fbpx
Kemyl Kamalya Latupono

Belajar di Luar kelas dengan media TIK

Belajar di Luar kelas  dengan media Teknologi Informasi dan Komunikasi  (TIK) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memberi makna pengembangan diri guru dan peserta didik

 

Setiap peserta didik akan tumbuh dan berkembang perilaku belajarnya sesuai zamannya. Pendidikan di zaman digitalisasi ini membawa guru dan peserta didik kedalam era teknologi dan informasi dimana pendidikan memberi ruang untuk integrasi teknologi informasi dan komunikasi ke dalam setiap mata pelajaran. Dengan munculnya era digital dalam pendidikan peserta didik kini dapat memperoleh pengetahuan dengan cepat dan sederhana tanpa terbatas ruang dan waktu. Olehnya itu guru guru mempunyai peran yang besar dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai konteks dan kebutuhan dari peserta didik yang ada di kelas maupun satuan Pendidikan.

Pada prinsipnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  dalam pembelajaran ini dapat  memiliki peran sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash; dan juga  sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, menggunakan fitur-fitur TIK. Media pembelajaran yang tepat sangat membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Selain itu adanya media pembelajaran, dapat membantu guru dalam memberikan penjelasan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sehingga media pembelajaran juga berfungsi membantu komunikasi baik antara guru dan peserta didik sebagai bagian menciptakan pembelajaran yang responsive dan berpihak kepada peserta didik.

Melalui pembelajaran berbasis teknologi siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran karena metode yang dipakai lebih kreatif dan inovatif seperti guru menyampaikan materi pelajaran melalui video atau slide kerja yang dikemas dengan system kode QR, hal tersebut membuat siswa tidak mudah jenuh ketika belajar, apalagi di desain dengan proses belajar di luar kelas/halaman sekolah. Dengan kode QR yang digunakan, siswa dapat mengakses petunjuk belajar dari guru secara efisein dan efektif karena dilakukan dengan hanya satu pemindaian. Selain itu, menggabungkan kode QR memberikan kemudahan bagi guru karena meringankan dalam proses belajar. Di SMA Negeri 16 Maluku Tengah penggunaan QR-Code dilaksanakan pada pembelajaran Biologi, dimana siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian mengikuti intruksi daru guru atau pengaturan tata cara belajar. Dimulai dengan masing-masing kelompok berada stasiun yang sudah dipilih serta menurut durasi waktu tertentu peserta didik dapat siswa belajar dan bekerja, kemudian dengan bantuan peluit peserta didik bergerak rolling  stasiun sampai selesai semua stasiun dikunjungi sehingga peserta didik dapat mengambil petunjuk belajar, evaluasi, dan refleksi pembelajaran menggunakan QR-Code.

Hubungan antara teknologi dan lingkungan belajar pada ekosistem sekolah dapat menjadi perpaduan kolaborasi yang dikembangkan untuk memberi suasana belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Bila kita ingin agar siswa bertumbuh utuh maka memang pendidikan harus menyeluruh dan menggunakan berbagai bentuk yang diperlukan. Salah satunya adalah bukan hanya di kelas dan sekolah, tetapi  juga kegiatan di luar lingkungan sekolah. Kegiatan ini perlu direncanakan dengan baik sehingga siswa memang mengalami kegunaan dalam pengembangan dirinya yang lebih utuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kolaborasi pembelajaran ini adalah bahwa kegiatan pembelajaran di luar kelas perlu direncanakan dengan baik agar sesuai dengan tujuannya dan lebih terarah. Hal ini diperhatikan agar memperoleh dampak positif dari kegiatan belajar di luar kelas dengan menggunakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  adalah antara lain:

  • Mengembangkan wawasan berfikir siswa;
  • Menambah pengalaman yang lebih mengena dan dirasakan lebih mendalam;
  • Menggerakkan focus peserta didik karena tantangan yang dialami di luar lebih besar
  • Pendidikan lebih disesuaikan dengan situasi yang lebih fresh
  • Memberikan variasi pembelajaran pada siswa sehingga siswa tidak bosan di kelas;
  • Menstimulus kebiasaan peserta didik yang sering menggunakan Handphone dalam suasan belajar

Penggunaan teknologi pendidikan yang bijak oleh guru memiliki potensi besar untuk mengatasi kesenjangan belajar. Dengan menyesuaikan pembelajaran, memberikan akses ke beragam materi pembelajaran yaitu guru dapat menggunakan teknologi pendidikan untuk menyediakan akses ke beragam materi pembelajaran, termasuk video, audio, teks, dan sumber daya interaktif lainnya. Ini memungkinkan siswa dengan gaya belajar yang berbeda untuk mengakses informasi dengan cara yang paling efektif bagi mereka. Adanya memfasilitasi kolaborasi akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif sambil mengatasi perbedaan dalam kemampuan akademik. Formula melacak kemajuan siswa dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih lanjut, Ini memungkinkan guru untuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang membutuhkannya  dan menjangkau siswa di berbagai lingkungan, guru dapat memainkan peran kunci dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan adil. Dengan pendekatan yang berfokus pada siswa dan pemanfaatan teknologi pendidikan yang canggih, kita dapat bergerak menuju dunia di mana kesenjangan belajar menjadi semakin teratasi dan pembelajaran berkelanjutan secara harmoni pada peserta didik sebagai anak-anak bangsa yang memiliki kesetaraan dalam belajar mencapai impian dan masa depannya