Shauma Qurrota A'yun 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Saya adalah seorang mahasiswa PPG Prajabat gelombang kedua tahun 2023 program studi Ilmu Pendidikan Sosial. Setelah saya lulus program profesi guru nantinya akan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Melalui profesi guru saya dapat membantu siswa berkembang baik itu dari segi spiritual, sikap, maupun kognitifnya. Bagi saya menjadi seorang guru merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri dalam hidup saya, karena ketika melihat anak didik kita berhasil meraih kesuksesan dan cita-citanya menandakan juga keberhasilan kita mendidik siswa tersebut serta menjadikan pahala yang terus mengalir hingga akhirat kelak. Menjadi seorang guru membuat saya dapat terus berkembang mengikuti zaman dan meningkatkan wawasan belajar, karena ilmu pengetahuan itu dapat berkembang membuat kita sebagai seorang guru harus mampu menghadapi segala tantangan dan terus menambah wawasan. Untuk menjadi guru yang berpihak pada peserta didik adalah dengan menerapkan merdeka belajar kepada mereka. Masing-masing siswa memiliki bakat dan minatnya. Guru menjadi fasilitator bagi siswa untuk mengantarkan, membimbing, memotivasi siswa dalam belajar. Guru memberikan kebebasan dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan guru sebaiknya dapat memfasilitasi seluruh peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar mereka dapat terlibat dalam proses pembelajaran dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal. Guru dalam proses pembelajaran sebaiknya mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodir semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajar, memberikan pertanyaan pemantik, memberikan motivasi dan dorongan kepada peserta didik dan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Sehingga, akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik itu sendiri. Pada filosofi pendidikan meminta guru agar dapat berpikir apa dan bagaimana yang akan dilakukan di dalam kelas nantinya beserta alasannya. Filosofi pendidikan akan membuat pendidik lebih aktif, kritis, dan cermat. Melalui filosofi pendidikan ini akan lahir pembelajaran yang berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya.Tidak ada dominasi kuasa antara guru dan peserta didik, sebab keduanya sama-sama saling belajar. Motivasi saya mengikuti perkuliahan filosofi pendidikan ini tidak lain agar saya dapat memahami kondisi pendidikan di Indonesia secara mendalam, dan membantu saya dalam berpikir kritis dan analitis dari setiap yang saya lakukan beserta alasan-alasannya. Hasilnya saya dapat menentukan langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan. Strategi yang saya lakukan untuk mencapai sebuah tujuan adalah dengan menentukan tujuan saya sebenarnya apa dan fokus pada tujuan yang akan dicapai. Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, karena jika waktu kita bermanfaat maka akan ada banyak hal yang dapat diperoleh. Memanfaatkan peluang yang ada untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman saya. Selain itu saya juga melakukan atau menuntaskan pekerjaan dengan tepat waktu. Saat pekerjaan dilakukan dengan tepat waktu akan membantu meringankan beban kita. Setelah saya mempelajari filosofi pendidikan topik satu tentang perjalanan pendidikan nasional, sebagai seorang calon guru profesional saya mendapatkan hal baru dalam mempelajari matakuliah filosofi nasional ini, saya menjadi tahu bagaimana perjalanan pendidikan Indonesia dari sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan. Saya mempelajari banyaknya sistem pendidikan di Indonesia yang sering kali berubah. Perubahan-perubahan kurikulum yang sangat cepat dan memunculkan kurikulum yang menjadi jawaban atas semua masalah pendidik yang terjadi, sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Saya meyakini bahwa penerapan pendidikan Ki Hajar Dewantara selaras untuk dilaksanakan di Indonesia. Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam pendidikan karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri. Sebagai calon seorang guru profesional saya juga jadi mengetahui bahwa tugas seorang guru bukan hanya mengajar di dalam kelas, namun sebagai seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi peserta didik. Seorang guru harus mampu menjadi pelopor perubahan dalam mencetuskan ide-ide kepada peserta didik. Seorang guru juga harus mampu memberikan dorongan untuk memotivasi peserta didik menjadi manusia seutuhnya.