fbpx

Pendidikan Digital: Menjembatani Kesulitan atau Memperdalam Kesenjangan?

Pendidikan Digital: Menjembatani Kesulitan atau Memperdalam Kesenjangan?

Di era digital saat ini, pendidikan menghadapi transformasi signifikan dengan peran teknologi yang semakin dominan. Namun, sambutan terhadap kemajuan ini tidaklah seragam, dengan pandangan yang berbeda tentang apakah pendidikan digital benar-benar membuka akses yang lebih luas atau justru memperdalam kesenjangan sosial.

Pendidikan digital di Indonesia menawarkan janji aksesibilitas dan kesetaraan dalam pembelajaran. Program Digitalisasi Sekolah yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menunjukkan dampak positif di beberapa daerah. Misalnya, di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, program ini memberikan 1.142 siswa akses ke tablet komputer beserta aplikasi pendidikan, baik dengan atau tanpa akses internet, memungkinkan mereka untuk belajar secara lebih terbuka dan fleksibel.

Namun, sementara teknologi memberikan potensi besar untuk memperluas pembelajaran dan memungkinkan personalisasi kurikulum, masih ada tantangan signifikan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kesenjangan akses terhadap teknologi yang dapat memperdalam divisi sosial ekonomi yang sudah ada. Ivan Illich, dalam teorinya, telah menggarisbawahi bagaimana pendidikan modern dapat tidak sengaja memperpetuasi ketidaksetaraan, dan hal ini juga relevan dalam konteks pendidikan digital.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini. Infrastruktur teknologi yang memadai harus ditingkatkan untuk memastikan akses yang merata, sementara kebijakan yang mendukung inklusivitas harus diterapkan secara efektif. Lembaga pendidikan harus terus mengadaptasi kurikulum mereka agar sesuai dengan kebutuhan era digital, dan para pendidik perlu dilatih untuk menggunakan teknologi secara optimal.

Dengan demikian, pendidikan digital tidak hanya tentang mengadopsi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, tetapi juga tentang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara adil dan inklusif. Hanya dengan pendekatan yang bijak dan kolaboratif, potensi pendidikan digital untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan dapat terealisasi.