Salsabilla Ramandha 0shares Membangun Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual, Melalui Pendidikan dan Kesadaran Oleh : Suvi Elvirawati Zebua Read More Pendidikan merupakan usaha dasar terencana dan terstruktur untuk meningkatkan kemampuan diri seseorang melalui pembelajaran, pelatihan dan bimbingan, dengan harapan menjadikan seseorang yang terdidik. Apabila seseorang memaksimalkan pendidikan yang ia dapatkan, pendidikannya dapat mempengaruhi sifat dan perilaku yang condong terhadap kebaikan, dalam artian pendidikan dapat mempengaruhi sumber daya manusia. Terdidiknya seorang individu tidak hanya berpengaruh baik kepada dirinya, namun berpengaruh baik juga terhadap negaranya. Pendidikan menjadi sangat penting untuk setiap individu dalam mengembangkan potensi dirinya ke arah yang lebih baik. Strategi jangka menengah difokuskan pada 5 agenda sebagai berikut, yakni mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia. Demikian dikatakan Presiden RI, Joko Widodo dalam pidato kenegaraan HUT RI ke-78. Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. Namun sangat disayangkan, puluhan ribu anak putus sekolah di usia wajib belajar. Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas tahun 2022, anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Angka tersebut dinilai meningkat jika dibandingkan dengan 3.939.869 anak pada tahun 2021. Jika setiap tahunnya meningkatkan jumlah anak yang putus sekolah di usia wajib sekolah, permasalahan ini dapat mempengaruhi sumber daya manusia yang sedang diupayakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kebanyakan faktor pemutus sekolah mereka adalah perekonomian yang menurun. Faktor ini sering menjadi alasan seseorang tidak melanjutkan pendidikan. Umumnya pembiayaan pendidikan masih bergantung kepada finansial keluarga. Belum ada lembaga yang memberikan “pinjaman” untuk pembiayaan pendidikan seseorang. Akses Pendidikan seseorang tergantung dari kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan. Anak dengan kemampuan finansial orang tua yang tinggi akan mendapatkan pendidikan lebih baik dibandingkan dengan kemampuan finansial orang tuanya kurang. Inilah mengapa banyak yang mengatakan individu dari keluarga miskin tidak dapat memperoleh pendidikan dan akan tetap miskin di kemudian hari. Konteks tersebut menyadarkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam penyediaan pendidikan. “Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah akan mempersiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen pada APBN 2024. Anggaran itu terbagi atas alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun. Anggaran pendidikan sebesar itu meningkat dibanding anggaran pendidikan tahun 2023 yang mencapai Rp612,2 triliun,” jelas Presiden. Ini dikatakan Presiden saat memberi keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2024 beserta Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia di Gedung Nusantara, Rabu (16/8/2023). Penyediaan anggaran pendidikan sebesar itu merupakan salah satu strategi jangka menengah dalam upaya transformasi ekonomi. Namun, Anggaran dana yang besar tidak menjamin suatu negara memiliki kualitas yang baik. Ini dikarenakan, dana yang dikirim oleh pemerintah tidak dipakai dengan bijak untuk pendanaan pendidikan. Untuk menciptakan kualitas yang baik dalam pendidikan. Adapun hal yang harus dijadikan prioritas dalam dunia pendidikan: Guru Kualitas pendidikan tidak bisa terlepas dari kualitas guru. Guru memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas lulusan. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswa melalui guru. Kemampuan pedagogi yang menarik membuat siswa lebih betah di kelas dan menyerap materi yang diberikan lebih baik. Fasilitas dan suasana pembelajaran yang baik membuat guru lebih efektif mengajar di kelas dan dapat lebih baik membantu siswa di kelas: Fasilitas pembelajaran dengan perangkat TIK, Jumlah siswa di kelas (rasio guru-murid yang memadai) Pelatihan guru yang baik akan meningkatkan kompetensi guru: pelatihan dalam metode pembelajaran, kurikulum Tata kelola dalam manajemen guru: mengaitkan antara insentif dengan kinerja guru, sistem monitoring dan evaluation untuk kinerja guru Fenomena “contract teacher” seperti di Kenya, India, Indonesia: guru kontrak (atau honorer) dapat membantu proses pembelajaran di sekolah dan meningkatkan kinerja siswa Orang tua Orang tua sangat berperan penting dalam pendidikan seorang anak untuk menciptakan karakter yang positif. Melalui support orang tua, seorang anak menjadi lebih termotivasi untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswa melalui orang tua. Support orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap seorang anak. Anak yang di support orang tua akan selalu termotivasi untuk melanjutkan hidupnya sehari-hari Suasana pembelajaran di rumah. Selain guru, orang tua dapat menciptakan lingkungan kondusif untuk anak belajar di rumah Kemampuan finansial. Kemampuan finansial orang tua yang tinggi akan mendapatkan kualitas belajar yang lebih baik Pengawasan orang tua. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua dapat menciptakan karakter yang disiplin, dan bertanggung jawab 3. Sekolah Sekolah menjadi salah satu tempat untuk menuntut ilmu. Denga adanya interaksi antara guru dan murid diharapkan dapat membina dan membimbing para muridnya dalam kegiatan belajar mengajar. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswa melalui sekolah: Sarana dan prasarana yang baik dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif Akreditas sekolah dapat menjadi jaminan mutu pendidikan yan dapat mendukung proses pendidikan berkualitas Dukungan sekolah menjadi salah satu peran dalam meningkatkan semangat dan potensi diri siswa Mengawasi guru dalam proses mengajar siswa 4. Pemerintah Sesuai dengan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Dalam meningkatkan pendidikan menjadi lebih baik, pemerintah berupaya memberikan layanan dan kemudahan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara Indonesia. Penjaminan ini dapat tersedia berupa dana guna terselenggaranya pendidikan di setiap wilayah Indonesia. Beberapa usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas siswa: Meningkatkan dana pendidikan Mengawasi dana pendidikan supaya tepat pada sasarannya Memeratakan kualitas pendidikan di setiap daerah termasuk daerah 3T dan daerah terpencil lainnya Pemerataan kualitas tenaga pendidikan di setiap daerah terutama daerah 3T dan daerah terpencil lainnya Meningkatkan fasilitas pendidikan di setiap daerah dengan rata tanpa adanya kesenjangan Mengawasi setiap sekolah supaya tidak ada timbulnya hal yang tidak di inginkan Memperbaiki sistem pendidikan dan kurikulum di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia Menurunkan harga pendidikan, sehingga tidak adanya lagi anak yang putus sekolah karena ekonomi Memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi Tepat sasaran untuk penerima beasiswa kartu Indonesia pintar
Membangun Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual, Melalui Pendidikan dan Kesadaran Oleh : Suvi Elvirawati Zebua Read More