fbpx
SDG Academy Indonesia Angkatan 4 POV-2 TANDURASA

Desain Program Kemitraan Multipihak “TANDURASA” dalam Pengentasan Kemiskinan

Indonesia termasuk satu dari 193 negara yang berkomitmen untuk mencapai 17 tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) sejak tahun 2015. Capaian SDGs diukur menggunakan 216 indikator yang mencakup empat pilar, yaitu 59 indikator pilar sosial, 75 indikator pilar ekonomi, 54 indikator pilar lingkungan dan 28 indikator pilar hukum dan tata kelola. Dalam hubungannya dengan prinsip SDGs, yakni universal, integrasi, dan tidak ada satu pun yang tertinggal, maka capaian setiap indikator turut menentukan keberhasilan seluruh tujuan. Salah satu tujuan SDGs yang hendak dicapai adalah pengentasan kemiskinan. Kemiskinan kembali ditempatkan sebagai tujuan pokok SDGs 2030 karena berbagai negara di dunia masih menghadapi masalah ini.

Source: https://sdgs.bappenas.go.id/kolaborasi-dalam-mencapai-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-tpbsdgs-di-indonesia/

Penyelesaian masalah kemiskinan telah berlangsung sejak lama. Mengingat kemiskinan adalah fenomena sosial multidimensi, maka penyebab kemiskinan sangat bervariasi. Dalam TED talks, Esther Duflo memaparkan bahwa proses desain kebijakan kemiskinan tidak bisa disamaratakan untuk semua partisipan program. Tahap-tahap proses desain kebijakan, program, proyek, meliputi empati, definisi, ide, prototipe, dan tes, yang efektif dan berkualitas dibahas secara intensif dalam Program Kepemimpinan SDG.   

Program Kepemimpinan SDG mempersiapkan pemimpin yang tidak hanya mengetahui SDGs, tetapi juga dapat mengambil peran strategis untuk mempercepat capaiannya di Indonesia. Program ini memadukan metode pertemuan tatap muka dan daring dengan fasilitas sistem manajemen pembelajaran dari SDG Academy Indonesia. Tiga area belajar utama program ini dikemas dalam 5 Lokakarya yang meliputi: area kepemimpinan dan manajemen pada Lokakarya 1 dan 2, area topik pilihan SDGs pada Lokakarya 3 dan 4, serta area proyek akhir yang bermuara pada Lokakarya 5 (Kolokium). Dengan membentuk pola pikir seorang pemimpin, setiap peserta secara bersama-sama membuka diri, mempelajari hal-hal baru, menyegarkan pengetahuan lama, menantang kebiasaan sehari-hari, serta berusaha memunculkan ide atau pemikiran baru dan peluang inovasi ke depan.

Source: https://www.instagram.com/p/Cu5u2USS9Z1/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Salah satu inovasi yang lahir saat SDG Academy Angkatan 4 berlangsung adalah Pertanian Terpadu Rakyat Sleman atau disingkat TANDURASA. Gagasan ini lahir lewat serangkaian diskusi topik peminatan pengentasan kemiskinan oleh kelompok POV-2 yang beranggotakan Mas Janu dari Sayur Sleman, penulis (Birgitta) dari SOS Children’s Villages, Mbak Erni dari Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Mbak Syofia dari Article 33 Indonesia-Waroeng33, dan Pak Falah dari Kemenpora-RI. TANDURASA mendorong kemandirian tata kelola pertanian terpadu berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi oleh seluruh pemangku kepentingan di Kalurahan Margorejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan meningkatkan motivasi, produktivitas, pendapatan, dan memastikan keberlanjutan program menuju kemandirian komunitas penerima manfaat, maka program-program TANDURASA diharapkan mampu mengurangi tingkat kemiskinan rumah tangga petani. Pencapaian TANDURASA akan turut berkontribusi pada percepatan capaian SDGs 1, 3, 5, 8, 10, 16, dan 17.

Kontribusi TANDURASA terhadap SDGs 2030 selaras dengan SOS Children’s Villages. Keduanya berupaya mengembangkan program yang relevan dan berkelanjutan. TANDURASA dan SOS Children’s Villages berkomitmen membangun kapasitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat pada lingkup komunitas, keluarga, dan anak. SOS Children’s Villages percaya bahwa setiap upaya membangun kapasitas dan ketahanan keluarga dan masyarakat melalui TANDURASA akan berdampak pada pemenuhan hak-hak anak dengan memutus siklus kemiskinan. TANDURASA dan SOS Children’s Villages merupakan wujud nyata kemitraan multipihak dalam pengentasan kemiskinan yang difasilitasi oleh SDG Academy Indonesia.

Akhir kata, terima kasih kepada instruktur kepemimpinan dan manajemen, Ibu Dr. Nita, mentor topik pengentasan kemiskinan, Ibu Patrisia, mentor topik peningkatan kualitas pendidikan, Ibu Dr. Stien, asisten pengajar, Mbak Radhe, fasilitator, pembicara dari Sekretariat Nasional SDGs, UNDP, Tanoto Foundation dan para pakar lainnya yang ikut memfasilitasi program ini karena telah membekali seluruh peserta dengan pengetahuan, pendampingan, dan praktik langsung selama lima bulan.

Referensi:

https://www.youtube.com/@SDGAcademyIndonesia, laman resmi SDG Academy Indonesia.

https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-1/ , laman resmi Kementerian PPN/ Bappenas.

https://www.youtube.com/@SOSCVIndonesia, laman resmi SOS Children’s Villages Indonesia.

https://www.instagram.com/tandurasa.id/?hl=en, laman resmi TANDURASA.

https://www.ted.com/talks/esther_duflo_social_experiments_to_fight_poverty?language=id&subtitle=en, laman resmi TED – Esther Duflo: Social experiments to fight poverty.