fbpx

“Sampahku, Tanggungjawabku! Mengubah Kebiasaan, Menyelamatkan Bumi”

Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh seluruh manusia di belahan bumi saat ini. Dampaknya dapat kita rasakan secara global, mulai dari peningkatan suhu bumi, perubahan pola cuaca, hingga naiknya permukaan air laut. Salah satu penyebab utama perubahan iklim adalah sampah, khususnya sampah plastik, yang tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga memproduksi gas rumah kaca selama proses dekomposisi. Hal ini sebagai akibat pengelolaan limbah yang tidak efektif.

Dunia Pendidikan, yakni sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui praktik-praktik berkelanjutan, kegiatan penelitian, dan pengembangan karakter di sekolah dapat mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin dalam perjuangan melawan perubahan iklim.

Dalam Kurikulum Merdeka, Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam eksplorasi dan penyelesaian masalah di dunia nyata. Model Project-Based Learning/PBL memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami isu-isu lingkungan secara mendalam serta mempraktikkan solusi nyata yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Di minggu ketiga November 2023, SMA Negeri 3 Medan melalui kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) melaksanakan Pembelajaran Projek dengan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan “Sampahku, Tanggungjawab ku”. Tujuan dari proyek gaya hidup berkelanjutan dengan judul “Sampahku, TanggungJawab ku” adalah untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab peserta didik terhadap permasalahan lingkungan terkait sampah, serta mendorong mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Diharapkan melalui kegiatan projek, dapat menciptakan dampak positif dalam mengubah pola pikir dan tindakan peserta didik menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka sebagai langkah awal dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Alur pelaksanaan projek terdiri atas tahap Pengenalan, Kontekstualisasi , Aksi, Refleksi dan Tindak lanjut. Peserta didik akan diajak untuk mengenali dan membangun kesadaran mereka terhadap tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan, merumuskan peran yang dapat mereka lakukan melalui aksi nyata, menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi. Terakhir peserta didik diminta untuk menyusun langkah strategis untuk mendukung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

Melalui projek ini, murid diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi profil pelajar Pancasila yaitu: Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia, Bernalar Kritis dan Kreatif.

Dalam kegiatan P5 ini dimulai dengan mengajak siswa untuk melakukan asesmen pengetahuan awal siswa mengenai jenis-jenis sampah serta contoh aktivitas/ kegiatan apa saja yang dapat menghasilkan sampah dan upaya penanganan sampah yang sudah mereka ketahui, baik di rumah mereka masing-masing maupun di lingkungan sekolah.

Langkah selanjutnya adalah edukasi mengenai dampak sampah terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Dalam fase ini Guru menyampaikan informasi tentang bagaimana sampah plastik yang tidak terurai dapat mencemari lautan dan merusak ekosistem, atau bagaimana pembakaran sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat. Sekolah juga memberikan ruang kepada siswa dengan mengundang komunitas lingkungan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam berkontribusi terhadap masalah lingkungan.

Melalui diskusi dan kegiatan interaktif, siswa diajak untuk memahami hubungan antara setiap tindakan yang mereka lakukan dan dampak lingkungan. Mereka diajak untuk belajar bahwa setiap keputusan yang mereka buat, mulai dari memilih produk yang mereka beli hingga cara mereka membuang sampah, memiliki konsekuensi yang lebih besar terhadap keberlanjutan planet bumi ini.

Setelah memahami masalah dan dampaknya, siswa kemudian diajak untuk merancang dan mengimplementasikan apa solusi berkelanjutan yang dapat mereka lakukan.  Beberapa solusi praktis yang dapat diterapkan meliputi: 1) Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Siswa didorong untuk menggunakan tas belanja kain, botol minum yang dapat diisi ulang, dan menghindari produk dengan kemasan plastik berlebih. 2) Daur Ulang dan Pemilahan Sampah, Siswa diajarkan cara memilah sampah organik dan anorganik, serta bagaimana mendaur ulang bahan-bahan seperti kertas, kaca, dan logam. Terakhir 3) Kampanye Kesadaran Lingkungan,  Siswa dapat mengadakan kampanye di kelas dan lingkungan sekolah  atau komunitas mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap perubahan iklim.

Di Bulan Desember, siswa akan melaksanakan kegiatan pameran karya berupa produk-produk daur ulang yang sudah mereka kerjakan dari kegiatan projek yang telah dilakukan. Beragam ide muncul dari setiap kelas.

Proyek gaya hidup berkelanjutan dengan tema “Sampahku, Tanggung Jawabku” adalah langkah konkret dalam upaya penanganan perubahan iklim. Melalui edukasi, tindakan nyata, dan kolaborasi, kita dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab siswa dalam mengelola sampah. Dengan demikian, setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan planet kita dan memastikan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Projek ini menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan oleh setiap orang. Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya membantu mengurangi polusi, tetapi juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim