AKHMAD KHOLIL BISRI Mahasiswa 0shares Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More Beranda Inpirasi.Id – Genggelang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Desa Genggaleng menjadi Desa Wisata yang banyak dikenal oleh masyarakat. Dengan tanah yang subur dan potensi perkebunan serta pertanian yang luar biasa, maka tak heran jika rata-rata masyarakat di Desa Genggaleng memilih bekerja di kebun. Setelah menyurvei, melihat salah satu Dusun yang memiliki Limbah Peternakan dan belum bisa untuk dimanfaatkan. Seharusnya limbah peternakan tersebut tidak dibiarkan begitu saja tanpa di olah ataupun di buang begitu saja. Padahal, jika diolah akan memberikan manfaat yang banyak untuk para petani maupun peternak agar sama-sama memberikan keuntungan serta mampu memenuhi kebutuhan pangan serta ekonomi masyarakat Desa Genggelang. Dengan melihat banyaknya Limbah Peternakan tersebut, maka Mahasiswa KKN Tematik UNRAM Desa Genggelang berinisiatif untuk memanfaatkan Limbah peternakan tersebut menjadi Olahan Produk Pupuk Kompos. Hal Ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan serta ekonomi masyarakat Desa Genggelang. Ketua Kelompok KKN, Muhammad Yusrizal menuturkan bahwa kotoran sapi yang dibuang akan lebih ekonomis dan bermanfaat jika kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan warga Desa untuk berkebun. “Kita mencoba berbagi dengan masyarakat cara membuat pupuk kompos ini, agar masyarakat bisa mengolah limbah kotoran sapi untuk dijadikan pupuk yang selanjutnya dimanfaatkan untuk perkebunan,” Yusrizal menjelaskan Dengan memanfaatkan hal tersebut, Bahkan, banyak dari warga Desa tersebut yang memiliki hewan ternak sapi. Mahasiswa KKN Universitas Mataram tak ketinggalan mengambil peran. Mereka melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak, pada Senin, (25/7/2022). Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak yang di lakukan oleh mahasiswa Tim KKN Tematik Unram yaitu memanfaatkan limbah ternak. kotoran sapi dicampurkan dengan cairan EM4, gula merah, air, limbah serutan kayu, dan dekomposer (stardec). Bahan yang sudah diaduk tadi kemudian ditutup dengan terpal. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas maka terjadi proses pengomposan. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak bau. Kegiatan pelatihan pupuk kompos tersebut dihadiri oleh Kepala Dusun Lias, Kelompok Petani, serta sekitar 30 orang warga setempat. Pelatihan tersebut berlangsung di sebuah halaman di Dusun Lias. Pelatihan pembuatan pupuk tersebut mendapat respons yang baik dari warga Dusun Lias Desa Genggelang. Hal itu terbukti, dengan antusiasme peserta yaitu kelompok tani, warga setempat, dan Kepala Dusun Lias dalam mengikuti pelatihan. Selain itu harapan kami dapat memotivasi masyarakat agar mau bergerak memanfaatkan Limbah yang sangat melimpah menjadi pupuk Kompos yang bermanfaat untuk Tanaman masyarakat setempat juga. “Saya merasa senang bisa ikut coba langsung untuk buat pupuk kompos ini. Nanti bisa saya pakai untuk berkebun,” ucap Suryadi warga setempat.
Wujudkan Majalengka Langkung Sae, PC Tidar Majalengka Gelar Rapat Konsolidasi dan Pelatihan Tunas 1 dan 2 Read More