fbpx

INVESMENT IN HUMAN CAPITAL UNTUK EKONOMI BERKELANJUTAN

 

Ekonomi merupakan salah satu perangkat penting dalam kehidupan, stabilisasinya dapat mempengaruhi kehidupan suatu negara bahkan dunia hingga ia menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh SDGs (tepatnya poin nomor 8) yang menyangkut ha-hal penting dunia yang harus ditingkatkan. Seperti layaknya seluruh barang produksi yang kita butuhkan untuk kelengkapan hidup bersumber dari selisih pendapatan yang diterima melalui perdagangan yang mengaspek pada ekonomi hal lainnnya seperti terciptanya beberapa bisnis, kebijaksanaan sumber daya manusia, penentuan harga perproduk hingga terjadinya pasar jual-beli. Ekonomi memiliki peran atas keberlangsungan hidup manusia terlebih dalam pemasukan dan juga pengeluaran kebutuhan.

Tetapi perekonomian di Indonesia tidaklah menentu, menurut data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terjadinya stagnansi dan ambivalensi dari tahun 2012-2016 sebesar 4-5%, kemudian terjadinya penurunan pada tahun 2017 sebesar 5,07% kemudian terjadi peningkatan secara signifikan pada tahun 2018-2019 sebesar 5,07-3,017%. Apabila dilansir dari International Monetary Fund (IMF) yang memprediksi terjadinya inflasi PDB Global pada tahun 2020 dengan presentase 3% dengan total dolar sebanyak 9 Miliar, sementara Indonesia tercatat mengalami penurunan PDB itu sendiri mencapai 2,07%. Dalam perjalanannya degredasi yang dialami tidak semata karena ekspansi ekonomi melainkan sumber daya manusia juga merupakan variable terpenting dalam hal ini.

Dari beberapa isu yang telah dipaparkan diatas beberapa peneliti dan para ahli mencari cara untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang menyangkut eksistensi ekonomi dan stabilitasnya, banyak teori dan juga penelitian yang membuktikan bahwa salah satu cara untuk mengantispasi permasalah ekonomi adalah Pendidikan. Pendidikan dan ekonomi begitu berkesinambungan karena keduanya merupakan aspek yang harus terpenuhi dalam kehidupan, Pendidikan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan juga sumber daya manusia dilapangan pekerjaan yang mana ini juga berpengaruh pada peningkatan ekonomi. Seperti 17 tujuan SDGs yang telah disusun oleh PBB memiliki 169 target dalam pelaksanaannya 2015-2030, yang salah satu poinnya membahas tentang Pendidikan berkualitas, pertumbuhan ekonomi dan industry, inovasi dan infrastruktur.

Dilansir dari video SDG academy tentang pengentasan kemiskinan pada tahun 1970 indonesia pernah mengintervasi kemiskinan yamg disebabkan nilai ekonomi yang tidak stabil dengan Pendidikan, pemberdayaan UMKM dan peningkatan kreativitas serta bantuan pertanian. Dikutip dari kementrian keuangan Indonesia dan bank Indonesia, Indonesia menjadi salah satu peserta G20 atau Group of Twenty yang merupakan forum kerja sama ekonomi international yang beranggotakan negara-negara besar dalam bidang perekonomian, dalam ajang tersebut pemerintah Indonesia menjadikannya sebagai sesi perkenalan UMKM di kancah internasional. Dikutip dari jumpa pers #G20Update bertema “Kesiapan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi KTT G20” dari 1.024 UMKM yang dikurasi, tersisihkan 20 yang dinyatakan siap sebagai pemasok, mereka bergerak dalam berbagai sektor seperti fashion, craft, kosmetik dll.

Dalam isu lapangan diatas dapat diambil Kesimpulan bahwasanya Pendidikan memiliki peran yang sangat particular dalam membentuk ekonomi serta menumbuhkannya menjadi aspek yang seimbang. Pengintervasian kemiskinan melalui jalur Pendidikan pada tahun 1970 dan juga bergabungnya Indonesia dalam ajang G20 Bali tidak luput dari usaha dan kerja keras para individu yang terdidik hingga melahirkan inovasi dan juga imajinasi konstruksif dalam pengembangan ekonomi itu sendiri.

Untuk tetap menyongsong berjalannya stabilitas perekonomian yang ditinjau dari tujuan ke-8 dan 9 SDGs, urgensi atas investasi manusia dan peningkatan skill sumber daya manusia sangat diperlukan. Investment in Human Capital teori yang dicetuskan oleh Theodore Schultz pada tahun 1960, teori ini juga sering dikaitkan dengan seorang ekonom Gay Becker yang merupakan pemenang Nobel di bidang ekonomi karena kontribusinya pada teori modal manusia. Teori ini menyatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia dapat memperbaiki tatanan dunia yang lebih baik, dengan SDM yang membaik maka seluruh aspek yang berkecimpung dalam kehidupan juga akan membaik, dan semua ini bisa terarilasasikan melalui jalur Pendidikan formal.

Itu berarti Pendidikan formal bukanlah hal tersier dalam kehidupan, ia bukan sebuah opsi yang bisa dipilih melainkan hal yang urgen dalam perkembangan hidup manusia. Dengan maraknya kebutuhan soft skill dan Kemahiran dibidang teknologi dalam pasar industri yang menuntut SDM yang dituju menguasai bidang tersebut, dan kemahiran itu dapat diraih dalam ranah Pendidikan. Ia merupakan sektor utama dalam peningkatan nilai masyarakat dan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan ekonomi dan sosial, kualitas yang baik terhadap sumber daya manusia mengalihkan produksi yang lebih baik dimana produksi dan industri yang lebih baik mengarah kepada ekonomi berkelanjutan.

Beberapa upaya yang dapat diusahakan pemerintah dalam merealisasikan investasi dalam sumber daya manusia adalah penambahan anggaran dasar negara untuk pendidikan, seperti yang dilakukan oleh Kebangsaan Malaysia Dimana pengalokasian anggaran negara sebanyak 28% dalam sektor pendidikan berbuah baik hingga terjadinya peningkatan signifikan dalam sumber daya manusia yang diharapkan. Investasi pendidikan merupakan pengalokasian modal untuk menyelenggarakan pendidikan bermutu dan bernilai kemudian pengambilan keuntungan melalui pendidikan tersebut.

Maka indikasi diatas menyatakan bahwa pendidikan sebagai industri yang menciptakan manusia inovatif, kreatif, terampil dan produktif dalam lapangan pekerjaan yang dapat menyongsong dan menghindari polemik perekonomian bahkan dapat menstabilitaskan, meningkatkan dan memenuhi kebutuhan pada bidang tersebut hingga terbentuklah ekonomi berkelanjutan yang dibutuhkan bagi setiap bangsa.