fbpx
Edukasi Setara

Edukasi Setara untuk Indonesia Emas

Terdapat beberapa Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dijadikan prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk aksi dekade aksi 2030. Pada essay ini akan membahas penanganan yang sesuai untuk Mengembangkan Wilayah dalam Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, diambil 2 prioritas nasional, yaitu Prioritas Nasional 2 Tujuan 10.1.1 SDGs masih 26,68% pada tahun 2021 mengenai Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal dengan Mengembangkan Wilayah dan Prioritas Nasional 4 Tujuan 5.3.1 SDGs masih 9,23% pada tahun 2021 mengenai Proporsi perempuan umur 20 – 24 tahun yang usia kawin pertama atau usia hidup bersama pertama sebelum umur 18 tahun. Sebagai tambahan, dari data analisis lanjutan yang diperolah oleh SDGs Indonesia bahwa nilai peningkatan berkelanjutan mayoritas Daerah pedesaan lebih rendah dari pada daerah perkotaan, khususunya pada 3 provinsi teratas yaitu Papua, Papua Barat, dan NTT. Secara signifikan pada Tujuan 10.1.1 Rasio Gini pada tahun 2022 dengan capaian target 0.38% namun pada Papua:0.4%, NTT:10.1%, dan Papua barat :0.37 %. Pada tujuan 5.3.1 mengenai Proporsi perempuan umur 20 – 24 tahun yang usia kawin pertama atau usia hidup bersama pertama sebelum umur 18 tahun pada tahun 2022 dengan capaian target 9.44% Daerah pedesaan lebih tinggi dari pada daerah perkotaan untuk Papua:9.7%, NTT:5.71%, Papua barat :7.54 %. Jadi pada 3 provinsi tersebut dibutuhkan perhatian khusus dari semua pihak. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan menanamkan praktik pendidikan yang fun mengenai informasi-informasi yang perlu disampaikan sejak dini selaras dengan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah-sekolah (dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK). Pada program tersebut diperlukan peranan dari para pelaku pihak sekolah (kepala sekolah dan guru-guru) dan orang tua untuk mendampingi dan mengukur proses berkelanjutan yang diterima oleh para siswa (Santoso et al., 2024). Pada Gambar 1. menunjukkan data dari Badan Pusat Statistik untuk presentase penduduk miskin di setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2023. Data ini memperlihatkan penduduk miskin di daerah pedesaan cukup tinggi dari pada di perkotaan.

Gambar 1. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, 2023. 
Sumber: Badan Pusat Statistik. Diolah

Gambar 1. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah, 2023.

Sumber: Badan Pusat Statistik. Diolah

Dari data badan pusat statistik yang sudah diolah menunjukkan bahwa penduduk umur 10 tahun keatas yang tidak atau belum pernah sekolah di ketiga provinsi yang disebutkan diatas menempati presentasi yang cukup tinggi, khususnya di daerah pedesaan.  Pada Gambar 2. menunjukkan di daerah pedesaan Papua memiliki jumlah presentasi tertinggi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia sebesar 34.6% dan 5.8% di daerah perkotaan, selanjutnya diikuti dari provinsi wilayah timur. Akibatnya terjadinya ketimpangan yang terjadi pada wilayah-wilayah tersebut dan perlu adanya gerakan peningkatan tersebut dengan adanya program-program yang dapat mendorong anak-anak betah, nyaman, dan tertarik di lingkungan sekolah dari latar belakang yang berbeda-beda.

Gambar 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas yang Tidak Belum Pernah Sekolah Tahun 2023
Sumber: Badan Pusat Statistik. Diolah

Gambar 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas yang Tidak Belum Pernah Sekolah Tahun 2023

Sumber: Badan Pusat Statistik. Diolah

Dengan demikian dalam pemberantasan rasio gini di daerah tertinggal, menuntaskan kemiskinan, serta mengurangi angka perempuan dengan usia kawin sebelum 18 tahun maka perlu adanya peningkatan dari akademik siswa-siswi dari segi kognitif dan non-kognitif dengan pengetahuan, literasi, dan wawasan dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan. Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual, konseling, serta penyediaan alat kontrasepsi merupakan intervensi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan menurunkan angka kehamilan di kalangan remaja. Pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif berpotensi memperkuat pemahaman remaja akan faktor risiko, yang diyakini dapat mencegah perkawinan anak. Pendidikan ini dapat dibahas dibeberapa mata Pelajaran seperti Agama, bimbingan konseling, dan Biologi. Tidak hanya di Pelajaran utama, namun bisa juga dalam membangun pola nari lisan berulang untuk menciptakan representasi Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang berulang dalam cerita secara jelas dan mudah diingat yang dimulai oleh guru dan diulang oleh para siswa dalam penceritaan kembali cerita mereka (Allen & Lalonde, 2020). Selain itu, Kebebasan dan otonomi (secara kolaboratif atau mandiri) ditingkatkan dengan mengintegrasikan elemen kesenangan, ide-ide inovatif, dan penghargaan dalam Program P5 bagi siswa anak-anak dan remaja di lingkungan sekolah, menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi (Pienimäki et al., 2021). Pertama yang harus dipupuk dari dini di lingkungan sekolah adalah anak-anak pada usia muda dari latar belakang berbeda-beda dengan memperkuat segi akademik, keterampilan, kreativitas, kebebasan dalam hal pendapat, dan instruksional. Dukungan Instruksional yang lebih tinggi memainkan peran penting pada pendidikan anak usia dini dalam perkembangan terhadap fungsi eksekutif anak-anak yang lebih tinggi, bahasa reseptif dan pertumbuhan matematika (Hu et al., 2020). Serta decoding dan keterampilan bahasa lisan sebagai landasan untuk pemahaman bacaan untuk meningkatkan prestasi belajar anak-anak yang tinggal di komunitas yang kurang beruntung dan terisolasi (Mesa et al., 2020). Optimalisasi program pembinaan praktik kekuatan karakter sejak dini pada anak-anak untuk meningkatkan fungsi kognitif lebih maju dengan melibatkan guru dan orang tua dalam aktivitas (Sop & Biskin, 2021) yang berkaitan dengan kompetensi abad ke-21 – kompetensi kognitif, interpersonal, dan intrapersonal untuk menuju teori pendidikan yang lebih integratif (Lavy, 2020). Pendekatan filantropi pendidikan sejak dini di lingkungan sekolah seperti kegiatan amal dan pengabdian masyarakat yang menjanjikan bagi anak-anak berbakat khususnya di pedesaan (Tu et al., 2020). Penggunaan strategi scaffolding untuk mengajar siswa sekolah dasar dalam lingkungan pembelajaran berbasis permainan; membantu pendidik guru untuk mengidentifikasi ide-ide baru untuk mengembangkan pedagogi pembelajaran berbasis permainan (Sun et al., 2023).

Adanya kelas literasi story crafting dibentuk dari narasi, imajinasi, emosi, kreativitas, komunalitas, dan repertoar budaya dalam memperkenalkan budaya, dimana guru memberikan ide-ide kreatif, kejutan, hiburan, afirmasi, dan umpan balik yang didasarkan pada kesenangan dan humor bersama(Piipponen & Karlsson, 2021), hal ini juga untuk memfasilitasi rasa otonomi mempersempit kesenjangan prestasi siswa yang berasal dari berbagai latar belakang (Aura et al., 2021). Selanjutnya pada usia remaja latar belakang berbeda-beda yang harus dibimbing, diperhatikan dan dibiasakan dengan lingkungan positif dan menyenangkan di sekolah. Program peningkatan ini difokuskan khususnya didaerah pedesaan yang masih tertinggal. Guru berkewajiban memfasilitasi proses pembelajaran dan pengembangan individu, dimana guru dalam pengambilan keputusan dengan menyeimbangkan antara memberikan perhatian dan waktu kepada anak-anak yang terlibat dan mengajar seluruh kelas (Kostøl & Mänty, 2024). Di sekolah, perlu adanya integrasi pembelajaran akademik, pembelajaran moral, pembelajaran ketahanan, dan kekuatan fisik yang dibutuhkan oleh siswa (van der Lans et al., 2024). Untuk meningkatkan siswa yang mandiri dan siap menghadapi dunia kerja, pihak sekolah harus mendorong siswa untuk memperoleh dan mengasah keterampilan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari selain penekanan akademis, kemanjuran kolektif, modal sosial, ekonomi, dan budaya (Ofem et al., 2024).

Terdapat juga program-program menarik dari negara maju lainnya yang dapat diupayakan untuk diaplikasikan di lingkungan sekolah untuk meningkatkan minat anak-anak bersekolah yang dapat memangkas anak putus sekolah. Implikasi praktis meningkatkan kinerja kognitif dan prestasi akademik di kalangan remaja dengan kebaruan keterlibatan olahraga dengan intensitas ringan, latihan yang singkat, praktis, dan menarik, seperti plyometric dan Pilates, ke dalam jadwal sekolah sehari-hari (Atakan & Atakan, 2024). Pengembangan keterampilan siswa di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) khususnya didaerah tertinggal, perlu adanya Laboratorium jarak jauh untuk melawan dampak kurangnya investasi peralatan atau ketidakmampuan untuk memperoleh peralatan (Casado-Mansilla et al., 2023). Literasi catur yang bervariasi dan sederhana dapat dimasukkan ke kurikulum ilmu pengetahuan alam untuk melatih proses berfikir kreatif, pengembangan keterampilan artistik, keterampilan analitis, dan pengenalan pola di kalangan seniman (Uskoković, 2023). Salah satu alternatif dalam peningkatan Intervensi universal efektif dini pada anak-anak dapat dilakukan dengan mengenalkan permainan berbasis ACT (ACT-based mobile games) (Keinonen et al., 2023). Drama adalah pendekatan pengajaran yang efektif di kelas, khususnya dengan menciptakan lingkungan belajar berbicara yang positif dan komunikatif dengan mengangkat trend issue akibat menikah di usia muda (Luo et al., 2024).

Jadi mari kita pertimbangkan untuk menumbuhkan lingkungan sekolah yang menyenangkan dan menarik untuk anak-anak dan remaja bersekolah. Hal ini dibutuhkan juga peran dari berbagai pihak seperti guru, kepala sekolah, keluarga, pemerintah, dan akademisi untuk mendukung program ini diterapkan khususnya pada sekolah-sekolah didaerah tertinggal di Indonesia.

Daftar Pustaka

Allen, J. W., & Lalonde, C. E. (2020). Representations of natural environments, recurring characters and ways of living with the land in children’s retellings of First Nations oral narratives. Early Childhood Research Quarterly, 53, 50–63. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2020.01.005

Atakan, M. M., & Atakan, B. (2024). Acute Pilates and plyometric exercise in school-based settings improve attention and mathematics performance in high school students. Sports Medicine and Health Science, 6(2), 185–192. https://doi.org/10.1016/j.smhs.2023.12.008

Aura, I., Hassan, L., & Hamari, J. (2021). Teaching within a Story: Understanding storification of pedagogy. International Journal of Educational Research, 106(January), 101728. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2020.101728

Casado-Mansilla, D., García-Zubia, J., Cuadros, J., Serrano, V., Fadda, D., & Canivell,  y. V. (2023). Remote experiments for STEM education and engagement in rural schools: The case of project R3. Technology in Society, 75(October), 102404. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2023.102404

Hu, B. Y., Fan, X., Wu, Y., LoCasale-Crouch, J., & Song, Z. (2020). Teacher–child interaction quality and Chinese children’s academic and cognitive development: New perspectives from piecewise growth modeling. Early Childhood Research Quarterly, 51, 242–255. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2019.10.003

Keinonen, K., Lappalainen, P., Kotamäki-Viinikka, S., & Lappalainen, R. (2023). Magis – A magical adventure: Using a mobile game to deliver an ACT intervention for elementary schoolchildren in classroom settings. Journal of Contextual Behavioral Science, 27(November 2022), 26–33. https://doi.org/10.1016/j.jcbs.2022.11.010

Kostøl, E. M. F., & Mänty, K. (2024). Co-regulating the child’s emotions in the classroom: Teachers’ interpretations of and decision-making in emotional situations. International Journal of Educational Research, 127(June). https://doi.org/10.1016/j.ijer.2024.102390

Lavy, S. (2020). A Review of Character Strengths Interventions in Twenty-First-Century Schools: their Importance and How they can be Fostered. Applied Research in Quality of Life, 15(2), 573–596. https://doi.org/10.1007/s11482-018-9700-6

Luo, S., Ismail, L., Ahmad, N. K. binti, & Guo, Q. (2024). Using process drama in EFL education: A systematic literature review. Heliyon, 10(11), e31936. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e31936

Mesa, C., Newbury, D. F., Nash, M., Clarke, P., Esposito, R., Elliott, L., De Barbieri, Z., Fernández, M. A., Villanueva, P., Hulme, C., & Snowling, M. J. (2020). The effects of reading and language intervention on literacy skills in children in a remote community: An exploratory randomized controlled trial. International Journal of Educational Research, 100(November 2019), 101535. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2020.101535

Ofem, U. J., Idika, D., Otu, B., Victor Ovat, S., Arikpo, M. I., Anakwue, A. L., Akpo, C., Anake, P. M., Ayin, N. N., Edam-Agbor, I. B., Orim, F. S., Eunice Ngozi, A., Anyiopi, R. U., Nwinyinya, E., & Ekpenyoung Effiong, I. (2024). Academic optimism, capital indicators as predictors of cognitive, affective, and psychomotor learning outcome among students in secondary school. Hierarchical regression approach (HRA). Heliyon, 10(9), e30773. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e30773

Pienimäki, M., Kinnula, M., & Iivari, N. (2021). Finding fun in non-formal technology education. International Journal of Child-Computer Interaction, 29, 100283. https://doi.org/10.1016/j.ijcci.2021.100283

Piipponen, O., & Karlsson, L. (2021). ‘Our stories were pretty weird too’ – Children as creators of a shared narrative culture in an intercultural story and drawing exchange. International Journal of Educational Research, 106(January), 101720. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2020.101720

Santoso, G., Damayanti, A., Murod, M., & Imawati, S. (2024). Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ) Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Literasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). 02(01), 84–90.

Sop, A., & Biskin, S. Ö. (2021). Character Strengths in Early Years: Teachers’ Awareness and Practices. International Journal of Psychology and Educational Studies, 10(2), 227–253.

Sun, L., Kangas, M., Ruokamo, H., & Siklander, S. (2023). A systematic literature review of teacher scaffolding in game-based learning in primary education. Educational Research Review, 40(June), 100546. https://doi.org/10.1016/j.edurev.2023.100546

Tu, B., Huang, C. C., & Sorensen, J. (2020). Effects of education philanthropy on well-being of low-income and gifted students in China. Children and Youth Services Review, 108, 104659. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.104659

Uskoković, V. (2023). Natural sciences and chess: A romantic relationship missing from higher education curricula. Heliyon, 9(4). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e15015

van der Lans, R. M., Jansen in de Wal, J., Daas, R., Durksen, T. L., Inoue, N., Wilson, E., & Cornelissen, F. (2024). Beyond the linear standard: What circular models can teach us about teachers’ continuing professional learning needs in Australia, England, Japan and The Netherlands. Teaching and Teacher Education, 138, 104413. https://doi.org/10.1016/j.tate.2023.104413