BB (Lembaga Beasiswa Baznas) adalah program dari Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan yang bertugas menyediakan dana pendidikan demi terjaminnya keberlangsungan program pendidikan bagi golongan mahasiswa kurang mampu/ miskin sebagai pertanggungjawaban antar generasi.
Banyak pengalaman baru dan manfaat yang saya dapat selama menjadi penerima manafaat beasiswa cendekia baznas ini. Pengalaman yang saya dapati mulai dari mengikuti kegiatan mentoring, berbagai macam pelatihan, pengembangan diri dan kegiatan lainya. Banyak manfaat yang didapati tentunya mulai dari terbantunya dalam pembayaran uang kuliah dan mendapat ilmu baru seperti merancang karir, kewirausahaan, mengenal berbagai budaya, mengenal teman baru, berbagi pengalaman dengan tokoh-tokoh inspiratif dan lain-lain.
Refleksi pembelajaran selama pandemi. Yang saya lakukan adalah dengan membuat video pembelajaran. Awalnya susah. Namun tidak boleh menyerah. harus berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa.
Selama hampir dua tahun ini, Sebagian besar pelajar dan Mahasiswa di Indonesia terpaksa melaksanakan proses pembelajaran di Rumah Karena Pandemi.
Disini saya akan menuangkan kesan & Pengalaman belajar Daring melalui vlog yang saya buat.
Selama hampir dua tahun ini, Sebagian besar pelajar dan Mahasiswa di Indonesia terpaksa melaksanakan proses pembelajaran di Rumah Karena Pandemi.
Disini saya akan menuangkan INOVASI & HARAPAN UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA PASCA COVID 19 melalui vlog yang saya buat.
Kita memang sudah lebih dari setahun yang lalu menerapkan pembelajaran jarak jauh. Namun, beberapa orang masih belum bisa beradaptasi dengan pembelajaran ini. Bahkan, banyak juga yang mengeluhkan akan pembelajaran jarak jauh ini. Disini, saya ingin memberikan pengalaman saya selama pembelajaran jarak jauh ini dan menjelaskan cara-cara saya agar tidak mudah jenuh selama pembelajaran jarak jauh ini karena sejatinya pembelajaran jarak jauh dilakukan untuk mengurangi resiko penyebaran virus covid-19 lebih parah.
Tak seharunya, pembelajaran dengan metode DARING (Dalam Jaringan) bisa dikatakan tidak efektif. Mungkin saja, itu hanya alasan belaka seorang pelajar/mahasiswa ingin bertemu temannya. Pembelajaran seharusnya tidak terpaku hanya dalam kelas dan secara tatap muka. Melalui tatap maya pun, kita seharunya bisa melakukan pembelajaran.
Secara teori, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan terlaksana dengan adanya gadget berikut jaringan internet. Akan tetapi, kenyataannya, meski dua syarat di atas sudah terpenuhi, tidak menjamin PJJ akan berjalan lancar. Penekanannya kemudian bukan lagi soal alat, namun bagaimana situasi dan kondisi orang-orang yang ada di balik perangkat tersebut.
Pandemi telah menimbulkan tantangan bagi-bagi masing-masing kita: baik itu siswa, guru dan orang tua. Oleh sebab itu, PJJ membutuhkan kolaborasi satu sama lain. Pandemi telah memisahkan kita secara fisik, maka PJJ hendaknya bisa mendekatkan kita. Siswa ke sekolah tidak hanya untuk mendengarkan instruksi atau pun presentasi guru. Namun juga, untuk berinteraksi antar sesama. Oleh karena itu, untuk PJJ yang sukses hendaknya memberikan kesempatan bagi murid, guru dan semua pihak untuk berkolaborasi dan berinteraksi. Prinsipnya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Jangan biarkan satu pihak terpuruk sendirian. Ini pun, selaras dengan motto SDGs: "Leave no one behind."
Waktu bergulir begitu cepat, rasanya, baru kemarin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengumumkan mengenai penerapan sistem pembelajaran...