fbpx

ARTIKEL INOVASI SEKOLAH

INOVASI PEDULI TIMKU

(Peran Duta Literasi Kreatif Menulis Buku)

 

  1. Latar Belakang

     Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya membaca yang dilakukan pemerintah yang dilakukan di sekolah SD Islam Muhammadiyah 1 Panji. Sebagai salah satu agen pemangku kebijakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mensosialisasikan Literasi Sekolah (GLS)  ke seluruh sekolah di Indonesia. Terdapat beberapa peraturan pemerintah yang berkaitan dengan literasi di Indonesia. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 78/P/2019 tentang Kelompok Kerja Gerakan Literasi Nasional yang selaras dengan isu strategis Kabupaten Situbondo yaitu Peningkatan kompetensi dan pemberdayaan  dalam hal ini yaitu perserta didik dan Guru di sekolah

     Latar belakang permasalahan yaitu pentingnya menumbuhkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup bagi generasi bangsa dan kompetensi guru khusunya di  SD Islam Muhammadiyah 1 Panji.  Selain aktivitas 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai, terdapat beberapa kegiatan lain dalam tahapan literasi sekolah yakni membaca dalam hari (sustained silent reading), membuat peta cerita, bincang buku, membaca nyaring, membaca terpadu, menonton film pendek dan kegiatan duta literasi.

     Untuk menjawab permasalahan tersebut maka  SD Islam Muhammadiyah 1 Panji mengadakan seleksi Duta Literasi sekolah dengan inovasi PEDULI TIMKU yaitu Peran Duta Literasi Kreatif Menulis Buku. Seleksi pertama diadakan pada bulan Oktober 2022 dan telah dilantik oleh Wakil Bupati Situbondo, Ibu Hj. Khairani, S.Pd, MH pada tanggal 9 November 2022 di aula Graha Praja Pemerintah Kabupaten Situbondo. Duta Literasi PEDULI TIMKU SD Islam Muhammadiyah 1 Panji telah mengadakan Pelatihan Menulis dengan pemateri Diana,S.PdI, M.Sos, reporter dan penyiar RRI Jember.

     Kebaruan Inovasi Peduli Timku adalah mengadakan pelatihan “Menulis dan Reportase”, melakukan liputan beberapa peristiwayang terjadi di kabupaten Situbondo bekerjasama dengan jurnalis RRI Jember serta menerbitkan beberapa judul buku yang ditulis oleh siswa SD Islam Muhammadiyah 1 Panji. Diantara hasil karya Duta Literasi PEDULI TIMKU, siswa siswi SD Islam Muhammadiyah 1 Panji telah menerbitkan 2 buah buku best seller, berjudul Aku Sudah Besar ditulis oleh siswa kelas 4 berisi tentang perjalanan hidup mereka dari kecil, dan Amazing Stories of SD Islam Muhammadiyah 1 Panji yang ditulis oleh siswa kelas 6 berisi pengalaman dan cerita berkesan yang mereka alami selama bersekolah di SD Islam Muhammadiyah 1 Panji.

     Duta Literasi PEDULI TIMKU ini  mengajak semua peserta didik untuk kreatif dalam menulis buku dan menerbitkan minimal satu buku dalam satu tahun. Pada tahun ini sekolah melalui Duta Literasi akan menerbitkan 6 judul buku, yang mungkin satu-satunya di kota Situbondo sekolah yang dapat menerbitkan judul buku terbanyak

  1. Tujuan

Tujuan dari dibentuknya Duta Literasi peduli timku adalah sebagai berikut:

  1. Duta Literasi sebagai information exchange, turut membagikan informasi pada siswa lain dilingkungan sekolah. Informasi membantu siswa menyelesaikan tugas akademik dan tugas sosial dibandingkan mereka yang tidak memanfaatkan informasi
  2. Duta Literasi berperan sebagai reader modeling (contoh siswa yang suka membaca)
  3. Duta Literasi mengajak siswa dan teman sebaya untuk gemar membaca
  4. Duta Litersai berupaya membentuk kebiasaan membaca dan berliterasi di lingkungan sekolah.

    1.    Sasaran

    Sasaran Kegiatan Inovasi Peduli Timku ini adalah seluruh siswa SD Islam Muhammadiyah 1 Panji, dengan jumlah rincian sebagai berikut :

    NO

    KELAS

    JUMLAH SISWA

    JUMLAH

    L

    P

    1

    I

    32

    28

    60

    2

    II

    28

    23

    51

    3

    III

    29

    40

    69

    4

    IV

    37

    38

    75

    5

    V

    40

    40

    80

    6

    VI

    36

    27

    63

    JUMLAH

    202

    196

    398

     

     

    2.         Hasil Inovasi

    Peningkatan kemampuan menulis siswa dapat diketahui dengan membandingkan nilai sebelum kegiatan inovasi yang diambil dari nilai dalam pengambilan data awal sebelum pemilihan Duta Literasi, dengan setelah inovasi yang meliputi kemampuan menulis siswa dalam penerapan pada minggu pertama, minggu kedua dan minggu ketiga. Nilai ini diambil dari kegiatan anak yang ada pada buku literasi yang dimiliki siswa. Sedangkan indikator dan penentuan penilaiannya yaitu sebagai berikut :

    A = 91-100 (mampu menulis literasi dengan penggunaan kalimat yang runtut dan sesuai kaidah bahasa dengan sangat tepat)

    B = 81-90  (mampu menulis literasi dengan penggunaan kalimat yang runtut dan sesuai kaidah bahasa dengan tepat)

    C = 70-80  (mampu menulis literasi dengan penggunaan kalimat yang runtut dan sesuai kaidah bahasa dengan cukup tepat)

    D = ≤ 70  (mampu menulis literasi dengan penggunaan kalimat yang runtut dan sesuai kaidah bahasa dengan kurang tepat)

    Dari nilai yang sudah diperoleh oleh masing-masing anak nantinya diambil prosentase ketuntasan yang dicapai dengan rumus sebagai berikut :

    Ketuntasan yang dicapai =       Nilai total semua siswa         X  100

                Nilai maksimal semua siswa

     

    Dari jumlah siswa 398 siswa diperoleh nilai sebagai berikut :

    1. Sebelum inovasi yang diambil dari nilai dalam pengambilan data awal sebelum penerapan Peduli Timku diperoleh nilai ketuntasan yang dicapai yaitu 70 %.
    2. Pada penerapan Peduli Timku bulan pertama diperoleh nilai ketuntasan yang dicapai yaitu 82 %.
    3. Pada penerapan Peduli Timku bulan kedua diperoleh nilai ketuntasan yang dicapai yaitu 90 %.

    Dari hasil perolehan nilai di atas menunjukkan bahwa dari sebelum penerapan Peduli Timku dan setelah penerapan Peduli Timku tersebut mengalami peningkatan kemampuan menulis siswa. Hal ini didukung juga dengan hasil wawancara dengan orang tua siswa, mayoritas diantara mereka mengatakan bahwa dengan adanya Duta Literasi ini, kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan meskipun masih ada beberapa kendala yang dialami oleh orang tua dalam penerapan inovasi ini. Peran dari guru dan orang tua sangat penting demi perkembangan kemampuan siswa dalam menulis literasi.