fbpx
https://papuabangkit.com/2019/04/04/cagar-alam-cycloop-rusak-butuh-penegakan-hukum-tegas/

Menengadah ke Cyclops, Menunduk ke Danau Sentani. Mewujudkan Aksi Iklim Komunitas Sekolah di Distrik Heram, Kota Jayapura

SMA PGRI Jayapura, sekolah tempat penulis bertugas hanya berjarak sekira 100 meter saja dari salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) di kota Jayapura, yakni DAS Kamp.Wolker. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kamp. Wolker – masyarakat umum lebih mengenalnya dengan Kali/Sungai Kamp. Wolker, sejatinya adalah sungai yang mengalirkan air dari Cagar Alam (CA) Cyclops. Aliran air Sungai Kamp. Wolker  bermuara ke Danau Sentani. Cagar Alam Cyclops dan Danau Sentani adalah bentang alam yang tidak terpisahkan satu sama lain. Cagar Alam Cyclops memberi debit air ke Danau Sentani. Cagar Alam Cyclops, adalah reservoir alami yang menjadi sumber air bagi warga kota Jayapura. 

Cagar Alam Cyclops dan Danau Sentani memiliki plasma nutfah yang tinggi, hal ini terefleksikan dari keanekaragaman hayatinya. Di Cyclops dan Danau Sentani, pun ditemukan spesies endemik. Beberapa spesies endemik di cyclops seperti burung cenderawasih (Paradisea minor) kangguru pohon (Dendrolagus inustus) dan landak papua (Zaglossus attenboroughi). Danau sentani terdapat pula spesies endemik, diantaranya ikan pelangi sentani (Chilatherina sentaniensis), ikan gabus sentani (Oxyeleotris heterodon) dan hiu gergaji (Pristis microdon) yang sudah tidak ditemukan lagi.

Namun seiring waktu, ancaman pada keberlangsungan siklus hidrologis dan keanekaragaman hayati pun semakin riskan di dua kawasan ini. Aktivitas penambangan dan pembukaan lahan berpindah di hulu,yakni di Cagar Alam Cyclops dan aktivitas antropogenik lainnya, terutama limbah domestik, semakin membebani DAS Kamp. Wolker, yang pada akhirnya akan terakumulasi di Danau Sentani. Beberapa penelitian terkini mengungkap bahwa pencemaran Sungai Kamp.Wolker masuk dalam kategori tercemar (tercemar sedang dibagian hulu, sangat tercemar di bagian tengah dan hilir sungai).

Di sisi lain, DAS Kamp. Wolker melewati beberapa Satuan Pendidikan, berbagai jenjang. Mulai PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK dan Sederajat. Ironisnya, isu tentang Cyclops dan Danau Sentani di Satuan Pendidikan tersebut masih minim terakomodir di kurikulum. Padahal, potensi menggerakkan satuan-satuan pendidikan tersebut, secara serempak bergerak, berkolaborasi melalui pembelajaran tematik terkait isu dimaksud, sangatlah potensial untuk dilakukan.

Ada beberapa pertimbangan, mengapa perlu dilaksanakan proyek kolaboratif antar satuan pendidikan perihal isu Cagar Alam Cyclops dan Danau Sentani. Cyclops dan Danau Sentani memiliki peran vital dalam kaitannya dengan jasa lingkungan. Di sepanjang DAS Kamp. Wolker terdapat cukup banyak Satuan Pendidikan dan bahkan beberapa Perguruan Tinggi, yang dapat bergerak bersama. Di bulan-bulan tertentu, seiring dengan peningkatan frekuensi hujan, DAS Kamp. Wolker lebih dominan membawa luapan limbah antropogenik, baik berupa sampah rumah tangga maupun material yang hanyut karena aktivitas pembukaan lahan di hulu DAS Kamp. Wolker dan bermuara ke Danau Sentani. Beberapa satuan pendidikan yang berada dekat dengan bibir sungai riskan terdampak. 

Penulis meyakini jika saja setiap Satuan Pendidikan memusatkan perhatiannya ke Cyclops dan Danau Sentani, bukan tidak mungkin tindakan yang dilakukan oleh setiap warga sekolah akan lebih terukur, setelah mendapatkan pengetahuan guna menumbuhkan kesadaran yang terwujud dalam tindakan, terkait pentingnya keberlanjutan dua ekosistem besar yang menopang kehidupan masyarakat kota Jayapura, termasuk Distrik Heram.

Bagaimana cara melaksanakannya? Mungkin itu pertanyaan yang terbesit. Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, menghimbau  satuan pendidikan pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka lebih banyak mengakomodir isu kontekstual. Untuk kokurikuler, misalnya, pada  Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) satuan pendidikan yang berada diantara bentang alam Cylops dan Danau Sentani agar mempusatkan rancangan P5 selama 1 tahun ajaran pada isu-isu kedua ekosistem ini. Mengapa demikian? Penulis mencermati P5 yang berjalan selama beberapa tahun belakangan di satuan pendidikan yang berada di Distrik Heram,  minim mengakomodir isu cyclops dan danau sentani. Adanya kebijakan dari Pemda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, akan lebih mendorong satuan pendidikan untuk mempersiapkan diri sejak awal. Sehingga, ketika In House Training (IHT) yang dilaksanakan di masing-masing Satuan Pendidikan,di awal tahun ajaran,  isu Cyclops dan Danau Sentani tidak luput dari pembahasan.

Pemetaan nara sumber (secara personal maupun institusional) yang memiliki kompetensi terkait isu Cyclops dan Danau Sentani, dapat menjadi pijakan awal, pengetahuan berbasis fakta akan kondisi terkini kedua ekosistem tersebut. Nara sumber dapat dihadirkan ketika IHT, dan sepanjang tahun ajaran. Setelah mendapatkan pemaparan dari nara sumber, para kepala satuan pendidikan,  guru ; baik yang tersertifikasi (melalui PPG), yang telah / sedang mengikuti peningkatan kompetensi lainnya (seperti Program Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar), diharapkan dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan peserta didik.

Karenanya, himbauan dari hulu, yakni Pemerintah Daerah, melalui Dinas Pendidikan agar setiap satuan pendidikan di Distrik Heram,mempusatkan  Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada isu Cyclops dan Danau Sentani, maka di hilir ; perencanaan dan pembuatan modul yang sesuai, dapat dilakukan secara kolaboratif, baik melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, Komunitas Belajar maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang ada pada Rayon/Distrik Heram.

Berbicara tentang Cagar Alam Cyclops dan Danau Sentani tidak hanya berbicara mengenai panorama semata, namun lebih terperinci; plasma nutfah yang tinggi, isu sosial budaya, interaksi manusia dan alam (etnoekologi)  dan peluang ekonomi untuk kesejahteraan. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tujuh temanya dapat menjadi sarana bagi peserta didik di satuan pendidikan mendapatkan pengalaman bermakna, bagaimana isu lokal dan keberlanjutan dapat terakomodir pada Kurikulum Merdeka, di setiap jenjang.

Kolaborasi antar Satuan Pendidikan yang berada di wilayah antara Cyclops dan Danau Sentani, baik melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Belajar, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran, diperlukan untuk mengurangi blind spots ketika memetakan isu-isu yang ada di Cylops dan Danau Sentani. Setelah terpetakan, bagaimana isu-isu tersebut beririsan dengan 7 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Ijinkan penulis menyampaikan satu isu terkait spesies endemik yang ada di Danau Sentani, ikan gabus sentani (Oxyeleotris heterodon), yang kini keberadaannya terancam karena spesies introduksi; ikan gabus Asia (Channa striata) dan red devil (Amphilophus labiatus). Isu ikan gabus sentani dapat dikaji dari tema manapun di P5. Dari perspektif kearifan lokal, misalnya, ketika masyarakat biasa mendapatkan ikan gabus sentani yang besar, maka mereka harus menyerahkannya secara adat ke kepala suku (ondofolo). Mengapa demikian? Tentu hal ini menarik untuk di kaji. Ikan gabus sentani memiliki nutrisi yang tinggi, yakni kandungan albuminnya, yang bermanfaat untuk masa penyembuhan, misalnya sehabis operasi mayor, sectio caesarea. Diperlukan rekayasa teknologi bagaimana mengekstraksi kandungan albuminnya. Harga ikan gabus sentani kini melejit di pasaran karena kelangkaannya. Masih jarang dibudidayakan. Peluang untuk membudidayakannya bisa menjadi upaya menumbuhkan kewirausahaan ; pembibitan, pembesaran dan pasca panen. Dari satu contoh tersebut, kegiatan P5 diharapkan juga dapat menyentuh 3 pilar ; sosial, ekonomi dan lingkungan yang tentu selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Dapat disimpulkan bahwa isu terdekat dan nyata yang dirasakan oleh setiap komunitas sekolah, hendaknya diangkat menjadi bagian penting dalam merumuskan dan mengakomodirnya pada Kurikulum Merdeka. Cagar alam Cyclops dan Danau Sentani di Distrik Heram, Kota Jayapura, misalnya, bisa menjadi contoh bagaimana satuan pendidikan yang dilewati atau berada pada kedua ekosistem tersebut dapat  memberi porsi khusus dan mengintegrasikannya dalam kurikulum merdeka, terutama melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman yang bermakna. Akan menjadi nilai tambah pula, perancangan dan pelaksanaan P5 dapat mengakomodir pembelajaran/proyek berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics).

Referensi

Costa, F.M.L., 11 Januari 2022, Kondisi Lima Daerah Aliran Sungai di  kota Jayapura Kritis, https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/01/11/kondisi-lima-daerah-aliran-sungai-di-kota-jayapura-kritis diakses 07 Juni 2024

Haerati, Walukow, Auldry. (2022). Penentuan kualitas mutu air sungai Kampwolker Jayapura dengan Metode STORET. (Dinamika Lingkungan Indonesia). Volume 9, Nomor 1. https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL/article/download/7548/pdf

Kinanti, T. P., sulistyowati, P., & Suciliyana, Y. . (2024). PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DENGAN PEMBERIAN IKAN GABUS PADA IBU Y DENGAN POST SECTIO CAESAREA DI WILAYAH PURBALINGGA. Sentani Nursing Journal7(1), 36–41. https://doi.org/10.52646/snj.v7i1,

Paino, C., Elisabeth, Asrida. 24 April 2018. Sedimentasi di Danau Sentani, Melihat Wajah Jayapura yang Sedang Kritis. https://www.mongabay.co.id/2018/04/24/danau-sentani-melihat-wajah-jayapura-yang-sedang-kritis/ diakses 07 Juni 2024

Sorodanya, 2014, Potensi Keanekaragaman Hayati Cagar Alam Pegunungan Cyclops, Universitas Ottow Geisler, https://www.academia.edu/33176420/POTENSI_KEANEKARAGAMAN_HAYATI_CAGAR_ALAM_PEGUNUNGAN_CYCLOPS

Walukow, Auldry & Triwiyono, Triwiyono & Sukarta, I Nyoman. (2021). ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN AIR DI KALI KAMPWOLKER SEBAGAI INLET KE PERAIRAN DANAU SENTANI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLLUTION INDEX. JST (Jurnal Sains dan Teknologi). 10. 69. 10.23887/jst-undiksha.v10i1.33050.