fbpx
Ilustrasi Pembelajran Argumented Reality berbantuan Internet of Thing

PENGEMBANGAN PLATFORM PEMBELAJARAN BERBANTUAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN INTERNET OF THINGS (IOT) UNTUK SIMULASI EKONOMI BERKELANJUTAN

Pendahuluan

Meningkatkan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan penigkatan mutu pendidikan. Hal ini karena pendidikan menjadi faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas seseorang melalui kegiatan belajar mengajar baik formal maupun secara informal. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) point 4 pendidikan berkualitas adalah yang inklusif dan memberikan kesempatan belajar sehingga mampu mencapai indikator pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDGs 8) serta mampu membangun infrastruktur yang tangguh dan mendorong indutri yang berkelanjutan (SDGs 9). Maka melalui pendidikan diharapkan dapat mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Namun, tantangan seringkali muncul secara signifikan dalam konteks pengajaran konsep-konsep ekonomi berkelanjutan. Konsep ini masih sulit dipahami secara intuitif oleh siswa karena melibatkan variabel-variabel yang saling terkait dan berdampak jangka panjang, yang tidak mudah divisualisasikan dengan metode pembelajaran konvensional. Ketidakmampuan siswa dalam memahami implikasi nyata dari keputusan ekonomi yang mereka buat dalam konteks keberlanjutan dapat menghambat upaya untuk membentuk generasi yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab. Maka di dalam situasi ini, platform pembelajaran yang didukung oleh AR dan IoT menjadi solusi yang potensial, memungkinkan simulasi ekonomi berkelanjutan yang lebih nyata, interaktif dan mudah dipahami oleh siswa.

Melalui sebuah inovasi teknologi digital yang terintegrasi ke dalam metode pembelajaran dan kurikulum pendidikan. Penggunaan teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Internet of Things (IoT) telah terbukti meningkatkan pengalaman belajar, menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, serta memungkinkan simulasi situasi dunia nyata dalam lingkungan yang terkontrol. Pengembangan metode pembelajaran berbasis AR dan IoT memberikan peluang bagi siswa untuk memahami konsep-konsep kompleks dengan cara yang lebih interaktif dan mendalam, sekaligus memperkuat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Adanyata tantangan yang signifikan bagi siswa diakibatkan oleh kompleksitas subjek dan kesenjangan dalam pengetahuan dasar mereka.

Penelitian menyoroti beberapa masalah utama yang berkontribusi terhadap masalah pemahaman ini. Pertama kurangnya penetahuan terpatdu yakni siswa menyadari permasalahan lingkungan tetapi masih sulit untuk menghubungkan aspek ekologi, sosial dan ekonomi dari pembangunan berkelanjutan. Keterputusan ini menghambat pemahaman mereka secara keseluruhan (Diez-Martinez,  2013). Sebuah studi menemukan bahwa siswa menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah kata yang terkait dengan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD), menunjukkan pengetahuan yang terbatas tentang konteks sosial-ekonomi dan lingkungan (Sholehah et al, 2019).

Seiring dengan adanya permasalahan tersebut, saat ini metode pengajaran yang inovatif, seperti perjalanan akademik, telah diusulkan untuk meningkatkan pemahaman dengan mengekspos siswa pada aplikasi dunia nyata dari ekonomi berkelanjutan (Dasgupta, 2021). Pemetaan kognitif telah diperkenalkan sebagai alat untuk mengevaluasi dan meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pembangunan berkelanjutan, mengungkapkan fokus terutama pada aspek lingkungan dan ekonomi sebelum pelatihan (Lourdel et al, 2007). Sementara studi ini menekankan tantangan yang dihadapi siswa, mereka juga menyarankan bahwa strategi pendidikan yang ditargetkan dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman ekonomi berkelanjutan. Pengembangan platform pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dan Internet of Things (IoT) untuk simulasi ekonomi berkelanjutan menawarkan pendekatan inovatif dalam pendidikan. Integrasi teknologi ini dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui pengalaman belajar yang interaktif dan imersif.

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Internet of Things (IoT) dalam Pendidikan

Augmented Reality (AR) menawarkan pengalaman visual yang interaktif dengan mengoverlaykan informasi digital ke dunia nyata. Pada konteks pendidikan, AR telah terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan memperdalam pemahaman materi melalui simulasi dan model visual. Penelitian menunjukkan bahwa AR dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas pembelajaran dengan menciptakan pengalaman yang lebih imersif. Hal ini dikatakan oleh Salmanura & Hendri (2024) AR dapat menyajikan visualisasi 3D yang menarik, membuat konsep kompleks lebih mudah dipahami dan mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Selain itu media pembelajaran AR telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemahaman materi, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian yang menggunakan model ADDIE (Selindawati et al, 2024).

Sementara Internet of Things (IoT), merujuk pada jaringan perangkat yang terhubung dan saling berkomunikasi untuk mengumpulkan dan berbagi data real-time. Maka di dalam pendidikan, IoT memungkinkan pengumpulan data yang mendalam tentang lingkungan belajar dan perilaku siswa, serta pemantauan kondisi fisik dan penggunaan sumber daya. Penggunaan IoT dalam platform pembelajaran dapat memberikan umpan balik langsung dan personalisasi pengalaman belajar. Penelitian oleh Umam et al, pada tahun (2024) menunjukkan bahwa platform berbasis IoT dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam. Penggunaan IoT, seperti NodeMCU ESP32CAM, dalam pendidikan menunjukkan potensi besar untuk menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan kebutuhan abad.

Pada implementasinya adaptasi AR dalam pengaturan pendidikan menghadapi tantangan teknis, masalah terkait pengguna dan kebutuhan untuk pengembangan konten yang disesuaikan. Rintangan ini harus diatasi untuk secara efektif memasukkan AR ke dalam kurikulum. Selain itu, ketergantungan pada gadget untuk AR dapat menciptakan dilema, sehingga memerlukan kesadaran dan peraturan untuk memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan dampak negatif. Sementara AR dan IoT menghadirkan solusi yang menjanjikan untuk tantangan pendidikan, implementasinya memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor teknis, kurikuler, dan terkait pengguna untuk memastikan hasil pembelajaran yang efektif.

Simulasi Ekonomi Berkelanjutan

Simulasi ekonomi berkelanjutan melibatkan model dengan berbagai skenario ekonomi dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat. Kajian literatur menunjukkan bahwa simulasi ini dapat membantu siswa memahami konsep seperti investasi hijau, dampak perubahan iklim dan manajemen sumber daya. AR dapat memperkaya simulasi ini dengan menyediakan visualisasi yang dinamis, sedangkan IoT dapat memperbarui data simulasi berdasarkan kondisi dunia nyata.

Oleh karena itu dengan menggabungkan AR dan IoT, platform pembelajaran dapat mensimulasikan skenario ekonomi berkelanjutan, memungkinkan siswa untuk memahami dampak keputusan ekonomi secara real-time. Contoh aplikasi AR dalam pendidikan musik menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk memperkenalkan budaya dan sejarah, yang juga dapat diterapkan dalam konteks ekonomi berkelanjutan (Haeqal et al. 2023). Meskipun teknologi ini menawarkan banyak manfaat, tantangan dalam implementasi, seperti aksesibilitas dan pelatihan guru, perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilan penggunaan AR dan IoT dalam pendidikan.

Integrasi AR dan IoT dalam Platform Pembelajaran

Integrasi AR dan IoT dalam satu platform menawarkan pendekatan inovatif untuk pembelajaran ekonomi berkelanjutan. AR dapat digunakan untuk menghidupkan model simulasi dan skenario, memberikan siswa visualisasi yang jelas tentang dampak keputusan ekonomi. Sementara itu, IoT dapat mengumpulkan data real-time yang relevan dengan simulasi, seperti kondisi lingkungan atau penggunaan energi dan mengintegrasikan informasi ini ke dalam platform AR. Pendekatan ini dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan kontekstual, membantu siswa memahami hubungan antara keputusan ekonomi dan hasil lingkungan secara lebih baik.

Integrasi Augmented Reality (AR) dan Internet of Things (IoT) dalam pendidikan mengatasi beberapa tantangan pembelajaran, terutama di bidang teknis dan mata pelajaran abstrak. Teknologi ini meningkatkan visualisasi, keterlibatan dan pemahaman, tetapi juga menghadirkan masalah unik yang perlu ditangani. Adapun tantangan visualisasi dan keterlibatan yakni siswa sering berjuang dengan konsep kompleks, seperti mikrokontroler di IoT, karena keterampilan visualisasi yang tidak memadai. Namun modul AR telah diusulkan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan di bidang ini. Mata pelajaran seperti puisi, sifat abstrak dapat menghambat pemahaman, sedangkan AR dapat mengurangi beban kognitif dan memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam, meskipun integrasi penuhnya masih diperdebatkan.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kajian literatur ini menunjukkan bahwa kombinasi AR dan IoT dalam platform pembelajaran dapat membawa manfaat signifikan dalam simulasi ekonomi berkelanjutan. AR meningkatkan keterlibatan dan pemahaman melalui visualisasi interaktif, sementara IoT menyediakan data real-time yang memperkaya simulasi. Namun, pengembangan dan implementasi teknologi ini juga menghadapi tantangan, seperti kebutuhan untuk integrasi yang mulus dan pemeliharaan data yang akurat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas platform terintegrasi ini dan untuk mengatasi tantangan yang ada.

Referensi

Dasgupta, P. (2021). Using Academic Travel to Teach Sustainable Economic Development. 125-143. doi: 10.1007/978-3-658-30920-6_9

Haeqal, R, A., Irwan, M., Nasution, P., Fakhriza, M, H. (2023). Aplikasi media pembelajaran alat musik tradisional khas sumatera utara berbasis augmented reality. JISTech (Journal of Islamic Science and Technology),  doi: 10.30829/jistech.v8i2.19059

Lourdel, N., Gondran, N., Laforest, V., Debray, B., Brodhag, C. (2007). Sustainable development cognitive map: a new method of evaluating student understanding. International Journal of Sustainability in Higher Education, 8(2):170-182. doi: 10.1108/14676370710726634

Martinez, E, D. (2013). Adolescents’ Comprehension about Sustainable Development as a Device to Study Socio-Economic Knowledge Related to Citizenship. Citizenship, Social and Economics Education, 12(1):18-29. doi: 10.2304/CSEE.2013.12.1.18

Salmanura, F., & Hendri, N. (2024). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality (AR) pada Mata Pelajaran IPAS Kelas VIII SMP. Al-Dyas, 3(1):364-376. doi: 10.58578/aldyas.v3i1.2699

Selindawati., Wiworo, Retnadi, Rias, Hayu., Gugun, Gunadi. (2024). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi pada Mata Pelajaran IPAS.  3(4):5143-5156. doi: 10.30997/karimahtauhid.v3i4.13025

Sholehah, M., Herman, T., Juandi, D. (2019). Student difficulties on understanding word problem based on ESD goals.  1157(4):042050-. doi: 10.1088/1742-6596/1157/4/042050

Umam, K., Ibadillah, A, F., Ubaidillah, A., Sukri, H., Rahmawati, D., Alfita, R. (2024). Pengembangan Trainer Internet of Things (IoT) Sebagai Media Pembelajaran Dengan Menggunakan NodeMCU ESP32CAM. Energy, 14(1):53-65. doi: 10.51747/energy.v14i1.1937