Sasih Ayu 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Permainan dan aktivitas belajar Permainan merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak, sebaliknya belajar cendrung kurang menarik minat anak karena dianggap kurang menyenangkan bahkan membosankan. Untuk itu sebagian anak memilih menghabiskan waktu dengan bermain game, dibandingkan belajar. Berkembangnya dunia teknologi saat ini, memiliki berbagai dampak positif maupun negatif, sayangnya cukup banyak anak-anak usia dini yang terkena dampak negatif dari canggihnya teknologi saat ini. Mereka justru lebih memilih untuk bermain game di ponsel atau menonton film, dampak dari kecanduan ini adalah, keperdulian pada lingkungan sosial menurun, hal ini juga yang mengakibatkan kurangnya minat membaca, dan memahami, serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar. (Ester, 2023) Anak usia dini mempunyai 3 tahapan usia emas yang harus digunakan sebaik mungkin untuk dikelola, yaitu 0-2 tahun, seiring bertambahnya usia anak, mereka membutuhkan banyak rangsangan agar saraf di otaknya berkembang lebih baik sehingga kecerdasannya berada pada kondisi terbaiknya. Anak usia di atas 2-3 tahun dianjurkan untuk lebih mandiri dan melatih kemampuan berkonsentrasi. Sementara untuk anak usia 4-5 tahun, anak-anak harus belajar mengikuti instruksi yang lebih kompleks. Aktivitas yang benar pada usia ini mendukung perkembangannya di masa depan. Aktivitas yang menyenangkan anak-anak adalah dunia bermain dan belajar. Anak lebih mudah menyerap informasi ketika disampaikan melalui permainan, sehingga memungkinkan anak bermain sambil belajar. (Ester, 2023) Saat ini Anak-anak cendrung merasa bosan dan jenuh ketika belajar, oleh karena itu Kegiatan Belajar sambil bermain ini juga dapat mengurangi rasa bosan dan jenuh. Namun belajar sambil bermain bukan berarti lebih banyak bermain daripada belajar, ataupun sebaliknya Untuk itu, menciptakan permainan yang dapat mengimbangi antara berajar dan bermain sangat penting dan perlu untuk kebutuhan perkembangan pengetahuan anak. Metode ini cukup efektif karena dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak, bermain sambil belajar juga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial seperti, menunggu giliran, mengungkapkan perasaan, dan keinginan, berkomunikasi serta belajar memahami dan mengendalikan diri dan emosi. (Ester, 2023) Permainan edukasi dan kegiatan belajar Permainan edukasi dalam pembelajaran berperan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran, motivasi, melatih keterampilan, mengembangkan pengetahuan, komunikasi, dan kolaborasi, serta mengintregasikan pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan bagi anak. Permainan edukasi SDGs ini adalah permainan yang diciptakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan anak usia dini agar lebih mengenal dan perduli terhadap lingkungan sekitarnya, selain itu permainan ini melatih kepekaan anak akan apa sih yang sedang terjadi dilingkungan tempat dia tinggal sekarang ini?, serta belajar untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi akan hal yang terdampak. saya terinspirasi untuk menciptakan Permainan yang dapat mengedukatif anak-anak usia dini sekaligus memperkenalkan SDGs kepada anak-anak sejak dini, serta membantu para pendamping maupun guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan juga efektif. Berkaitan dengan minat dan ke-aktifan anak-anak dalam bermain, belajar sambil memainkan permainan ini dapat meningkatkan minat serta daya tarik anak-anak akan kesadaran dan keperdulian terhadap lingkungan sekitarnya, ini dapat membentuk pola pikir serta perkembangan pengetahuan yang anak-anak miliki akan SDGs. SDGs Games: Permainan Edukatif yang dapat memperkenalkan SDGs kepada anak usia dini melalui Teori Pengetahuan dan Praktik untuk menciptakan kesuksesan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Dengan merancang 3 permainan sekaligus, dengan edukasi serta memperkenalkan SDgs didalamnya, permainan ini berisikan, Teori, Pengetahuan mendasar, serta Praktik kerjasama untuk mencapai tujuan Pembangunan berkelanjutan. Ke-3 Games ini kita sebut dengan, SDGs Snake and Ladder, Connection Card, dan SDGs Puzzle. SDGs Snake and Ladder Permainan ini dilandaskan oleh Teori pengetahuan dari ke-17 tujuan SDGs, dimana kita memperkenalkan SDGs dengan cara yang paling sederhana kepada anak usia dini, dan tk. Cara bermain sambil belajar pada permainan ini adalah, anak-anak akan bermain ular tangga pada umumnya. Namun, ketika anak mendapatkan kolom yang berisi salah satu dari ke-17 tujuan SDGs anak tersebut akan menyebutkan solusi serta pencegahan secara sederhana yang dapat dilakukan untuk salah satu tujuan tersebut. Sebelum permainan dimulai, guru atau pendamping akan menjelaskan secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak usia dini terkait ke-17 tujuan SDGs. Connection Card Permainan ini dirancang agar anak-anak bisa bermain lebih santai, karena permainan ini cukuplah mudah. Anak cukup mendengarkan petunjuk yang berada pada gambar lalu setelahnya menentukan tujuan SDGs mana yang paling tepat dari deskripsi petunjuk pada gambar tersebut, setelahnya menempelkan Logo dari salah satu dari ke-17 tujuan tersebut. SDGs Puzzle Games ini, dibuat untuk membentuk kepekaan serta keperdulian anak akan lingkungan sekitarnya. Praktik games ini mengaitkan tujuan ke-14 SDGs akan terancamnya ekosistem laut apabila rendahnya keperdulian masyarakat terhadap ekosistem laut. Games ini bertujuan agar anak usia dini mengetahui dampak dari hal yang dianggap sepele namun memiliki dampak besar terhadap ekosistem serta mahluk yang tinggal dilaut. Cara bermain: Games ini juga cukup mudah, anak-anak akan diarahkan untuk melihat dan memahami penjelasan yang diberikan oleh pendidik pada gambar, kemudian menempelkan kertas secara berurutan guna mencapai pencegahan rusaknya ekosistem laut. Dalam permainan ini, tidak ada yang dianggap menang atau kalah, maupun yang paling benar dan yang paling salah. Tapi dengan permainan ini semua anak tanpa terkecuali mendapat pengetahuan baru yang sama rata, dengan melekatnya pengetahuan akan SDGs baik pendidik maupun anak-anak akan mulai menyadari dan perduli akan lingkungan sosial, dan masyarakat. Dengan hadirnya permainan ini, baik Pendidik maupun anak usia dini akan diberikan kemudahan dalam proses mengajar maupun belajar. Anak-anak tidak lagi selalu merasa bosan dan tertekan dalam menyerap dan ilmu pengetahuan. Melainkan memanfaatkan waktu belajar lebih mudah dan dapat memahami dengan baik akan apa dampak dari setiap keputusan yang kita ambil untuk pembangunan berkelanjutan dimasa depan. DAFTAR PUSTAKA Ester, R. (2023). Perancangan aplikasi game edukasi untuk pembelajaran anak usia dini berbasis desktop pada PAUD Permata. Jurnal Ilmu Komputer, 6(1), 7-13.