fbpx
Foto Kegiatan "Sharing with Government" SMA Muhammadiyah Kota Kediri dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri

Kolaborasi Aksi Bersama Satuan Pendidikan dan Pemerintah Dalam Pembelajaran Bermakna Tentang Masyarakat dan Kearifan Lokal

Pendidikan merupakan salah satu kunci penting yang dimiliki negara Indonesia dalam upaya menumbuhkan generasi-generasi penerus bangsa yang mampu menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Seiring perkembangan zaman, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan tidak hanya dari segi input tapi juga output yang harus dihasilkan oleh suatu lembaga yang mengatasnamakan ‘pendidikan’. Berbicara dengan pendidikan selalu muncul sejumlah pertanyaan mengenai peranan penting lembaga pendidikan dalam membangun suatu kelompok siswa atau bahkan ke tingkat peradaban, pendidikan saat ini bukan hanya tentang pembelajaran materi dasar dari pelajaran umum yang berguna untuk bekal siswa di masa mendatang, lebih dari itu pendidikan kini juga peranan penting dari pendidikan di satuan pendidikan juga menanamkan karakter serta kepekaan dalam hidup di lingkungan sekitar. Kurikulum merdeka sebagai kurikulum yang saat ini telah diterapkan di satuan pendidikan memiliki flexibilitas dalam pelaksanaan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan satuan pendidikan dalam mengembangkan pembelajaran bermakna kepada peserta didik.

Kurikulum merdeka sangat identik dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya menanamkan karakter yang unggul kepada peserta didik, dalam hal ini P5 dapat dimaksimalkan peranannya guna memberikan pemahaman dan pandangan lebih mendalam mengenai suatu tema yang sedang ditanamkan kepada peserta didik. Pelaksanaan P5 ini tentu dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik, tentu hal ini menjadi satu pengalaman serta pandangan/insight baru kepada peserta didik dalam menanggapi isu yang berkembang saat ini. Sebaliknya dengan adanaya kolaborasi dari pemerintah dengan peserta didik juga memberikan pandangan baru kepada pemerintah untuk mampu mengenalkan kondisi isu terkini kepada generasi mendatang. Salah satu isu yang saat ini penting dibahas adalah mengenai lingkungan, hal ini didasari kompleksitas permasalahan dan potensi yang terkandung dalam isu mengenai lingkungan di masa sekarang.

Apabila mengingat kembali pada masa penerapan Millenium Development Goals (MDGs) memiliki tujuan pertama “menanggulangi kemiskinan dan kelaparan”  serta tujuan ke-tujuh “menjamin kelestarian lingkungan hidup”, dua tujuh ini ternyata di masa saat ini menjadi tantangan yang masih dibahas di berbagai daerah, termasuk menjadi tantangan di Indonesia. Sekarang apabila kita memikirkan visi jangka panjang dalam membuat suatu perencanaan atau program, maka perlu mempertimbangkan sumber daya yang ada guna mengantisipasi keberlangsungan perencanan tersebut. Maka hal ini menjadi peranan penting Pendidikan serta pembelajaran bermakna yang diterima oleh peserta didik saat ini, sebagai bekal mereka menghadapi tantangan zaman di masa mendatang.

Keterkaitan Pendidikan dengan Lingkungan dan Masyarakat

Tolak ukur suatu masyarakat selalu berkaitan dengan unggulnya sumber daya manusia (Human Resource), sarana paling utama dalam mengembangkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan baik secara formal dan non-formal. Terlebih apabila kita melihat kurikulum merdeka yang diterapkan saat ini harus senantiasa mempertimbangkan Profil Pelajar Pancasila. Dengan adanya Profil Pelajar Pancasila ini peserta didik juga senantiasa mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai yang tertuang dalam Pancasila. Hal ini tentu sejalan dengan prinsip enculturation atau enkulturasi kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah, karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekitar. Dalam hal ini dapat dimaknai bahwa Satuan Pendidikan di suatu daerah akan menjadi agen dalam enkulturasi nilai yang ada, termasuk didalamnya kearifan lokal yang akan ditanamkan sejak dini, sehingga ketika peserta didik menginjak usia dewasa mereka akan senantiasa mengingat peranan penting kebudayaan dan kearifan lokal yang sudah ditanamkan sejak dini.

Lingkungan dan masyarakat akan senantiasa mempengaruhi kearifan lokal yang dimiliki dan ditanamkan kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Seperti halnya masyarakat yang memiliki kondisi geografis dekat dengan hutan, mereka memiliki kearifan lokal untuk merawat dan memanfaatkan hutan seperlunya dan hal ini telah ditanamkan dari generasi ke generasi. Dan seperti inilah proses enkulturasi terjadi dari masa dahulu hingga sekarang, bahkan sebelum adanya istilah sekolah atau pendidikan muncul telah ada konsep untuk mewariskan pengetahuan yang saat ini sering dikenal dengan istilah kearifan lokal. Hal ini tentu menunjukan keterkaitan dari pendidikan dan lingkungan.

Kolaborasi Satuan Pendidikan Pemerintah dalam Pembelajaran Bermakna

Satuan pendidikan seperti dibahas sebelumnya menjadi bagian penting dalam memberikan wawasan dan pengetahuan tidak hanya mengenai materi pelajaran, namun juga pembentukan karakter kepada peserta didik yang notabene merupakan generas-generasi mendatang. Banyak harapan yang akan dibebankan kepada satuan pendidikan dalam mempersiapkan terciptanya Indonesia Emas di Tahun 2045, dalam rangka meningkatkan pendidikan yang berkualitas kiranya perlu adanya kolaborasi bersama antara satuan pendidikan dan pemerintah. Hal ini tentu sebagai bentuk saling paham antara kedua belah pihak mengenai isu yang tengah dibahas atau bahkan hanya sekedar saling bertukar pandangan mengenai cara kerja dua satuan bekerja dan mempersiapkan yang terbaik untuk Indonesia, atau bahkan untuk masa mendatang.

Kita memahami bahwa satuan pendidikan memiliki aturan atau standarisasi yang berbeda dengan lingkungan pemerintah yang dianggap memiliki visi yang lebih luas. Namun, apabila berangkat dari anggapan yang sama, dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan induk dari segala kinerja yang dilakukan pemerintah, sehingga dari adanya kolaborasi aksi bersama akan menunjukan sinergi yang mampu menyongsong wacana Indonesia Emas tahun 2045. Dengan adanya kurikulum merdeka ini memang bukan kurikulum yang benar-benar sempurna, namun apabila dilaksanakan dengan maksimal dengan melibatkan pemangku kepentingan (Stakeholder), masyarakat, dan Pemerintah tentu penerapan kurikulum ini akan mampu menjadi jawaban dalam menanamkan karakter kepada peserta didik.

Pendidikan yang Berkelanjutan

Nilai penting yang perlu dipertahankan dalam pendidikan yang juga sejalan dengan tujuan negara Indonesia adalah “Mencerdaskan Kehidupan Berbangsa”, hal ini tentunya sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-empat yaitu pendidikan yang berkualitas. Seperti dibahas sebelumnya pendidikan menjadi agen enkulturasi dalam menanamkan nilai, wawasan dan pengetahuan, serta karakter kepada generasi mendatang. Begitu juga pendidikan di masa sekarang juga diberikan fleksibilitas atau keleluasaan dalam menanamkan nilai kearifan lokal yang ada dalam suatu masyarakt, pendidikan telah mengalami transformasi atau peralihan dari yang semula berkutat di kelas menjadi pembelajaran yang luas dengan melibatkan berbagi pihak. Pembelajaran bermakna tidak lagi terjadi dua arah antara guru dengan peserta didik, namun beralih terjadi dari segala arah menuju ke peserta didik, sehingga penting untuk memberikan arahan kepada peserta didik untuk menyaring setiap informasi yang diterima untuk mereka gunakan di masa mendatang. Input atau masukan dalam pendidikan tidak lagi berpusat di  guru, namun berpusat pada kebutuhan peserta didik karena hal tersebut sejalan dengan output atau luaran yang akan dihasilkan oleh peserta didik yaitu “Generasi Mendatang” yang unggul dan mampu beradaptasi dengan zaman, serta mampu menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.