fbpx
Freepik/svstrelkov

Buka Mata Melalui Desa Wisata

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar ke dalam devisa negara Indonesia. Kondisi pandemi Covid-19 saat ini memberikan dampak yang sangat besar di bidang pariwisata. Seluruh aktivitas pariwisata terhenti, dan pelaku usaha wisata harus mengalami kerugian yang besar dari situasi ini. Selama hampir dua tahun ini pandemi terus menerjang dunia sehingga dibutuhkan gagasan serta strategi untuk memulihkan sektor pariwisata yang merupakan sektor penting di Negara Indonesia.

 

Pemulihan Pariwisata Indonesia

Pemulihan pariwisata di Indonesia membutuhkan perencanaan yang matang. Hal ini dapat dimulai dari ruang lingkup kecil dengan memperhatikan kondisi pariwisata di kota dan daerah tujuan wisata. Di masa pandemi ini, kebanyakan orang merasakan penat dan stress sehingga membutuhkan untuk rehat ke destinasi dengan konsep alam (nature oriented). Wisata alam dapat dikembangkan dengan menghubungkannya dengan konsep desa wisata dimana melibatkan masyarakat lokal dalam keberlangsungan kegiatan wisata tersebut. Desa wisata dapat dikelola dengan memperhatikan faktor-faktor pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).  Pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata ini diharapkan dapat mencapai tiga target sasaran utama, diantaranya menjaga kualitas sumber daya lingkungan / budaya setempat, memberikan dampak positif (sosial ekonomi) terhadap masyarakat setempat, dan memberikan pengalaman wisata terbaik bagi wisatawan. Dalam pengembangan desa wisata ini, dibutuhkan perhatian khusus untuk aksesibilitas dan infrastruktur di destinasi tujuan. Pariwisata secara inklusif dalam pengembangan desa wisata dapat terealisasikan dengan melibatkan masyarakat lokal ke dalam aktivitas wisata yang akan berlangsung.

Alternatif Wisata : Desa Wisata

Indonesia memiliki banyak desa wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya di Jawa Barat, Garut. Desa Wisata Ciburial, Garut, Jawa Barat merupakan desa wisata potensial yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Lokasinya yang bersebelahan dengan Kampung Wisata Sampireun membuatnya tidak menjadi pilihan utama kunjungan wisatawan. Ini merupakan salah satu contoh desa wisata yang seharusnya bisa dijadikan destinasi potensial, khususnya di masa pandemi ini tentunya dengan menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). Desa wisata dibentuk untuk melibatkan masyarakat setempat sehingga dapat berperan aktif secara langsung dalam kegiatan wisata dan meningkatkan kesadaran akan potensi daya tarik wilayahnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Permasalahan yang biasanya ditemui saat akan mengelola desa wisata potensial adalah sumber daya manusia dan aksesibilitas. Kedua aspek ini sebenarnya bisa dengan mudah diatasi dengan adanya kerjasama antara pemerintahan lokal (dinas pariwisata) serta komunitas pariwisata penggerak lokal. Dari aspek sumber daya manusia dapat memanfaatkan masyarakat lokal dengan pemberian pelatihan tentang sapta pesona dan sadar wisata dari komunitas pemuda daerah serta untuk aspek aksesibilitas dapat ditangani dengan kerjasama dinas-dinas terkait di daerah desa wisata ini. Pelatihan kepada masyarakat lokal tidak hanya semata-mata untuk keuntungan pemerintah daerah di sektor pariwisata, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat lokal. Tentunya, pelatihan yang diberikan juga harus disesuaikan dengan potensial atraksi yang ada di desa wisata tersebut. Sebagai contoh, untuk Desa Wisata Ciburial, Garut, Jawa Barat, terdapat ladang sayuran (sawi dan wortel) yang sangat luas, peternakan domba garut dan pembuatan tas kulit. Atraksi potensial di desa wisata ini sudah secara alami terbentuk tetapi masyarakat lokal tidak dapat memanfaatkannya secara lebih luas. Melalui pelatihan dari komunitas muda penggerak pariwisata inilah dapat diberikan pengetahuan materi dan juga keterampilan dalam mengelola potensi wisata di desa wisata ini. Dengan ikut terlibatnya secara aktif masyarakat lokal ini diharapkan dapat memberikan keberlanjutan pada desa wisata sehingga dapat memberikan symbiosis mutualisme terhadap pihak pemerintah maupun warga lokal. Perlu juga diingat, bahwa keberlanjutan wisata ini juga harus menjaga identitas dari desa wisata ini, dengan tetap mempertahankan keaslian dari budaya dan alam serta tidak terpengaruh dengan pengaruh luar yang mungkin dapat masuk melalui pihak swasta ataupun wisatawan yang berdatangan.

Perjalanan wisata melalui desa wisata di masa pandemi Covid-19 ini akan menambah pengalaman wisata baru akan keunikan dari alam maupun budaya di desa wisata yang dikunjungi, hal ini tentunya diterapkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku sesuai instruksi Bapak Menteri Pariwisata, Bapak Sandiaga Uno. Desa wisata merupakan salah satu alternatif yang potensial dalam memulihkan pariwisata Indonesia, mengingat keanekaragaman desa wisata yang menyebar di Indonesia.  Konsep desa wisata ini juga dapat di padu padan dengan konsep wisata lainnya seperti wisata kuliner, wisata budaya dan wisata sejarah. Kegiatan wisata di desa wisata ini juga dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar, dimulai dari kesadaran wisata, sapta pesona dan pengenalan kegiatan kreatif dan produktif di dalam potensial desa wisata setempat.

Rangkaian pariwisata berkelanjutan akan dapat terealisasikan dengan kerja sama masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya potensial seiring dengan memastikan keberlanjutan budaya lokal, habitat alam, dan sistem pendukung wisata lainnya.  Melalui konsep desa wisata ini, dapat membuktikan bahwa industry pariwisata juga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar wilayah potensial destinasi wisata. Diharapkan kedepannya konsep desa wisata ini dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dan dapat dikemas serta dipromosikan dengan luas sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun internasional.

Referensi :

Damhuri, Elba. (2020, April 2). 7 Strategi Pariwisata Indonesia Bangkit dari Corona. Republika. Diakses dari https://republika.co.id/berita/q84y62440/7-strategi-pariwisata-indonesia-bangkit-dari-corona.

Mutaqin, Ade Zaenal. (2017, Mei 10). Pengembangan Desa Wisata dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. The Wisata Halimun. Diakses dari https://wisatahalimun.co.id/pengembangan-desa-wisata.

Kemenparekraf. (2021, Agustus 18). Tren Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi. Berita Ragam Pariwisata. Diakses dari https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-Indonesia-di-Tengah-Pandemi.