini telah terjadi penumpukan sampah yang berlebihan akibat dari kegiatan produksi dan konsumsi yang kurang bertanggung jawab, untuk itu entah sebagai pembeli dan penjual. kita perlu membenahi kegiatan produksi dan konsumsi agar lebih ramah lingkungan salah satunya dengan mendaur ulang sampah dan mengurangi penggunaan sampah dan menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, telah ditemukan suatu cara untuk memanfaatkan kayu sebagai sumber bahan bakar yang lebih praktis dan mudah digunakan. Yaitu dengan mengolahnya menjadi arang briket. Arang briket merupakan suatu bahan bakar yang dibuat dengan menggunakan bahan tertentu yang dibentuk menjadi suatu padatan yang solid, kemudian dilakukan proses pengarangan.