fbpx
FGD Parapihak untuk menyelesaikan kasus anak di daerahnya

DARI JAGA BOCAH MENUJU KETAHANAN KELUARGA SEBAGAI PEMENUHAN HAK ANAK MELALUI PENGASUHAN POSITIF DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bulan Januari – Maret 2024 DI. Yogyakarta memiliki 146 anak rentan bermasalah. Anak Rentan yang dikategorikan sebagai target group adalah anak usia dari 15-18 tahun yang direkomendasikan oleh satuan Pendidikan dan Dinas terkait sebagai “anak yang bermasalah” di sekolah yang berada di daerah DI. Yogyakarta. Anak Rentan tersebut merupakan permasalahan yang diintervesi oleh para pihak untuk pemenuhan haknya. Program Ketahanan Keluarga melalui Pengasuhan Positif yang dinamakan Program “Jaga Bocah” adalah inisiatif dari SOS Children’s Village Yogyakarta, dengan dukungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2A DIY). Program Ketahanan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan melindungi hak-hak anak melalui pendekatan pengasuhan positif. Pelibatkan berbagai pihak terkait seperti Pemerintah Desa/Kalurahan pada penyiapan support system di kelurahan dalam perlindungan dan pengasuhan anak, keluarga, dan Masyarakat, program ini menawarkan pelatihan dan pendampingan dalam perlindungan anak, pengembangan karakter, dan akses kebutuhan dasar keluarga. Melalui kegiatan seperti pelatihan, diskusi kelompok terarah (FGD), dan koordinasi dengan lembaga terkait, diharapkan tercipta sistem dukungan sosial yang kuat bagi anak-anak, remaja, dan keluarga mereka di DIY.

Program “Jaga Bocah” bertujuan untuk memberikan perlindungan, pengasuhan, dan kesejahteraan bagi anak-anak yang rentan dan membutuhkan. Dengan fokus pada perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran, program ini memastikan pengasuhan berkualitas melalui tenaga pendamping terlatih yang memberikan perhatian individual dan bimbingan melalui pelatihan dan sosialisasi. Program ini juga memastikan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, serta melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal, termasuk pemerintah dan organisasi non-profit, untuk memperluas jangkauan dan dampak. Monitoring dan evaluasi teratur dilakukan untuk memantau kemajuan anak-anak dan efektivitas program, memastikan bahwa kedua inisiatif ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan pemenuhan hak anak di Yogyakarta.

Salah satu fokus utama adalah program “Jaga Bocah,” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan di keluarga melalui pendekatan yang terintegrasi. Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pengasuh, termasuk orang tua biologis di komunitas dan caregiver di SOS Children’s Village. Pelatihan ini mencakup teknik-teknik pengasuhan yang efektif, strategi dalam mengatasi trauma anak, serta pendekatan dalam membangun hubungan yang sehat dan positif dengan anak-anak. Dengan memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pengasuh, program ini bertujuan untuk membantu mereka mengatasi tantangan dalam memberikan pengasuhan yang berkualitas.
Data yang diperoleh dari survey baseline study menunjukkan bahwa 84% responden diasuh oleh orang tua kandungnya, sementara hanya 1% yang diasuh oleh saudara kandung. Dari 142 pengasuh yang ditargetkan untuk dilakukan pendataan, 111 pengasuh berhasil diwawancarai. Selain itu, analisis data menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam program ini mengalami permasalahan perilaku dalam lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat, yang mengakibatkan tidak terpenuhinya hak dan tumbuh kembang mereka menuju kemandirian.
Program “Jaga Bocah” juga berfokus pada pemenuhan hak anak melalui perlindungan yang holistik. Perlindungan ini tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga emosional dan sosial, yang penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi anak-anak. Dengan memberikan pelatihan intensif kepada pengasuh, program ini membantu meningkatkan kualitas pengasuhan, yang merupakan faktor kunci dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Pengasuhan yang berkualitas juga membantu anak-anak mengatasi trauma dan tantangan lainnya.
Dalam konteks ketahanan keluarga, program ini berkontribusi secara positif dengan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak dan membantu mendeteksi serta menangani masalah kejiwaan sejak dini. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan layanan sosial, memperluas jangkauan program dan memberikan akses kepada keluarga untuk sumber daya tambahan yang mungkin diperlukan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam melindungi, mengasuh, dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang rentan dan membutuhkan di Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak dalam keluarga bervariasi, dengan sekitar 35% keluarga memiliki satu anak. Selain itu, latar belakang pendidikan pengasuh utama juga menjadi perhatian, di mana 43% pengasuh memiliki latar belakang pendidikan tingkat sekolah menengah atas, dan hanya 2% pengasuh yang tidak bersekolah. Pekerjaan pengasuh utama dan kedua juga beragam, dengan 27% pengasuh utama adalah ibu rumah tangga, sementara 22% pengasuh kedua bekerja sebagai buruh harian.43% orang tua tidak mengetahui cita-cita anaknya, 31% mempunyai pengetahuan tentang pola asuh, 15% mempunyai pengetahuan bagaimana mengelola konflik dengan anak, 16% mengetahui tentang manajemen rumah tangga, 25% anak tidak punya cita-cita, 52% anak memiliki rasa marah terhadap orang tua, 37% anak tidak mempunyai ketrampilan dalam menyelesaikan konflik, 35% anak tidak tau cara mengatasi tantangan.
Melalui program “Jaga Bocah,” anak rentan yang menjadi target group dari DI. Yogyakarta diintervensi melalui pengasuhan positif, perlindungan anak, dan Pendidikan karakter, yang diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung bagi anak-anak, serta meningkatkan kualitas pengasuhan di keluarga. Program ini tidak hanya berfokus pada perlindungan fisik, tetapi juga pada pengasuhan yang berkualitas dan dukungan emosional bagi pengasuh. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan anak-anak dan stabilitas keluarga secara keseluruhan.
Pengasuhan positif memiliki kontribusi yang signifikan dalam perkembangan anak dan ketahanan keluarga. Berikut adalah beberapa kontribusi utama dari pengasuhan positif: (1)Membangun Hubungan yang Sehat: Pengasuhan positif berfokus pada penguatan hubungan antara orang tua dan anak. Dengan pendekatan yang penuh kasih dan dukungan, anak-anak merasa lebih aman dan dihargai, yang membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dan keterikatan emosional yang kuat dengan pengasuh mereka, (2)Mengurangi Perilaku Negatif: Dengan menerapkan teknik pengasuhan yang berbasis pada penguatan perilaku positif, pengasuhan positif dapat mengurangi perilaku negatif pada anak. Pendekatan ini mengajarkan anak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong mereka untuk berperilaku baik tanpa menggunakan hukuman fisik, (3)Meningkatkan Kemandirian Anak: Pengasuhan positif membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti kemampuan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab, (4)Dukungan Emosional dan Sosial: Pengasuhan positif tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada dukungan emosional dan sosial. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang positif cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan kemampuan untuk berinteraksi secara sosial dengan baik, (5)Peningkatan Kualitas Pengasuhan: Program-program yang menerapkan pengasuhan positif, seperti “Jaga Bocah,” memberikan pelatihan kepada pengasuh untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memberikan pengasuhan yang berkualitas. Ini termasuk teknik komunikasi yang baik, manajemen disiplin yang positif, dan pengenalan teknik-teknik pengasuhan modern yang berbasis bukti, (6)Perlindungan Anak yang Holistik: Pengasuhan positif berkontribusi pada perlindungan anak secara holistik, mencakup perlindungan fisik, emosional, dan sosial. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, terhindar dari risiko kekerasan dan eksploitasi, (7)Pemberdayaan Keluarga: Pengasuhan positif juga berfokus pada pemberdayaan keluarga secara keseluruhan. Dengan memberikan pelatihan dalam manajemen keuangan dan keterampilan hidup, keluarga dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan sosial, yang pada gilirannya meningkatkan ketahanan keluarga.
Secara keseluruhan, program ini menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, program “Jaga Bocah” diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pengasuhan dan perlindungan anak di Yogyakarta. Melalui upaya ini, diharapkan hak-hak anak dapat terpenuhi, dan anak-anak yang rentan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam lingkungan yang aman dan mendukung.