fbpx

REFLEKSI : 72 TAHUN GMKI DI INDONESIA,BELAJAR NASIONALIS-OIKOEMENE DAN ADA HARAPAN BARU !

Berbicara tentang organisasi pelayanan tidak terlepas dari membicarakan visi misi serta tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sudah 72 tahun lamanya hadir di indonesia sebagai organisasi Mahasiswa yang Nasionalis dan Oikoemenis dalam persekutuan pelayanannya harus terus menerus mengingat dan merefleksikan tujuan kehadirannya dalam medan layan Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.Dalam konteks itulah saya lihat makna dari pertemuan ini. Saya akan berusaha mencoba menulis suatu refleksi yang berangkat dari suatu perjalanan iman secara pribadi ketika berada dalam arak-arakan organisatoris GMKI yang penuh dengan tantangan jalan iman.

Sehingga, Saya Coba menggambarkan GMKI sebagai wadah tempat untuk belajar dan melayani mungkin itu lebih mudah. Yang lebih sulit adalah merumuskan dengan lengkap “Ut Omnes Unum Sint” dalam diri pribadi serta setiap kader GMKI yang dewasa dalam iman, ilmu dan pengabdian di tengah Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Namun apabila saya sebagai kader GMKI sendiri tidak jelas dengan “wujud manusia beriman, berilmu dan berpengabdian tinggi” yang ingin dihasilkan, maka akan juga hanyut dalam rutinisme kewadahan belaka dan akan mungkin terperosok ke dalam spiritualitas yang tidak menginginkan dunia ini serta la dapat menyimpang ke arah keangkuhan surgawi belaka. Karena itulah saya ingin kiranya yang kita harapkan menjadi bagian utama dari sosok pribadi yang dewasa dalam iman yang tinggi ilmu serta tinggi pengabdian dalam melayani yang sekaligus menjadi manusia mandiri yang tangguh dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam aspek kehidupan dan pelayanan GMKI tak dapat dipisahkan dari lingkungan tempat dia hadir. GMKI Secara nasional harus arif dalam keberadaannya di tengah masyarakat yang sangat majemuk. Secara global, perkembangan teknologi, globalisasi, HAM, perusakan lingkungan adalah isu-isu yang harus juga digumuli oleh kader, anggota serta senior GMKI.

Ketika saya mengikuti persis arak-arakan organisatoris dari GMKI, sebenarnya GMKI sedang berusaha keras untuk mempersiapkan kader pemimpin yang memiliki Sifat Penting Pemimpin Kristen seperti seorang pemimpin Kristen harus mewujudkan segala langkah hidupnya berlandaskan kasih. Dia mendorong dengan penuh kasih, dia menegur dengan penuh kasih, dia mengarahkan dan mengendalikan dengan penuh kasih. Singkatnya kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan kasih. Dimana pemimpin kristen harus juga memiliki Orientasi Konsepsi kepemimpinan Kristen adalah pelayanan. Pemimpin Kristen harus melihat contoh Tuhannya. Yesus yang adalah Tuhan bahkan sampai menjadi sama dengan manusia untuk memimpin manusia pada jalan keselamatan. Pemimpin Kristen tidak mencari popularitas, tidak mencari sanjungan manusia melainkan mengerjakan segala sesuatu bagi Tuhannya dengan kerendahan hati. Setiap pemimpin pasti menghadapi tantangan, kesulitan dan godaan. Pemimpin Kristen harus teguh dalam iman. Memakai selengkap senjata Allah untuk mengatasi semuanya. Karena dia yakin akan penyertaan Tuhan maka dia tidak tatut dan gentar melainkan penuh pengharapan. Kekuatan dia adalah penyertaan dan janji Tuhan. Dan terakhir dimana GMKI juga mempersiapkan kadernya untuk tetap kreatif, dinamis serta disiplin.

Penerapan Kepemimpinan Kristen Dalam Pribadi saya sebagai kader GMKI, dalam situasi yang perjalanan organisasi Tuhan selalu hadir, memberikan teguran, memberikan semangat, menunjukkan visi baru. Justru pada saat-saat ini diperlukan generasi penerus, pemimpin-pemimpin yang mampu, yang beriman, yang visioner, yang jujur, yang dapat menjadi contoh, yang dapat menggerakkan, mendorong dan mempersatukan. Dilingkungan Gereja sangat diperlukan kader-kader pemimpin-pemimpin yang dapat dipakai Tuhan untuk kesaksian, pelayanan dan persekutuan Gereja Tuhan. Dalam kehidupan bermahasiswa, bermasyarakat berbangsa dan bemegara diperlukan kader-kader yang ahli, yang jujur yang mampu berperan serta dalam pembangunan, mengantarkan bangsa ini menuju cita-citanya.

Tantangan-tantangan kehidupan pasti banyak yang akan di hadapi namun demikian tidak perlu menyebabkan kita kecut dan tawar hati. Tantangan-tantangan itu antara lain adalah Kehidupan beriman yang utuh dalam dunia yang berubah begitu cepat dengan teknologinya yang luar biasa. Penciptaan lapangan kerja melalui kesempatan untuk berkarya dan mewujudkan manusia utuh. Pengembangan kemampuan dan kreativitas untuk mengelola sumber daya yang ada bagi kesejahteraan masyarakat. Lebih meningkatkan rasa cinta kasih, saling melayani rasa senasib sepenanggungan dalam kehidupan masyarakat yang berdisiplin tinggi.

Refleksi panjang GMKI selama 72 tahun di Indonesia adalah sebuah perjalanan iman dan karya iman dalam mencapai kemerdekaan serta keadilan yang utuh dalam bingkai indonesia maju. Setiap kemajuan selalu diawali oleh niat, dan diikuti dengan kerja keras; pengalaman Iman serta perjalanan iman selama bertahun-tahun membuktikan bahwa mengawal serta mengkritisi pembangunan dan pembaharuan dalam masyarakat perlu selalu didahulu oleh niat. lebih tegas lagi oleh niat baik dari Anggota, Senior serta Pemimpin dan masyarakat. Namun niat baik saja belum cukup, sebab jika hanya niat baik saja, semuanya hanya akan menjadi gagasan. Niat baik harus diikuti kerja keras agar apa yang kita gagas menjadi nyata. Dalam upaya mewujudkan niat baik itu hendaknya pula dicari dan dipilih cara-cara yang efisien secara Kreatif, transformatif, Arif, efektif secara teknis, dan akuntabel serta secara konsolidasi politis etis. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia menyimpan dan menawarkan banyak harapan di masa depan. Betapa tidak! hendaknya disadari betul bahwa di masa mendatang GMKI bukan saja sebuah wadah belajar dalam artian sekolah latihan, tapi merupakan promotor penggerak revolusioner, mitra kritis dan mitra kritik pembangunan bangsa dan Negara.

#DIRGAHAYU_GMKI.
#72_Tahun_Dalam_Karya_Iman.
#Jalan_Salib_dan_Perjalanan_Iman.
#Ut_Omnes_Unum_Sint.