fahad alfarez·dibaca normal 1 menitTujuan 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2
Dimas Fito Nugrahanto·dibaca normal 1 menitTujuan 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan Menghadapi Budaya Menyampah Masyarakat
Membuka Celah Inklusivitas bagi Difabel dalam Ketidakidealan Sistem Transportasi Publik Youone Vantomi Lumbanraja·Februari 1, 2023Jika dibandingkan dengan kota-kota besar lain di Indonesia, jelas bahwa Jakarta, yang sampai saat ini masih menjadi ibukota...inklusifinklusivitasjakartaKRLLRTmikrotransMRTtransjakartatransportasi publik0 Komentar·dibaca normal 6 menit
Optimalisasi Penciptaan Lingkungan Ramah Disabilitas Eka Wahyu Murtiningtyas·Februari 1, 2023Pada 15 November 2022, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan setidaknya terdapat 8 miliar orang tinggal di dunia ini, di...0 Komentar·dibaca normal 7 menit
Budaya Tuli sebagai Fondasi Pembangunan Inklusif melalui Konsep Smart City yang Aksesibel Gracia Ayni Warella·Februari 1, 2023Interaksi tanpa henti antar individu dan kelompok telah membentuk ratusan budaya di dunia. Keragaman budaya tersebut kerap menjadi...#Disabilitas0 Komentar·dibaca normal 7 menit
Kampus Inklusif: Ruang Publik Ramah Disabilitas Berawal dari Sini Rinda Gusvita·Januari 20, 2023Alih-alih menyebutnya disabilitas, Saya lebih suka menyebut different ability (difable) untuk menyebut seseorang mempunyai kemampuan berbeda. Terminologi ini penting karena tujuannya mempromosikan upaya untuk mengutamakan orang dan ramah disabilitas perlu dengan bahasa yang tidak ketinggalan zaman, menghina atau menggurui tentang disabilitas dan penyandang disabilitas. Tidak sedikit orang yang mengagap bahwa difabel itu sakit, kurang beruntung, membutuhkan, dan tidak seperti “kita” kebanyakan. Padahal, sebagian besar penyandang disabilitas menganut filosofi hidup mandiri sebagai populasi yang tumbuh dengan kuat, mandiri, dengan sedikit perbedaan dari populasi lainnya. Banyaknya ketidaknyamanan yang mungkin dialami penyandang disabilitas dipandang sebagai satu-satunya perbedaan nyata antara penyandang disabilitas dan non disabilitas. #Disabilitaskampus berkelanjutankampus inklusif0 Komentar·dibaca normal 5 menit
Refleksi bagi Kita Semua : Bantargebang Bisa Apa? Dimas Wahyu Aji Prathama·Juli 12, 2022Permasalahan sampah seringkali menjadi tantangan yang cukup pelik, khususnya pada perkotaan besar di Indonesia. TPST Bantargebang telah menjadi saksi hidup dari perputaran sampah DKI Jakarta. Dengan adanya arah menuju ekonomi berkelanjutan, maka nasib warga yang telah lama mengais rezeki dari sampah mesti kita perhatikan. Beberapa ide dan gagasan dikemukakan agar masyarakat Bantargebang dapat bertransformasi menjadi masyarakat yang berketahanan. Marilah kita berikan kesempatan bagi Bantargebang untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.#BerandaInspirasi#ekonomisirkular0 Komentar·dibaca normal 6 menit