Syafrizal Maulana 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Nasib bangsa tergantung pemuda, nasib pemuda bergantung pada ekonomi. Sebuah kata yang mungkin diterima untuk Indonesia kali ini, sebab sekarang ini banyak anak yang pandai tetapi tidak mau melanjutkan ke perguruan tinggi dengan alasan ekonomi. Saya mengkritisi kepada Kemendikbudristek sebagai wadah pendidikan Indonesia karena banyak PIP salah sasaran, menurut data yang saya dapat dari CMBC INDONESIA, BPK mencatat, dana bantuan PIP sebesar 2,86 trilliun yang diberikan kepada 5.364.986 siswa tidak tepat sasaran dan ironisnya lagi ada 2.455.174 siswa yang memiliki kartu KIP dan dari keluarga yang mendapat PKH tidak mendapat dana PIP. Sungguh jauh dari sempurna untuk menilai Kemendikbudristek. contoh kecil saja saat saya masih SMA lalu ada banyak anak yang ingin kuliah tetapi pendapatan orang tua pas pasan, serta KIP Kuliah yang dirasa sulit di dapatkan. Disini pekerjaan utama tetap petani yang mengandalkan cuaca dan pendapatan setiap 3 bulan sekali. Hubungan erat antara Pendidikan dengan Pekerjaan layak dan Pertumbuhan ekonomi adalah pekerjaan layak membuat pertumbuhan ekonomi kita naik dengan naiknya ekonomi tersebut membuat yang menginginkan mengejar sekolah setinggi tingginya bisa didapatkan. Namun kesenjangan Pekerjaan banyak sekali di Indonesia menurut data statistik BPS tahun 2022 di urutan pertama ada kategori berusaha sendiri (wirausaha) dengan persentase 30,47. Urutan selanjutnya adalah buruh/karyawan/pegawai yaitu 22,57. Pekerja keluarga/tak dibayar ada di urutan ketiga dengan persentase 18,86 dan di urutan keempat adalah berusaha dibentu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar 18,64. baru Pekerja bebas pertanian 3,99 , pekrja bebas non-pertanian 3,63 dan terakhir berusaha dibantu buruh 1,83. Itu merupakan Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama. Saya mengambil contoh di kategori Berusaha sendiri dengan pendapatan 1.500.000 – 3.500.000 per bulan. dengan pendaptan tersebut untuk UKT tahun ini kemungkinan susah nantinya, saya ambil contoh di UNESA yaitu Universitas yang menerima saya lewat jalur SNBP, saya mendapat 4.800.000 untuk UKT tetapi pekerjaan orang tuaku adalah guru dan petani jadi menurut saya masih bisa ditoleransi. Jika kemarin jadi naik UKT dan membuat para mahasiswa baru kaget sampai nangis nangis dengan pendaptan di kategori berusaha sendiri tersebut pasti kurang untuk bayar UKT, biaya hidup, dan uang buku. Jadi disinilah peran Kemnaker untuk berkolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk bisa mengatasi kesenjangan kerja agar nantinya para pelajar bisa sekolah dengan layak agar nantinya setiap pemuda yang sudah lulus sekolah baik SMA maupun Perguruam Tinggi untuk mendapat pekerjaan yang layak dengan dibantu oleh pemerintah, tetapi pemuda juga harus mempunyai inisiatif untuk bergerak setidaknya mencoba hal baru. Pemerintah akan malas jika pemuda tersebut tidak semangat untuk mencari pekerjaan, karena menurut saya zaman sekarang pekerjaan sangat penting itulah masa depan kita untuk orang tua,anak dan istri. data yang saya himpun dari BPS mengenai total pengangguran 4,82 persen dan rata rata upah buruh 3,04 juta rupiah per bulan data februari 2024. Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam hal pengangguran, sangat baik untuk peran Kemnaker. Menurut saya masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki. Mulai dari Kemendikbud, Guru yang serimg main TikTok, Siswa malas belajar karena merasa sekolah tidak penting, dan program yang telah disusun rapi untuk di maksimalkan. Keinginan saya nantinya di 2045 yaitu Indonesia Emas generasi saya banyak yang duduk di pemerintahan.