Rouli Milenia Qwint Siboro 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Dari mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia yang topik 1 mengenai Perjalanan Pendidikan Nasional. Seorang guru adalah suatu pilihan yang memiliki tanggung jawab besar dalam perjalanan Pendidikan Nasional. Saya sebagai calon guru profesional, tantangan terletak pada kemampuan untuk mendidik anak-anak sesuai dengan tuntutan zaman sambil tetap memelihara identitas bangsa Indonesia. Ini mencakup menciptakan lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik dan mengakomodasi perkembangan global tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya. Bapak Pendidikan Nasional yaitu Bapak Ki Hadjar Dewantara, menghadirkan pendidikan yang memberikan kesempatan dan hak yang sama kepada semua warga negara Indonesia, tanpa memandang status sosial atau keturunan. Ki Hadjar Dewantara memiliki pemikiran dalam mengubah pradigma pendidikan dari masa kolonel Belanda yang bersifat terbatas dan diskriminasi menjadi pendidikan yang memerdekakan dan memberdayakan individu dan masyarakat. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara bersendikan pada tiga pilar pemikiran pendidikan, yakni Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri handayani. Seorang guru harus memberikan telan ketika di depan yaitu Ing ngarsa sung tuladha. Maka dengan adanya filosofi Pendidikan Indonesia menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan mengupayakan memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan), dan batiniah (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Pendidikan di era abad ke-21 ditekankan pada pengembangan literasi, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan teknologi. Konsep “merdeka belajar” menjadi fokus penting dalam pendidikan saat ini. Guru tidak hanya sebatas mengajar saja, akan tetapi memiliki peran sebagai fasilitator pembelajaran, siswa diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat, membangun pengetahuannya sendiri untuk memiliki jiwa merdeka belajar, menumbuhkan rasa mandiri, dan jiwa tanggungjawab kepada siswa. Penerapan pendekatan metode, model, dan media membelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pendidikan juga diarahkan untuk menjaga identitas budaya bangsa Indonesia, sehingga nilai-nilai budaya tidak tergerus oleh budaya asing.