fbpx

Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Nama                             : Rahiswarie Kresnawati Silvestri

NIM                                : 202303080017

Dosen Pengampu      : Magdalena Chori, M.Pd

Mata Kuliah                : Filosofi Pendidikan

Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian peserta didik. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati, melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Sistem among bagi Pendidik menurut Ki  Hadjar  Dewantara  memiliki arti Tut Wuri Handayani yaitu  dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Ing Madya Mangun Karsa pada saat diantara peserta didik, guru harus menciptakan prakarsa dan ide. Ing Ngarsa Sung Tulada berarti ketika guru berada di depan, seorang guru harus memberi teladan atau contoh dengan tindakan yang baik. Selain itu pendidik  juga harus membimbing peserta  didik dengan kasih sayang, sehingga peserta didik dapat leluasa dan bebas mengembangkan potensi yang ada dalam diri.

Ki Hadjar Dewantara berpendapat  bahwa  terdapat tiga  lingkungan yang bisa dijadikan tempat belajar yang penting bagi anak yakni di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan penting sehingga dinamakan dengan konsep Tri Pusat (Tri  sentra).  Setiap lingkungan memiliki tugas yang khusus dan berbeda antara satu dengan lainnya. Lingkungan keluarga memiliki tugas untuk mendidik kecerdasan hati anak, lalu sekolah bertugas mencerdaskan akal dan pikiran anak, sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat praktik untuk menguji kemampuan yang dimilikinya di tengah masyarakat.

Pembelajaran yang saya yakini adalah setiap peserta didik memiliki keunikan dan karakternya masing-masing, hal tersebut terlihat pada gaya belajar para peserta didik. Pembelajaran berfokus pada kebutuhan individu anak seperti gaya belajar dimana terdapat kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang didapatkan. Maka dari itu guru harus memberikan pembelajaran yang tepat dengan cara yang kreatif dan inovatif sehingga peserta didik tidak cepat merasa bosan dan sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.

Perubahan dari pemikiran atau perilaku setelah mempelajari topik ini yakni bahwa pendidikan bukan hanya perpindahan pengetahuan dari guru ke peserta didik ataupun penguasaan dan penyelesaian kompetensi kognitif, melainkan pendidikan juga menjadi kegiatan atau tempat untuk peserta didik dapat mengembangkan potensi agar menjadi masyarakat yang berkualitas dan memiliki jiwa nasionalisme. Selain itu, penerapan budi pekerti juga merupakan hal penting yang harus sudah diterapkan di sekolah-sekolah dengan pendidikan berkarakter karena akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Setiap peserta didik sudah mempunyai potensi, minat dan bakatnya masing-masing dan selaku pendidik hanya perlu menuntun atau memberi arahan untuk peserta didik dapat mengelolah potensinya secara relevan dengan pembelajaran dan mendapatkan hasil yang positif. Kemudian, pendidikan harus relevan dengan kebutuhan peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dirinya dan mengikuti kondisi saat ini agar pembelajaran tidak ketinggalan zaman.

Dapat menerapakan pembelajaran yang menjunjung tinggi kodrat alam dan zaman, dengan memberikan pembelajaran yang menghargai setiap potensi peserta didik dengan tidak membedakan namun dapat memberikan tuntunan atau arahan agar mereka dapat berkembang lebih baik lagi dan selama pembelajaran saya akan berusaha mengenalkan hal-hal yang sesuai dengan zamannya agar peserta didik tidak tertinggalan zaman dan dapat memanfaatkannya dengan baik, mulai dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi. Kemudian mengembangkan pendidikan yang berkarakter, selama pembelajaran saya akan mencoba menghadirkan kegiatan kerjasama, memperkuat toleransi dengan sesama teman maupun semua warga sekolah, sopan santun kepada sesama manusia dan melatih mereka untuk bisa bertanggungjawab dengan apa yang mereka hadapi. Dan terakhir dapat mendorong kreativitas peserta didik, saya mencoba mengarahkan peserta didik untuk mengenal potensi yang dimiliki dirinya masing-masing dengan memberikan waktu untuk mereka bereksplorasi dan membuat inovasi.