Dian Sinthayani 0shares Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi besar dalam pengembangan energi bersih melalui pemanfaatan biomassa. Data dari PEN Consulting menunjukkan potensi penyediaan biomassa di Indonesia mencapai 545,000,000 ton per tahun, menandakan sumber daya yang belum tergarap secara maksimal. Integrasi konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan biomassa tidak hanya dapat mendukung produksi energi yang berkelanjutan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan meminimalisir limbah. Indonesia memiliki variasi biomassa yang kaya, termasuk limbah pertanian, limbah kayu, dan residu industri. Sumber-sumber biomassa ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi bahan bakar penting untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon. The circular economy gives us the tools to tackle climate change and biodiversity loss together, while addressing important social needs (Ellen Macarthur Foundation). Ekonomi sirkular menawarkan pendekatan yang berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya, termasuk biomassa, dengan mengedepankan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Dalam konteks PLTU, konsep ini memungkinkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, sekaligus mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi energi. Sejalan dengan upaya menuju produksi energi bersih, PLN telah mengadopsi teknik co-firing, yaitu pencampuran biomassa dengan batu bara dalam proses pembakaran PLTU. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi emisi CO2 tetapi juga mengoptimalkan potensi sumber daya lokal untuk produksi energi. PLN berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 1,05 juta ton pada tahun 2023 melalui teknologi co-firing, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya​ 184 ribu ton CO2. Pemanfaatan biomassa dalam sektor energi menawarkan berbagai manfaat, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, diversifikasi sumber energi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Namun, terdapat tantangan, seperti efisiensi teknis, ketersediaan dan distribusi biomassa, serta kebutuhan investasi untuk teknologi baru. Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi di Indonesia menawarkan jalan menuju produksi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular, Indonesia tidak hanya dapat memanfaatkan potensi biomassa secara maksimal tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah kedepan memerlukan kerjasama antar sektor, inovasi teknologi, dan dukungan kebijakan yang solid untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi biomassa untuk energi di Indonesia.
Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More