Alexander Bryan·dibaca normal 2 menitTujuan 15: Ekosistem Daratan Ketika Hutan Dianggap Sebatas Kumpulan Daun Hijau
Muhammad Harist Syahirul A'en·dibaca normal 5 menitTujuan 13: Penanganan Perubahan Iklim Agroforestri: Sistem Ketahanan Pangan terhadap Perubahan Iklim
Indah Christiani Sinaga·dibaca normal 3 menitTujuan 1: Tanpa Kemiskinan Menginspirasi Perubahan: Dari Desa Bali hingga Pemberdayaan melalui Plastik
Dari Ruang Kelas ke Dunia Nyata: Inovasi Pendidikan sebagai Motor Penggerak Ekonomi Hijau chinta nofani·September 5, 2024Tulisan ini membahas pentingnya pendidikan dan inovasi dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan. Ide utamanya adalah: Pendidikan yang berkualitas dan inovasi yang terus-menerus adalah kunci untuk mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Tulisan ini menjelaskan bagaimana: Pendidikan berperan dalam membentuk individu yang sadar lingkungan dan memiliki keterampilan untuk menciptakan solusi inovatif. Inovasi dapat menghasilkan teknologi dan model bisnis baru yang ramah lingkungan. Kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan ekonomi hijau. Contoh-contoh konkret dari berbagai negara, termasuk Indonesia, diberikan untuk menggambarkan bagaimana praktik-praktik baik dapat diterapkan. Kesimpulannya, tulisan ini menekankan bahwa dengan mengintegrasikan pendidikan dan inovasi, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Kata kunci: pendidikan, inovasi, ekonomi berkelanjutan, lingkungan, keberlanjutan, solusi inovatif. Tujuan tulisan: Memberikan inspirasi bagi para pembuat kebijakan, pendidik, dan masyarakat luas untuk terlibat dalam upaya membangun masa depan yang lebih baik. Singkatnya, tulisan ini mengajak kita untuk melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan perubahan nyata bagi lingkungan dan masyarakat.hijauInovasiPendidikan berkualitas0 Komentar·dibaca normal 4 menit
Hijaukan Generasi: Cinta Lingkungan dengan Praktik Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Sekolah sebagai Implementasi SDG 4, 13, 14, dan 15 Azzahra Putri Kristiana·Juni 30, 2024Alam sebagai sarana pendidikan dan bukan cuma petualangan – Norman Edwin Kondisi lingkungan saat ini, seperti pemanasan...0 Komentar·dibaca normal 6 menit
PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOSAINS: INOVASI EDIBLE SPOON “SENTUL” (SENDOK BEKATUL) UNTUK MENDUKUNG EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT ARUM PRABAWANI·Juni 30, 2024Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dewasa...0 Komentar·dibaca normal 5 menit
Menengadah ke Cyclops, Menunduk ke Danau Sentani. Mewujudkan Aksi Iklim Komunitas Sekolah di Distrik Heram, Kota Jayapura Yayan Sopian·Juni 9, 2024SMA PGRI Jayapura, sekolah tempat penulis bertugas hanya berjarak sekira 100 meter saja dari salah satu Daerah Aliran...#Biodiversity#ClimateAction#EducationforSustainableDevelopment#KeanekaragamanHayati0 Komentar·dibaca normal 5 menit
Nature Journaling Sebagai Bagian dari Pendidikan Lingkungan Hidup: Sebuah Langkah Pencegahan dan Respon terhadap Krisis Lingkungan di Indonesia Fransiska Silitonga·Juni 9, 2024Isu lingkungan yang saat ini sedang menjadi sorotan di Indonesia, bukanlah sebuah isu baru. Bertahun-tahun masalah pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan telah menjadi isu yang mengkhawatirkan tetapi juga diabaikan. Perubahan harus dilakukan tidak hanya semata-mata di ranah pengusaha dan pemerintah, tetapi juga di ranah pendidikan yang mana berperan sangat penting dalam membentuk perspektif baru serta kepedulian di tengah masyarakat, khususnya generasi muda. Jurnal alam adalah sebuah metode pedagogi yang diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah guna memberikan kesempatan bagi siswa/i pengalaman untuk melihat, berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan lingkungan supaya siswa/i dapat belajar mencintai lingkungan dan terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.0 Komentar·dibaca normal 7 menit
Imajinasi Tidak Mati di Ruang Kelas! Kita Membangkitkannya! Frumen Arwan·Juni 9, 2024Kamis, 17 Desember 1903, cuaca dingin dan mendung menyelimuti North Carolina, Amerika Serikat. Sekitar pukul 10:35 pagi hari...#Sekolahkanisiuskonteks siswamodel pembelajaranparadigma pedagogi ignatian0 Komentar·dibaca normal 7 menit
Save Our Paper Sebagai Upaya Menjaga Lingkungan dan Akses Pendidikan yang Setara Trisna Kusuma·Juni 9, 2024Program Save Our Paper yang diinisiasi oleh Dewan Anak Mataram (DAM) merupakan langkah inovatif dalam mengatasi permasalahan sampah kertas di Indonesia. Dengan memanfaatkan sisa-sisa kertas yang masih layak pakai, program ini mendaur ulangnya menjadi buku baru yang kemudian disalurkan kepada anak-anak SD dan SMP di daerah pesisir dan pondok pesantren. Program ini tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari limbah kertas, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam daur ulang, mendukung pendidikan non-formal, dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait pendidikan berkualitas, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, aksi iklim, dan kehidupan di darat. Save Our Paper menjadi contoh nyata bagaimana partisipasi anak-anak dapat memberikan solusi konkret terhadap tantangan global melalui kreativitas dan kepedulian lingkungan.#EducationforSustainableDevelopment0 Komentar·dibaca normal 4 menit
Deskless Classroom: Konsep Kelas Tanpa Meja untuk Kegiatan Belajar yang Setara FAUZIAH KURNIASARI·Juni 9, 2024Kelas tanpa meja, konsep penataan ruang kelas yang diterapkan di sekolah dasar Finlandia untuk memenuhi kebutuhan semua siswa yang beragam dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Apakah Indonesia harus mengadopsinya?Kompetisimenulis100 Komentar·dibaca normal 8 menit
“Sustainable Living Educational System : Paradigma dan Praktik Edukasi Baru untuk Indonesia Emas” Mochamad Syaifuddin Imansyah·Juni 9, 2024Pendidikan berkualitas merupakan salah satu fondasi penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan menggunakan pendekatan dan metode yang tepat, kita dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang kuat. Ini akan membantu dalam mencapai tujuan lainnya seperti kesetaraan gender, pengurangan ketidaksetaraan, penanganan perubahan iklim, pemeliharaan ekosistem laut dan daratan, serta perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Indonesia Emas 2045 merupakan visi yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045, tepat seratus tahun setelah kemerdekaannya. Namun, untuk mencapai visi ini, kita dihadapkan pada dua kemungkinan besar: potensi besar untuk menjadi negara maju atau justru terjebak dalam bencana demografis jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik. Pendidikan yang berkualitas menjadi kunci utama untuk memastikan kita mampu memanfaatkan bonus demografi ini. Ada berbagai alasan mengapa seseorang mempelajari sesuatu. Mulai dari keinginan pribadi untuk mengetahui dan memahami, tuntutan lingkungan, hingga kebutuhan profesional. Motivasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk minat pribadi, dukungan lingkungan, dan relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari. Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia sering dikritik karena tidak mampu menumbuhkan motivasi belajar yang kuat di kalangan siswa. Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, durasi waktu sekolah yang lebih panjang tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas intelektual dan moral yang dihasilkan. Jepang berhasil menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab yang kuat melalui sistem pendidikan mereka, sementara Indonesia masih harus berjuang dengan isu-isu seperti kurikulum yang kaku dan metode pengajaran yang kurang efektif. Tujuan 10 Komentar·dibaca normal 1 menit