Angly M Sae Guru Swasta 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Ruang Baca Digital KetongBaca: Kontribusi Menyediakan Akses Literasi kepada Masyarakat Desa di Nusa Tenggara Timur Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 (pendidikan berkualitas), terdapat indikator 4.6 yang menargetkan “pada tahun 2030, menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi.” Target ini sesungguhnya masih sulit tercapai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengingat indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) NTT yang masih sangat rendah berdasarkan hasil survey indeks Alibaca yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019. Indeks alibaca NTT hanya berada pada angka 29,83 sehingga tergolong rendah. Rendahnya indeks alibaca di NTT disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) akses terhadap bahan-bahan literasi yang masih rendah, indeks dimensi akses NTT hanya sebesar 16,52; 2) penggunaan perangkat elektronik dan teknologi informasi dalam mengakses sumber literasi juga tergolong rendah, pada dimensi alternatif akses menggunakan teknologi informasi ini NTT hanya berada pada angka 31,03; dan 3) rendahnya dimensi budaya yakni kebiasaan atau perilaku mengakses bahan literasi, pada dimensi ini NTT berada pada angka 21,92. Melihat adanya permasalahan dalam hal akses bahan literasi, penggunaan perangkat elektronik dalam mengakses sumber literasi, dan budaya mengakses dan membaca bahan literasi yang rendah ini, diperlukan usaha-usaha berupa kerja nyata untuk mengatasi masalah tersebut. Berawal dari rasa empati terhadap berbagai permasalahan literasi di NTT maka Tim KetongBaca berinisiatif menghadirkan ruang baca digital KetongBaca di salah satu desa di NTT, Desa Hueknutu. KetongBaca adalah ruang baca berbasis digital yang telah menyediakan lebih dari 1000 bahan bacaan berupa buku elektronik fiksi dan faktual. Buku-buku yang disediakan telah dibagi dalam tiga kategori kelompok, yakni bahan bacaan untuk anak kelas 1 – 3 SD, anak kelas 4 – 9, dan kelompok anak SMA – dewasa. Buku elektronik yang tersedia berupa buku cerita anak bergambar, cerita Alkitab, novel, pengetahuan umum, dan lain-lain. Semua bahan bacaan dapat diakses melalui tablet yang telah disediakan di ruang baca tanpa akses internet karena semua e-book disediakan secara offline. Setiap pembaca diberikan kesempatan membaca selama satu jam per hari karena pertimbangan screen time yang wajar bagi pembaca, utamanya anak-anak. Kehadiran ruang baca digital KetongBaca diharapkan memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha meningkatkan kemampuan literasi masyarakat desa di NTT, diantaranya: Menyediakan akses terhadap bahan literasi. Keterbatasan akses masyarakat desa terhadap bahan literasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti minimnya akses jaringan internet seperti di Desa Hueknutu, keterbatasan perangkat digital, dan faktor ekonomi atau kemiskinan. Oleh sebab itu, kehadiran KetongBaca yang memberikan akses terhadap bahan bacaan secara gratis, semua e-book yang disediakan offline, dan disediakannya tablet untuk membaca diharapkan turut berpartisipasi memberikan akses terhadap bahan literasi kepada masyarakat desa. Menyediakan perangkat elektronik untuk akses bahan literasi. KetongBaca menyediakan perangkat elektronik berupa tablet untuk akses bahan bacaan. Walaupun tablet yang tersedia terbatas jumlahnya yakni 6 buah tablet. Akan tetapi, 6 buah tablet cukup untuk memulai inisiasi tim KetongBaca berkontribusi menyediakan perangkat elektronik kepada masyarakat desa. Harapannya, niat baik tim KetongBaca mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk mendukung pengadaan tablet bagi ruang baca digital KetongBaca di Desa Hueknutu maupun untuk menghadirkan KetongBaca di desa-desa lain di Nusa Tenggara Timur. Menumbuhkan budaya membaca. Agar menumbuhkan budaya membaca, KetongBaca mengakomodir pembaca dari usia kelas 1 SD hingga orang tua, membuka ruang baca dari Senin hingga Sabtu, dan sosialisasi kepada instansi seperti sekolah, gereja, dan desa untuk mendorong masyarakat di Desa Hueknutu memanfaatkan dengan maksimal ruang baca digital KetongBaca untuk membaca secara rutin. Harapannya, inisiasi-inisiasi seperti ini mendapat sambutan baik dari berbagai pihak untuk turut berpartisipasi mendukung agar KetongBaca dapat dikembangkan ke desa lain di NTT sebagai upaya menyediakan akses literasi. REFERENSI Solihin, L., Utama, B., Pratiwi, I., & Novirina. (2019). Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.