fbpx
https://www.tokojadi.net/blog/manfaat-menjadi-guru

Dari Kelas ke SDGs: Bagaimana Kualitas Guru Mendukung Tujuan Pendidikan, Ekonomi, dan Inovasi Berkelanjutan

Dalam era globalisasi dan perubahan cepat, Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyediakan kerangka kerja untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tiga tujuan yang sangat penting Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan Tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) terhubung secara langsung melalui kualitas pendidikan. Kualitas guru adalah faktor kunci yang mempengaruhi pencapaian ketiga tujuan ini. Melalui pendidikan yang berkualitas, guru tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan dasar tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi kontributor aktif dalam ekonomi dan inovasi.

Kualitas Guru dan Pendidikan Berkualitas (SDG 4)

Tujuan 4 SDGs menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas untuk semua. Kualitas guru merupakan elemen fundamental dalam mencapai tujuan ini. Guru yang berkualitas tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang mata pelajaran yang diajarkan tetapi juga keterampilan pedagogis yang efektif untuk mengelola dan memotivasi siswa.

Guru yang efektif dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, merancang metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu, dan memberikan umpan balik yang membangun. Misalnya, di negara-negara seperti Finlandia dan Jepang, investasi dalam pelatihan guru dan pengembangan profesional berkelanjutan telah menghasilkan sistem pendidikan yang sukses dan inklusif. Guru-guru di negara-negara ini tidak hanya memperoleh pelatihan yang ekstensif tetapi juga diberikan otonomi untuk berinovasi dalam pengajaran mereka. Hasilnya, siswa di negara-negara tersebut sering kali menunjukkan pencapaian akademis yang sangat baik dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan global (Global Education Monitoring Report Team, 2014).

Namun, tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan seringkali terkait dengan kurangnya pelatihan dan dukungan untuk guru. Di banyak negara, terutama yang sedang berkembang, guru mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke sumber daya pendidikan atau pelatihan profesional. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengembangan keterampilan dan kompetensi guru, seperti pelatihan berkelanjutan dan sistem evaluasi yang konstruktif (Indartiningsih, 2023).

Kualitas Guru dan Pekerjaan Layak serta Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8)

Tujuan 8 SDGs berfokus pada penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kualitas pendidikan yang tinggi, yang dipengaruhi secara langsung oleh kualitas guru, adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. Pendidikan yang baik membekali siswa dengan keterampilan teknis dan keterampilan lunak yang diperlukan untuk sukses dalam dunia kerja. Guru yang berkualitas memainkan peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk memasuki pasar tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai.

Di negara-negara seperti Jerman dan Swiss, sistem pendidikan vokasional yang efektif berintegrasi dengan kebutuhan industri. Guru-guru dalam sistem ini memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan praktis dan relevan, seringkali melalui program magang dan pelatihan yang berhubungan langsung dengan industri. Program ini membantu siswa memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan yang layak dan memberikan mereka pengalaman langsung dalam lingkungan kerja.

Selain itu, guru juga berperan dalam mengajarkan keterampilan kewirausahaan dan inovasi kepada siswa. Pendidikan yang mengintegrasikan keterampilan kewirausahaan memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan untuk memulai dan menjalankan bisnis mereka sendiri, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan pekerjaan. Misalnya, di beberapa negara berkembang, program pendidikan kewirausahaan yang dipimpin oleh guru telah berhasil menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan ketahanan ekonomi lokal.

Inovasi Berkelanjutan dan Peran Guru (SDG 9)

Tujuan 9 SDGs menargetkan pembangunan infrastruktur yang tangguh dan mendukung inovasi. Guru, dengan kualitas pengajaran yang tinggi, berperan dalam mengembangkan keterampilan inovatif di kalangan siswa. Pendidikan yang mendorong kreativitas dan kemampuan teknis membantu menciptakan generasi yang siap untuk menghadapi tantangan teknologi dan industri yang terus berkembang.

Program-program pendidikan yang fokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menunjukkan bagaimana kualitas guru berkontribusi pada inovasi. Guru yang terlatih dengan baik dalam mata pelajaran STEM dapat membimbing siswa dalam proyek-proyek penelitian dan pengembangan, serta menginspirasi mereka untuk mengejar karir di bidang teknologi dan inovasi. Program STEM bertujuan untuk mengajarkan keterampilan teknologi dan pemrograman sejak dini, dengan dukungan dari guru yang kompeten. Ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk karir di bidang teknologi tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi inovator yang dapat mengembangkan solusi baru untuk tantangan global.

Di negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura, fokus pada pendidikan STEM dan dukungan untuk penelitian dan pengembangan telah menghasilkan lingkungan inovatif yang mendukung kemajuan teknologi dan industri. Program-program pendidikan di negara-negara ini seringkali melibatkan kolaborasi antara sekolah dan sektor industri, memungkinkan siswa untuk bekerja pada proyek-proyek nyata dan mendapatkan pengalaman langsung dalam penelitian dan pengembangan.

Tantangan dan Solusi dalam Meningkatkan Kualitas Guru

Meskipun peran guru sangat penting, banyak negara menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Guru di Indonesia sendiri menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas mereka, antara lain kualitas dan ketersediaan pelatihan yang memadai, di mana banyak guru belum mendapatkan akses yang merata terhadap program peningkatan mutu. Selain itu, kurangnya evaluasi dan monitoring berkala terhadap kualitas guru menyulitkan identifikasi perkembangan dan kebutuhan peningkatan kompetensi, yang berkontribusi pada ketidakmerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah.

Kurikulum pendidikan guru yang tidak memadai, yang sering kali kurang memberikan pengalaman praktis seperti observasi lapangan, juga menjadi kendala. Proses rekrutmen guru yang tidak ketat dapat menghasilkan tenaga pendidik yang tidak memenuhi standar minimum, mempengaruhi kualitas pengajaran di kelas. Keterbatasan sumber daya, terutama di daerah terpencil, menghambat proses belajar mengajar karena kurangnya fasilitas, bahan ajar, dan teknologi.

Selain itu, rendahnya motivasi dan apresiasi dari pemerintah serta masyarakat terhadap profesi guru dapat mempengaruhi semangat mereka dalam menjalankan tugas. Terakhir, perbedaan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan menambah kompleksitas tantangan ini. Mengatasi semua tantangan ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan kualitas guru. Misalnya, di Australia dan Kanada, program pelatihan guru yang komprehensif dan dukungan untuk pengembangan profesional berkelanjutan telah meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil pendidikan. Negara-negara ini berinvestasi dalam pelatihan guru dan memberikan dukungan yang memadai untuk pengembangan profesional mereka, termasuk akses ke sumber daya pendidikan dan peluang untuk kolaborasi dengan sesama pendidik.

Selain itu, teknologi juga dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Platform pembelajaran online dan alat digital dapat memberikan akses ke materi pelatihan dan sumber daya pendidikan tambahan bagi guru, memungkinkan mereka untuk terus memperbarui keterampilan mereka dan menerapkan metode pengajaran yang inovatif.

Kesimpulan

Kualitas guru memiliki dampak yang mendalam pada pencapaian Tujuan 4, 8, dan 9 dari SDGs. Pendidikan berkualitas yang diberikan oleh guru yang terampil berkontribusi pada pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi berkelanjutan. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan, guru tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi kontributor aktif dalam masyarakat dan ekonomi global. Oleh karena itu, penting untuk terus berinvestasi dalam pengembangan profesional guru dan menciptakan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas pengajaran. Dengan memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan sumber daya yang diperlukan, kita dapat memajukan pencapaian SDGs dan membangun masa depan yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera untuk semua.

Referensi

Singer-Brodowski, M., Brock, A., Etzkorn, N., & Otte, I. (2018). Monitoring of education for sustainable development in Germany – insights from early childhood education, school and higher education. Environmental Education Research, 25(4), 492–507. https://remote-lib.ui.ac.id:2075/10.1080/13504622.2018.1440380

Global Education Monitoring Report Team. (2014). Teaching and learning: Achieving quality for all. EFA global monitoring report 2013-2014 (2nd ed.). UNESCO. https://doi.org/10.54676/CMSE2898

Indartiningsih, D. (2023). Kualitas Guru di Indonesia dan Korea Selatan. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 5(5), 2019–2030. https://doi.org/10.31004/edukatif.v5i5.5409

Utami, S. (2019). MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN INDONESIA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PERSONAL, PROFESIONAL, DAN STRATEGI REKRUTMEN GURU. 2(1), 518–527. http://www.oecd.org/pisa/