Karina Nursyafira Alihta Chief Resources Development Aksata Pangan 0shares Politik di Meja Makan: Kelindan Kesadaran Politis dalam Budaya Pangan Read More Di Indonesia, pemerintah menggunakan garis kemiskinan nasional (Rp 505.469 per kapita/bulan) dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar (Rp 374.455 atau setara dengan 74,08%) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar (Rp 131.014 atau setara dengan 25,92%) (BPS, 2022). Dari tolak ukur ini artinya menunjukkan bahwa 26,36 juta jiwa di Indonesia masih hidup di dalam garis kemiskinan dan lebih dari pendapatannya digunakan untuk konsumsi tetapi cukup disayangkan pada kenyataannya akses terhadap pangan masih belum merata terutama terhadap penduduk miskin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan kemiskinan sangat erat kaitannya dengan kerentanan pangan dan bisa dikatakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu akar penyebab terjadinya kerentanan pangan karena tanpa akses ekonomi yang memadai, rumah tangga ataupun individu cenderung memiliki pilihan yang terbatas untuk mendapatkan pangan yang beragam. Padahal pangan merupakan kebutuhan dasar atas penghidupan bangsa. Dalam perjalanannya, perjuangan mewujudkan akses pangan yang merata ini harus benar-benar diperjuangkan. Terlalu banyak penduduk miskin yang mati akan kelaparan bahkan laporan bertajuk Policies to Support Investment Requirements of Indonesia’s Food and Agriculture Development During 2020-2045 yang diterbitkan atas kerja sama ADB dengan International Food Policy Research institute (IFPRI) dan BAPPENAS menyatakan bahwa di tahun 2016 sampai dengan 2018, sekitar 22 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan bahkan sampai mengakibatkan kematian. Banyak dari penduduk tersebut tidak mendapat makanan yang cukup-cukup dan anak-anak cenderung mengalami stunting karena terperangkap dalam lingkaran kemiskinan dalam hitungan generasi. Namun yang sangat ironisnya, dengan kondisi seperti ini pun masih banyak penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan akan membuang makanan. Berdasarkan data Kajian Food Loss and Waste yang diinisiasi oleh BAPPENAS bekerja sama dengan multi-pihak menunjukkan bahwa timbunan sampah makanan di Indonesia selama 20 tahun terakhir ini mencapai 48 juta ton per tahun atau setara dengan 115–184 kg/kapita/tahun dan berdampak terhadap kehilangan ekonomi atau kerugian sebesar Rp 213 – Rp 551 triliun per tahun atau setara dengan 4%-5% PDB Indonesia/tahun. Tentunya berbagai solusi harus dapat dikembangkan dan diinisiasi untuk mengatasi persoalan ini bukan hanya memikirkan hilir tetapi harus dari hulunya agar segera diberantas. Adapun solusi-solusi tersebut bisa saja diantaranya adalah dengan membuat kebijakan yang relevan, memberikan kedaulatan pangan agar kebutuhan pangan Indonesia tidak tergantung kepada impor sehingga harga naiknya dapat terkendali, serta mengadopsi gerakan atau program seperti Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) yang diinisiasi oleh Pemerintah USA. Selain solusi seperti yang telah dipaparkan, pemerintah bisa juga melakukan kolaborasi dengan berbagai social movement seperti food bank atau bahkan membangun jejaring food bank di Indonesia untuk membantu perihal intervensi kebutuhan akan akses pangan terhadap penduduk rentan. Sejak tahun 2017 hingga sekarang sudah ada 7 (tujuh) food bank yang tengah beroperasi di 6 (enam) kota-kota besar di Indonesia sehingga dalam artian bahwa saat ini makin banyak orang ataupun komunitas yang semakin peduli dan ikut mengambil perhatian terhadap salah satu bagian yang krusial ini. Harapan dan hakikatnya kebijakan maupun gerakan atau program yang dilakukan ini pada akhirnya pelan-pelan akan mampu memiliki andil untuk mengatasi permasalahan kerentanan pangan. Bahkan efek lebih besarnya mungkin bisa menjadi salah satu celah untuk memberantas kemiskinan penduduk karena satu dari permasalahan kebutuhan primer dalam hidupnya sudah terselesaikan. Dan seyogyanya tentu diperlukan sinergitas oleh berbagai pihak untuk mewujudkan hal ini. Jadi, sudah sampai dimana andil kita? Mengenal Lingkaran Setan Kemiskinan, Analisis pada Nelayan di Indonesia – Beranda Inspirasi Kedaulatan Pangan – Serikat Petani Indonesia (spi.or.id) Kedaulatan Pangan, Jalan Keluar Krisis Pangan Indonesia – Serikat Petani Indonesia (spi.or.id) Badan Pusat Statistik (bps.go.id) Badan Pusat Statistik (bps.go.id) Policies to Support Investment Requirements of Indonesia’s Food and Agriculture Development during 2020-2045 | Asian Development Bank (adb.org) Report-Kajian-FLW-ENG.pdf (lcdi-indonesia.id)