Silvia Maulia Asrul 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Pada tahun 2015, PBB resmi mengeluarkan suatu program global yang merupakan perubahan atau peningkatan dari program global sebelumnya, yaitu MDG (Millenium Development Goals) yang diakui oleh banyak negara, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Nama program tersebut adalah SDG (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang memiliki target tercapainya 17 tujuan di tahun 2030 mendatang. Tujuan utama diadakannya program tersebut adalah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk generasi selanjutnya bagi semua umat manusia di planet ini. Melihat bagaimana banyaknya kerusakan dan krisis yang terjadi akhir-akhir ini, tentu saja SDG menjadi harapan besar keterwujudannya sebagai penanganan dari setiap masalah yang datang. Dari 17 tujuan SDG, terdapat salah satu tujuan penting yang jika terealisasikan dengan tepat maka tujuan-tujuan lainnya akan tercapai secara efisien dan efektif. Tujuan tersebut terdapat pada urutan ke-4 yaitu pendidikan berkualitas. Kenapa demikian? karena pada dasarnya pendidikan dapat membantu menciptakan negara yang berkualitas dan pendidikan yang berkualitas merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa. Namun sayangnya, walau Indonesia termasuk negara demokrasi yang mengedepankan pentingnya pendidikan, negara kita termasuk kepada negara yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Berdasarkan hasil survei PISA (Programme for International Student Assessment) yang merupakan program yang mengukur tingkat literasi membaca, matematika, sains pada murid berusia 15 tahun, Indonesia berada diperingkat bawah diantara 81 negara lainnya. Menurut hasil survey nya, Indonesia menduduki posisi ke-71 dibidang literasi membaca, bidang matematika peringkat ke-70, dan dibidang sains berada pada peringkat ke-67. Walau jika dibandingkan dengan peringkat sebelumnya negara kita mengalami beberapa peningkatan, tetap saja masihlah rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Jika kita tidak memikirkan strategi peningkatan yang lebih maksimal untuk kemajuan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing global maka tujuan ke-4 atau tujuan SDG lainnya pada 6 tahun yang akan datang hanyalah bualan semata. Ada beberapa alasan kenapa kita perlu memikirkan peningkatan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam strategi menuju pendidikan yang berkualitas. Menurut artikel dari Engineering For Kids, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya; Menurut Dep. Perdagangan AS, pekerjaam STEM tumbuh sebesar 24% sementara pekerjaan lain hanya tumbuh sebesar 4 % Profesional disektor STEM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi berkelanjutan Pengajaran terhadap STEM mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, meningkatkan literasi sains dan membina generasi pelopor dan pemecah masalah berikutnya Pendidikan STEM memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan etnis dan gender yang sering terjadi dibidang matematika dan sains Selain itu, terdapat pula beberapa gagasan yang menyebutkan pentingnya pelajaran matematika dan sains sendiri untuk ekonomi berkelanjutan. Antara lain; Penyelasain terhadap masalah-masalah ekonomi yang timbul baik untuk lingkup kecil atau ekonomi mikro maupun untuk lingkup yang lebih besar. Membantu untuk menganalisis, membuat model, dan mengkomunikasikan data lingkungan, seperti emisi karbon, keanekaragaman hayati atau konsumsi sumber daya. Alat untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai solusi lingkungan, seperti energi terbarukan, daur ulang atau konservasi. Dari model dan metodenya, matematika mapu membantu pemahaman fenomena kompleks ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mendasari pembangunan berkelanjutan. Setelah kita mengetahui bagaimana pentingnya STEM ini untuk pendidikan berkualitas dan ekonomi berkelanjutan, maka kita juga perlu menganalisis apakah pembelajaran STEM sama pentingnya dengan beberapa tujuan dari SDG. Misalnya pada urutan ke-8 yaitu pekerjaan yang layak serta lapangan pekerjaan yang luas dan diurutan ke-9 yaitu industrialisasi, inovasi dan infrastruktur. Dilihat dari bagaimana perkembangan teknologi dan globalisasi saat ini, maka tentu hal ini berkaitan erat dengan keterbukaan lapangan pekerjaan di masa sekarang yang sesuai dengan tujuan ke-8. Dengan kemajuan teknologi, dapat menciptakan berbagai macam profesi baru yang dibutuhkan saat ini yang berhubungan dengan digitalisasi. Menurut WFE (Word Economic Forum) menjelaskan bahwa dimasa mendatang dimulai dari tahun 2023-2027 terdapat beberapa pekerjaan yang memiliki pertumbuhan paling pesat, diantaranya: Analis Business Intelligence Analis Keamanan Sistem Informasi Analis Data dan Data Science Desainer Komersial dan Industrial Insinyur Data (Data Engineer) Insinyur di bidang Fintech (Finance Technology) Insinyur di bidang Robotik Spesialis kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning Spesialis keberlanjutan (Sustainability) Spesialis Big Data Operator Peralatan Pertanian Spesialis Transformasi Digital Pengembang Blockchain Spesialis E-Commerce Spesialis Strategi dan Pemasaran Digital Seperti yang kita ketahui dari berbagai macam pekerjaan diatas, pendidikan STEM menjadi dasar rujukan dan alat yang digunakan dibidang-bidang profesi tersebut. Contohnya seperti profesi robotika, dibutuhkannya pemahaman dan skill dibidang teknologi yang mumpuni untuk handal dibidang tersebut. Maka sudah sepatutnya pengajaran dan pendekatan STEM untuk pelajar perlu kita tekankan dan tindak lajuti di masa-masa sekarang supaya terciptanya SDM yang mumpuni dibidang science, technology, engineering, dan mathematics untuk inovasi idustri dan infrastruktur saat ini untuk kemajuan ekonomi berkelanjutan. Ada beberapa cara dan strategi yang dapat dilakukan oleh kita khususnya pengajar agar masyarakat menyukai dan terbiasa mempelajari pelajaran STEM, ialah: 1. Menanamkan Kesadaran Kepada Setiap Orang Tentang Keterkaitan STEM Terhadap Keberlangsungan Hidup Ilmu sains merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara kerja alam semesta dan seisinya. Dari bagaimana manusia berasal dan diciptakan dengan komponen apa, ada berapa banyak jenis tumbuhan, hewan apa saja yang masih ada dan sudah punah, bumi berbentuk seperti apa dan dibuat dari apa, dan hal-hal lainnya yang berkaitan langsung dengan tempat tinggal kita dan planet lain, itu semua terangkum dan termuat dalam ilmu ini. Begitu pula ilmu matematika, tekonologi dan juga terapan, ilmu tersebut sangatlah penting sebagai cara bertahan hidup di alam semesta yang begitu luas. 2. Memperkenalkan Anak Sedari Dini Mengenai Pendidikan Sains dan Matematika Dengan Pengajaran Yang Menyenangkan dan Efektif Untuk Anak Mengingat bagaimana kompleksnya pelajaran matematika dan sains, diperlukan pembiasaan sedari kecil kepada setiap orang mengenai pengajaran tersebut. Peran orang tua sangat penting untuk mengajarkan dasar-dasar dari kedua ilmu ini sehingga nanti ketika disekolah, mereka sudah terbiasa dan tidak terlalu kesulitan mempelajari kedua ilmu tersebut. Perlu dingat juga, orang tua dan pengajar perlu melakukan pengajaran yang menyenangkan dan lebih mudah dipahami sehingga anak-anak tidak menganggap sulit pembelajaran tersebut 3. Membantu Kesulitan Pelajar Dalam Memahami Rumus-Rumus dan Praktek Matematika Dengan Cara Yang Lebih Simple Pengajar perlu memikirkan cara yang lebih mudah dan simpel untuk anak didiknya supaya mudah memahami pengajarannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memecah rumus atau pengerjaan matematika yang kompleks kepada cara yang tidak ribet dan mudah dingat. Contoh yang bisa dilakukan oleh seluruh pengajar di Indonesia adalah dengan mencari tahu pengajaran seperti apa yang diterapkan oleh negara top skor penalaran matematika , misalnya negara Singapura yang merupakan Negara Peringkat 1 penalaran matematika. Dan pengajar pula, perlu memastikan semua pendidik memahami pelajaran matematika dengan tepat. Selain peran pengajar dan orang tua, diperlukan pula kontribusi para pemerintah dalam pendekatan STEM untuk semua orang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membiayai fasilitas, infrastruktur, dan dana untuk pengajar dan juga pendidik agar lebih nyaman dalam belajar dan mengajar, mengadakan beberapa kampanye cinta matematika dan sains kepada setiap instansi pendidikan disetiap daerah terkhusus wilayah 3T( Tertinggal, Terdepan, Terluar) diseluruh Indonesia, mengangkat pekerja pendidik yang berkualitas, kompeten, dan handal dalam mengajari para pelajar, menjadikan pendidikan matematika menjadi hal wajib yang dipahami para pelajar, dan mencari srategi dan metode yang lebih mudah dengan bekerja sama bersama para pendidik untuk pengajaran matematika dan sains terhadap kurikulum disekolah. Kesimpulan dan Saran Seluruh bidang non-STEM dalam pengajaran pendidikan formal sama pentingnya dengan pendidikan STEM. Namun diera globalisasi yang pesat dan dinamis ini, pendidikan STEM menjadi hal yang perlu diutamakan. Hal ini merupakan salah satu cara supaya Indonesia mampu mencapai semua tujuan dalam SDG terkhusus untuk ke 3 tujuan tersebut yang tadi sudah dibahas, yang merupakan pilar-pilar penting untuk mewujudkan keseluruhan tujuan yang lain. Diperlukan kedaran dari dalam diri setiap masyarakat Indonesia untuk mau lebih berusaha dan belajar STEM terutama matematika dan sains untuk kelangsungan dan pertumbuhan negara ini, seperti yang tertulis dalam SDG sendiri bahwa peran seluruh pihak dperlukan untuk program tersebut yang bersifat universal, yaitu pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Seperti bagaimana prinsip utama SDG yaitu Leave No One Behind. Referensi Engineering For Kids.(2023, 28 Februari). Why is STEM Important. Diakses pada 2 September 2024, dari https://www.engineeringforkids.com/about/news/2023/february/why-is-stem-education-so-important/ Hasanah, K. (2019). Matematika dan Bisnis. Madiun, Jawa Timur: UNIPMA Press Linkedn Mathematic Education.(2023, 13 Maret). How can math teachers integrate environmental issues and solution into their curriculum. Diakses pada 2 September 2024 dari https://www-linkedin-com.translate.goog/advice/1/how-can-math-teachers-integrate-environmental?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq Encarnacao, P. (2023, 13 Februari). Is There a Role For Mathematics in Suistanability Issues?. Diakses pada 2 Septeber 2024 dari https://clsbe-lisboa-ucp-pt.translate.goog/news/there-role-mathematics-sustainability-issues-edition-177?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq Amandawati, P. (2024). WFE: 69 Juta Lapangan Pekerjaan Baru 2027, Ini Profesi Yang Dibutuhkan. Diakses pada 2 September 2024 dari https://mum.id/news/ada-69-juta-lapangan-kerja-baru-2027-ini-profesi-yang-dibutuhkan