Amelia Eno 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Perkembangan global yang pesat mengarahkan pada situasi dunia yang menghadapi tantangan besar utamanya dalam menciptakan lapangan kerja yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ketimpangan ekonomi yang semakin melebar serta tingkat pengangguran yang tinggi di berbagai negara, sebagaimana isu peningkatan angka pengangguran Indonesia yang mayoritasnya Gen Z. Dua hal utama yang dapat menjadi faktor adalah kurangnya pengalaman dan kemampuan yang dapat mendukung di dunia kerja serta semakin berkurangnya kesempatan serta lapangan pekerjaan. Pengembangan dan penyesuaian kurikulum STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) di sekolah dasar, menengah maupun atas memiliki potensi untuk mengatasi faktor pertama. Pendekatan interdisipliner yang ditawarkan oleh STEM dapat membekali generasi mendatang dengan keterampilan serta pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global dan mencapai ekonomi keberlanjutan. Melalui pembelajaran yang terintegrasi, siswa dapat mengembangkan pemahaman holistik tentang bagaimana sains, teknologi, teknik, dan matematika saling terkait dalam menciptakan solusi inovatif untuk masalah industri dan infrastruktur. Misalnya, dalam mempelajari konsep energi terbarukan, siswa tidak hanya belajar tentang prinsip-prinsip fisika, tetapi juga dapat mengeksplorasi implikasi ekonomi dan sosial dari adopsi energi bersih dalam skala besar. Melalui gaya belajar yang demikian menyoroti pentingnya menganalisis suatu isu dari berbagai perspektif agar lebih komprehensif. Dengan memasukkan proyek-proyek berbasis masalah nyata ke dalam kurikulum, siswa dapat mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan ekonomi, infrastruktur, dan industri yang dihadapi masyarakat. Selain itu juga dalam pengimplementasiannya, para guru atau pembimbing dapat mengedepankan proses belajar yang interaktif. Bisa dilakukan dengan mengedepankan aspek kolaborasi antarsiswa untuk saling menilai tugas atau hasil karya satu sama lain dan mendiskusikan model pengembangan yang lebih inovatif. Selain itu, di hari berikutnya tim pengajar dapat mengajak para siswa untuk mengingat kembali konsep atau pembelajaran di hari sebelumnya. Sehingga model kurikulum atau pembelajaran yang demikian, dapat mendorong pengembangan keterampilan, kepekaan, cepat tanggap dan kemampuan lainnya yang secara lebih lanjut sangat dibutuhkan dalam ekonomi berbasis pengetahuan maupun di lapangan. Seperti yang terlihat, modelnya berupa pembelajaran aktif. Tidak hanya mengandalkan penggunaan lebih banyak buku teks, namun cenderung pada pembelajaran yang dilakukan secara langsung. Kemampuan untuk menganalisis data kompleks, memecahkan masalah multidimensi, dan beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang menjadi semakin penting dalam lanskap ekonomi global yang dinamis. Dengan pendekatan komprehensif ini, kurikulum STEM dapat memainkan peran krusial dalam membentuk generasi pemimpin, inovator, dan pemikir kritis yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga visi dan komitmen untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan.