fbpx

Pengadaan Grup Belajar Online Gratis “Persiapan Tes ASN Arsiparis” Dalam Rangka Memperluas Kesempatan Belajar bagi Masyarakat Non Arsiparis

A.PENDAHULUAN

             Berdasarkan Undang-Undang nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Bab I, Pasal 1, Nomor 10,  Arsiparis adalah  seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan. Menurut (Rahmi, S, dkk, 2021), Arsiparis memiliki peran penting dalam dunia pemerintahan, beberapa peran penting arsiparis yaitu pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan yang meliputi ketatalaksanaan kearsipan, pembuatan petunjuk kearsipan, pengelolaan arsip, penyimpanan arsip, konservasi arsip, layanan kearsipan, publikasi kearsipan, pengkajian dan pengembangan kearsipan, serta pembinaan dan pengawasan kearsipan hal ini dilakukan untuk pemeliharaan informasi penting instansi, penemuan kembali informasi apabila sewaktu-waktu diperlukan dan peningkatan akuntabilitas informasi.

            Mengingat pentingnya peran arsiparis tersebut, pada pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil Formasi Arsiparis Tahun 2024, berbagai instansi menyediakan kuota CPNS formasi arsiparis dalam jumlah yang besar seperti Kejaksaan Agung, Arsiparis Nasional Republik Indonesi,  Badan Kepegawaian Negara, Kementerian Hukum dan HAM, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Perdagangan, dll.

            Banyaknya kuota arsiparis yang dibuka mengakibatkan formasi ini sering disebut sebagai formasi “sejuta umat”. Namun, jumlahnya banyak, formasi arsiparis sendiri terbuka untuk masyarakat luas untuk berbagai kualifikasi pendidikan non kearsipan atau tidak linear dengan formasi ini. Seperti contoh, di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas membuka formasi arsiparis ahli pertama dengan kualifikasi pendudikan Sistem Informasi, Manajemen, Administrasi Pajak, Psikologi, Ilmu Komunikasi, dll. (Sumber : sscasn.bkn.go.id)

            Pada pelaksanaan tes CPNS secara umum dilakukan Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, terdapat dua jenis SKB yaitu SKB menggunakan  CAT BKN, dan SKB Tambahan (SKBT). Pada pelaksanaan kedua tes tersebut, akan diujikan megenai teknis pekerjaan jabatan fungsional arsiparis itu sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat dengan kualifikasi pendidikan yang berbeda atau non arsiparis sebagaimana yang telah disebutkan diatas harus memiliki pengetahuan kearsipan yang memadai untuk melewati tes SKB tersebut.

            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pada Pengumuman tentang Pengadaan PPPK di Lingkungan Arsip Nasional RI Tahun Anggaran 2023, terdapat beberapa materi yang diujiankan pada SKBT sesuai dengan deskripsi tugas jabatan yang diuraikan yaitu pengelolaan arsip dinamis pengelolaan arsip statis, pembinaan kearsipan, pengolahan arsip, hingga penyajian arsip menjadi Informasi. Adapun referensi pembelajaran untuk materi ujian ini dapat dikatakan masih terbatas. Keterbatasan sumber pembelajaran kearsipan untuk tes ASN arsiparis diakibatkan oleh beberapa factor seperti masih sedikitnya yang penulis uraikan melalui diagram fishbone terlampir. 

          Melalui diagram tersebut dapat dilihat dua faktor penyebab yang sama yaitu belum adanya aplikasi pembelajaran online gratis sehingga mengakibatkan keterbatsan sumber pembelajaran kearsipan bagi masyarakat non arsiparis. Dengan mengetahui faktor penyebab tersebut, penulis kemudian mengangkat sebuat ide yaitu “Pengadaan Grup Belajar Online Gratis “Persiapan Tes ASN Arsiparis” dalam rangka  Memperluas Kesempatan Belajar bagi Masyarakat Non Arsiparis”.

B. ISI

  1. Pemanfaatan Aplikasi WhatsApp sebagai Media Grup Belajar Online Gratis “Persiapan Tes ASN Arsiparis”

           Kegiatan belajar mengajar saat ini sudah dapat dilaksanakan secara online oleh siapa saja dan dimana saja, hal ini didukung oleh ketersediaan perangkat tekhnologi seperti media komunikasi gratis seperti WhatsApp. Whatsapp sendiri menyediakan berbagai fitur atau layanan yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan berbagai cara seperti personal chat dan grup. WhatsApp group merupakan layanan grup diskusi yang mampu menampung 256 peserta. Banyaknya anggota yang dapat dimuat di aplikasi ini kemudian memperluas kesempatan belajar secara gratis bagi siapa saja serta menciptakan suasana belajar yang kaya akan sumber dan informasi, sehingga memperbesar peluang untuk dapat diakses materi-materi yang belum pernah diakses sebelumnya dan yang terpenting adalah adanya pembagian materi secara langsung dari ahli di bidang kearsipan, alumni, mahasiswa di bidang kearsipan.

          Penggunaan WhatsApp memungkinkan setiap penggunanya untuk menyebarluaskan informasi dengan lebih cepat dan efisien (Afnibar, 2020: 73). Oleh karena itu, penggunaan media sosial WhatsApp dalam proses pembelajaran terbukti efektif. Hal ini karena pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah saling bertukar informasi melalui berbagai fitur yang tersedia di WhatsApp. Dengan demikian penulis merekomendasikan aplikasi ini sebagai media untuk grup belajar online dalam rangka persiapan tes ASN arsiparis.

         Adapun metode dari pembelajaran menggunakan media tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Promosi Grup Diskusi melalui Media Sosial

Hal ini dilakukan dengan membuat poster tentang pembukaan grup belajar online dan mencantumkan link grup Whatsaap dengan nama grup yaitu “Persiapan Tes ASN Arsiparis”. Promosi grup ini dilakukan untuk mengajak masyarakat pelamar tes ASN arsiparis dengan dua kategori kelompok yaitu kelompok pertama yang berlatar belakang pendidikan kearsipan, dan kelompok kedua yang tidak berlatar belakang kearsipan untuk bergabung pada media pembelajaran gratis ini. Kedua kelompok ini kemudian dapat bertukar informasi tentang materi kearsipan yang diujiankan. Bagi kelompok pertama, sharing materi dapat digunakan sebagai sarana untuk mereview materi yang sudah dipelajari serta mengevaluasi kompetensi diri, sedangkan bagi kelompok kedua keuntungannya adalah kemudahan akses pembelajaran melalui materi kearsipan dan akademisi kearsipan dengan mudah dan gratis.

  1. Sesi 1: Materi Pemantik

Admin grup WhatsApp (WA) pada umumnya adalah yang membentuk grup dan yang memiliki hak untuk mengatur beberapa fitur di grup seperti persetujuan untuk anggota baru serta memiliki kewenangan untuk mengatur pihak yang dapat mengirimkan pesan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh Admin WA untuk memantik diskusi adalah sebagai berikut :

  1. Mengatur mode grup Whatsapp “hanya admin yang dapat menyampaikan pesan di grup ini”.
  2. Memberikan pesan sambutan bagi anggota grup yang bergabung.
  3. Menyampaikan aturan diskusi di grup dan menyematkan aturan tersebut sebagai penginngat secara berkala bagi peserta untuk menjaga tata krama selama berdiskusi serta tata cara teknis berdiskusi di grup.
  4. Menyampaikan agenda pembelajaran yang dilakukan per periode sebelum tes ASN Arsiparis dilaksanakan.
  5. Memberikan ringkasan materi kearsipan sebagai permulaan untuk pemantik diskusi
  6. Memberikan pertanyaan pemantik diskusi
  7. Mengatur mode grup Whatsapp “semua anggota dapa mengirimkan pesan”.
  8. Peserta dapat memulai memberikan pendapat dan berdiskusi untuk pertanyaan yang diberikan.

 

  1. 10 SOAL TIAP HARI

            Admin grup WhatsApp (WA) dapat menggunakan fitur WA yaitu Polling untuk memuat kuis yang disusun berdasarkan materi yang dibagikan. Adanya program 10 soal setiap  hari diharapkan dapat menjadi evaluasi pembelajaran bagi peserta serta mengukur kesiapan peserta untuk menghadapi persiapan Tes ASN.

 

 

C. PENUTUP

           Sebagai kesimpulan, pengadaan grup belajar online gratis dengan fokus pada “Persiapan Tes ASN Arsiparis” merupakan langkah signifikan dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang tidak memiliki latar belakang arsiparis. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan belajar yang setara bagi mereka, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4-3, yang menekankan pentingnya akses yang sama ke pendidikan teknis, kejuruan, dan pendidikan tinggi. Dengan memanfaatkan platform digital, grup belajar ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan peluang yang lebih luas bagi individu untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai keberhasilan profesional, sejalan dengan upaya global untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

Dian, A. (n.d.). Daftar Instansi yang Buka Formasi CPNS untuk Semua Jurusan. Retrieved from https://umsu.ac.id/: https://umsu.ac.id/artikel/daftar-instansi-yang-buka-formasi-cpns-untuk-semua-jurusan/

Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Indonesia, A. N. (2023). PENGUMUMAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA. Jakarta.

Mu’minah, L. &. (n.d.). PEMANFAATAN APLIKASI WHATSAPP GROUP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Bio Educatio.

Negara, B. K. (n.d.). Sistem Seleksi Calon ASN 2024. Retrieved from https://sscasn.bkn.go.id/: https://sscasn.bkn.go.id/detailformasi/0ce8397e-7f02-4073-9d58-1cae44557c9b

Rahmi, S. (n.d.). PERAN ARSIPARIS DALAM PENGELOLAAN KEARSIPAN DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANDA ACEH. Jurnal Intelektualita Prodi MPI FTK UIN Ar-Raniry .