Muhammad Fakhrully Akbar 0shares Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More Kebun Oibama berlokasi di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kondisi tanah kebun Oibama dikenal sebagai tanah kerangas atau tanah marginal disebabkan miskinnya kandungan unsur hara. Melalui tanah pasir putih kerangas ini perjalanan pertanian kebun Oibama dimulai. Berawal dari menanam singkong gajah yang menyerap tenaga kerja dari penduduk kelurahan Pager. Namun, harus berganti menjadi sayuran dikarenakan rendahnya harga jual singkong sehingga tidak mampu menutupi biaya operasional. Setelah menanam aneka sayuran, realita harga jual di pasar tidak bisa ditolak. Kemudian melanjutkan peruntungan pada bidang hortikultura yaitu jeruk siam Pontianak (2016) dan semangka (2020). Oibama sendiri merupakan akronim dari Olah alam Insyaallah Berkah Manfaat. Nilai “Berkah” dan “Manfaat” menjadi sebuah pedoman kami dalam mengelola kebun ini. Mulai dari proses hulunya hingga hilirnya mendistribusikan hasil panen kepada masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau dengan kualitas yang segar dan sehat. Kami pun menyadari bukan dari keluarga pertanian maupun jebolan sarjana pertanian. Keinginan untuk bersama-sama mengejar keberkahan dan kebermanfaatan dari tanah kerangas ini bukan hanya untuk pengelola, tetapi juga petani yang membantu kami maupun masyarakat sekitar kebun dalam skala kecilnya. Kebun Oibama secara aktif menjadi penerima kredit usaha rakyat (KUR) untuk mendukung modal kegiatan pertanian kebun. Kami hingga hari ini berjuang untuk berjejaring dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) walaupun belum membuahkan hasil. Padahal Kalimantan Tengah seperti halnya provinsi tetangga juga memiliki perusahaan bidang perkebunan sawit maupun pengolahan sumber daya alam tetapi belum ada kelompok tani yang diberikan dukungan CSR. Saat ini, kami melakukan budidaya semangka dan jeruk di lahan marginal seluas 10 hektar. Banyak dampak baik yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Seperti, keluarga dari 8 petani yang semakin sejahtera. Mereka mampu membeli hewan ternak, motor, merenovasi rumahnya. Kemudian, masyarakat yang memiliki lapak mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan semangka dan jeruk. Adapun tujuan awal kami untuk tetap fokus berbudidaya buah-buahan ditengah gempuran perkebunan sawit adalah karena kami melihat krisis pangan yang saat ini mulai melanda dunia. Alasan berikutnya adalah karena pasokan buah-buahan di Palangka Raya masih bergantung pada provinsi tetangga yang menyebabkan harga harga buah-buahan menjadi tinggi , sedangkan kualitasnya seringkali dibawah harapan konsumen. Padahal, kami berkeyakinan bahwa lahan kerangas yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang ini dapat maksimal hasilnya jika diolah dengan tepat. Budidaya buah-buahan di lahan kerangas tentu berbeda dengan budidaya buah-buahan di jenis lahan yang lain . Karakteristik lahan kerangas yang cenderung rawan tentu membutuhkan perawatan khusus agar menghasilkan produk berkualitas. Jika musim kemarau, bobot semangka rata-rata menembus 8- 13 kilogram perbuah dengan ketahanan buah di toko awet hingga 30 hari pasca panen atau pemetikan buah. Selanjutnya, tantangan utama kami selama kebun ada yaitu kondisi jalan menuju kebun itu memprihatinkan. Ketika memasuki musim kemarau tanah pasir menjadi gembur sehingga menyebabkan tersangkutnya ban kendaraan saat melintasi jalan. Namun, saat musim hujan jalanan banyak kubangan dan menyebabkan longsor akibat derasnya air hujan. Sejauh ini kami selalu bergotong royong dengan tetangga kebun karena jalan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mencari nafkah. Pemerintah daerah telah mengetahui kabar ini, karena media lokal rutin menyoroti aktivitas gotong royong perbaikan jalan. Kami tidak pernah bermimpi bisa mendapatkan kehormatan belajar di SDG Academy melalui Program Kepemimpinan SDG angkatan 6. Hingga loka karya keempat bulan ini, kami banyak mendapatkan pengetahuan baru khususnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No Poverty atau Tanpa kemiskinan. Bagaimana kiprah yang selama ini kami lakukan di kebun selaras dengam tujuan nomor 2 tersebut serta TPB nomor 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Semoga setelah program ini berakhir, kami terus berkolaborasi dengan SDG Academy maupun instansi yang hadir dan mendukung program ini. Kemitraan Multi Pihak ini sangat ideal bagi praktik baik di kebun Oibama. Panen semangka tanggal 15 Agustus 2023 disaat kekeringan ekstrim. Rutin dilakukan penyiraman pagi dan sore ke malam. Alhamdulillah hasilnya bagus23 Februari 2023 Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjend Moh. Agung Budijono S.I.K., M.Si beserta Karo SDM Kombes Pol Ivan Adhityas Nugrahraha dan Kapolsek Rakumpit Iptu Waryoto menanam bibit semangka di kebun OibamaKapolda kalimantan Tengah beserta Pejabat Utama menghadiri panen semangka pada 17 Mei 2023 di kebun Oibama.Panen bulan Mei 2023Semangka berbiji lonjong isi kuning menembus 7 kilogram.Panen semangka pada bulan Oktober tahun 2023
Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More