Terwujudnya dunia yang damai tanpa kekerasan sebelum tahun 2030 cenderung sukar untuk ditempuh, namun bukan berarti sulit untuk dicapai. Untuk mencapainya dapat dimulai dari membentuk keluarga-keluarga yang memandang kekerasan sebagai sesuatu yang tabu untuk dilakukan. Pre-wedding courses menjadi jalan yang tepat untuk membentuk keluarga demikian, dari keluarga yang damai akan menciptakan dunia yang tentram.
Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Dalam masyarakat yang mulai beragam karena adanya transmigrasi, kita disatukan oleh RT atau Rukun Tetangga. Belakangan ini, banyak sekali terdengar di berita kriminalitas yang membuat gempar masyarakat di Indonesia. Apa motifnya hingga tega melakukan hal tersebut?
Humor dapat membantu menjaga perdamaian. Ahli teori humor, Henri Bergson meyakini hal itu. Menurutnya, tertawa dapat merilekskan individu dan menggeser kecenderungan mereka dari kekerasan. Apakah itu masih relevan saat ini?
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia atau Agenda 2030 telah dideklarasikan bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General...
SDG Academy Indonesia mengundangmu untuk mengisi survei tentang Program Kepemimpinan SDG. https://youtu.be/kLhLTFsSjFw Salah satu program yang kami tawarkan...
Ekstremisme telah ada sejak dahulu hingga sekarang. Meskipun telah perlahan dihadapi, permasalahan ini masih jauh dari kata selesai. Salah satu dimensi dari ekstremisme yang patut untuk diperhatikan lebih dalam adalah keterikatan kebijakan publik dengan fabrikasi pola pikir ekstrem pada masyarakat umum, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Pemuda, sebagai target utama dari ekstremisme, memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam memanfaatkan ruang sipil yang ada untuk membentuk kebijakan publik yang secara tegas menolak nilai-nilai ekstremisme. Artikel ini membahas mengenai masa lalu dan masa depan ekstremisme dan bagaimana pemuda perlu membuka mata untuk dapat mengendalikannya.
Keterbukaan data dapat mendukung kinerja pemerintah dan membantu masyarakat menilai kinerja pemerintah sehingga tercipta kebijakan publik yang lebih baik.
"Saya ingin menjadi dai di kampung halaman saya di Abepura Papua. Alhamdulillah Sekolah Cendekia BAZNAS membantu saya berada di jalur yang tepat untuk wujudkan mimpi itu,"
ruang aman bagi perempuan dan perlindungan terhadap korban kekerasan ༊*·˚
↳ ❝ [by chellnft] ¡! ❞
disini kita membahas tentang sistem perangkat hukum yang lalai dan dampaknya, kekerasan berbasis genre daring / online, pernikahan anak dibawah umur, pola pikir konstruksi sosial, kesetaraan gender, dll
klik artikel ini untuk info lebih lanjut
Pelaksanaan pendidikan harus dilaksanakan dengan sistem Pendidikan Jarak Jauh berdasarkan SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020. Kebijakan ini berdampak begitu kompleks terhadap peserta didik di daerah terisolir. Mereka harus melaksanakan kebijakan tersebut di tengah kondisi yang tak mendukung. Lalu, bagaimana mereka menghadapi hal seperti itu?
Di tengah tingginya kasus intoleransi beragama di Indonesia saat ini, dibutuhkan wawasan dan sikap moderasi beragama untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar semboyan Bhinnekan Tunggal Ika benar-benar terlaksana bukan hanya semboyan semata.
Konsepsi kebangsaan Indonesia merupakan suatu usaha untuk mencari persatuan dalam perbedaan. Oleh karenanya, tepat kiranya kalau Indonesia disebut sebagai negara persatuan.
Berbagai macam keberagaman suku, rasa, agama, maupun golongan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdiri di atas keberagaman dan telah dikemas dalam bingkai “Bhinneka Tunggal Ika”.
Bentang alam Indonesia terhampar dari Sabang sampai Merauke, menunjukkan betapa luas nusantara dan tak sedikit pula jumlah penduduknya yang memiliki perbedaan budaya. Keragaman ini merupakan kekayaan yang harus dijaga salah satunya adalah dengan merawat kerukunan dengan kearifan lokal.
"Keberagaman itu hanya soal perbedaan status, budaya, latar belakang biasa kok." Setelah kamu membaca artikel ini, apakah kamu yakin keberagaman hanya sebatas itu saja? Keberagaman Indonesia lebih dari itu.
Pendidikan toleransi adalah sebuah kewajiban bagi bangsa dan negara yang memiliki pluralitas kompleks di dalamnya. Sudah sepatutnya pendidikan menjadi dasar dari usaha perwujudan perdamaian sesuai dengan poin ke-16 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Tetapi, apa realita yang ada di Indonesia? Sudahkah kita berhasil mewujudkannya? Ke arah manakah kita saat ini bergerak? Artikel ini membahas mengenai tujuan, keadaan, dan jawaban atas pendidikan toleransi di Indonesia.
memahami bersatu dalam keberagaman tidak dapat sekedar diamini sebatas teoritis, namun perlu interaksi untuk saling memahami yang lebih agar memahami apa itu bersatu dalam keberagaman.
Dipersilahkan like, comment, dan share. Tapi komenlah untuk pesan membangun (kritik/saran) dan silaturahmi (absen tiap daerah, nih), bukan jadikan kolom komentar sebagai sarana provokasi ya:"