fbpx

TOPIK 1 AKSI NYATA (PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA)

Anik Magfirotul Amalia (240211920171)

 

Hallo Guru Profesional!

Salam Pendidikan!

 

Perkenalkan nama saya Anik Magfirotul Amalia, saya terbiasa di panggil Anik dan saya merupakan mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 Tahun 2024 LPTK Universitas Jember.

 

Melalui blog ini, saya akan merefleksikan pembelajaran dengan menggunakan alur MERDEKA dalam proses pembelajaran pada topik 1 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan. Refleksi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan yang lebih mendalam bagi diri sendiri serta orang lain, terutama bagi yang bekerja sebagai guru profesional di seluruh Indonesia. Berikut hasil perenungan alur MERDEKA.

 

  1. Mulai dari Diri (Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?)

Diawali dengan mulai diri, sebagai calon guru, saya akan belajar tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini diawali dengan menganalisis diri tentang perbedaan sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan pendidikan saya sehingga saya dapat menyimpulkan peran pada topik ini yang relevan dengan pengalaman saya dalam proses pembelajaran.

  1. Eksplorasi Konsep (Apa yang Anda pelajari dari Konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?)

Saya mendapatkan banyak pembelajaran melalui tayangan video dan serangkaian pertanyaan pada tahap eksplorasi konsep bahwa pendidikan Indonesia melalui serangkaian panjang. Faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang memengaruhi proses pendidikan dari zaman sebelum merdeka hingga saat ini. Sejarah pendidikan sebelum kemerdekaan menunjukkan bahwa pendidikan dilakukan secara terbatas dan bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan pemerintahan Belanda dan Jepang daripada mencerdaskan masyarakat Indonesia. Bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, mendirikan Taman Siswa sebagai bentuk dan sekolah pertama dalam memajukan pendidikan Indonesia di kala itu yang tidak terlepas dari pengaruh sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pemikiran mengenai pendidikan Indonesia hingga saat ini pun masih menggunakan filosofi yang di kembangkan oleh bapak pendidikan Indonesia.

  1. Ruang Kolaborasi (Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam Ruang Kolaborasi?)

Pada ruang kolaborasi diberikan lima video inspirasi pendidikan di berbagai daerah untuk didiskusikan bersama kelompok ppl saya. Dalam video tersebut, saya memahami bahwa sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia belum merata. Melalui program Indonesia Mengajar, para pendidik mengalami keadaan nyata mengenai kesulitan dalam mengakses pendidikan. Namun, pendidik dapat membuat pembelajaran yang interaktif, bermakna, dan penuh semangat dengan menyesuaikannya karakteristik peserta didik dan mengintegrasikan sosial-budaya dalam proses pembelajaran serta pendidik juga memanfaatkan sumber daya sekitar sebagai media pembelajaran. Sehingga, topik ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses pembelajaran pada sistem pendidikan di Indonesia.

  1. Demonstrasi Kontekstual (Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demontrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok bisa tentang materi, rekan dan diri sendiri?)

Demonstrasi kontekstual memungkinkan saya untuk mengalami pengalaman bermakna ketika berdiskusi dengan teman yang memiliki perspektif, pengalaman, dan wawasan yang berbeda. Proses ini membantu saya dan teman-teman dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik bersama teman kelompok, teman sekelas, dan guru.

  1. Elaborasi Pemahaman (Sejauh ini apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini, apa hal baru yang Anda pahami atau berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?)

Dari ruang kolaborasi hingga demonstrasi menyadarkan akan pentingnya pemahaman mengenai topik ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan berkaitan dengan topik ini. Hal yang saya tanyakan adalah kesiapan seorang pendidik dalam memahami konsep sosial, budaya, dan politik dalam kehidupan nyata. Ruang ini menyediakan berbagai pertanyaan yang ditanyakan oleh teman sejawat dan jawaban dari mereka melalui pengalaman nyata di dunia pendidikan. Hal ini membuat saya lebih memahami dan ingin segera menerapkannya dalam kehidupan nyata.

  1. Koneksi Antar Materi (Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?)

Perspektif sosiokultural mempelajari sejarah pendidikan di Indonesia yang sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan di Indonesia. Dari pemahaman akan peserta didik mengenai sosikultural yang dipelajari dalam pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik akan menunjang bagaimana kita dalam proses pembelajaran. Hal ini akan memberikan pandangan bagaimana modul ajar di buat sesuai dengan mata kuliah prinsip pengajaran dan literasi dalam lintas mata pelajaran dalam penggunaan media pembelajaran yang berkaitan erat dengan sosiokultural pada peserta didik.

  1. Aksi Nyata (Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?)

Manfaat saya mempelajari topik ini yaitu lebih mempersiapkan diri dalam keberagaman peserta didik. Saya mendapatkan pengetahuan baru tentang hal apa saja yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Dengan kurikulum merdeka yang berpusat pada peserta didik menjadikan pendidik harus mengenal dan memahami karakteristik, pengetahuan, dan lingkungan peserta didik dengan baik. Hal ini berguna untuk menyiapkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

Kesiapan saya dalam menghadapi peserta didik yaitu 7 dari 10. Saya telah mempelajari topik ini akan kesadaran perbedaan setiap peserta didik dan ini kewajiban bagi saya. Namun, saya sadar bahwa keterampilan ini belum dipoles dengan baik sehingga perlu adanya pengalaman nyata.

Hal yang perlu saya siapkan adalah pengetahuan mengenai sosiokultural yang akan saya hadapi dalam dunia nyata. Saya harus mencari refrensi mengenai tempat ppl maupun lokasi pengabdian yang akan datang. Sehingga, saya akan lebih bersiap dalam menghadapi peserta didik dengan tantangan yang akan mereka berikan.