fbpx
pinterest

Green Hospital: Mewujudkan Keberlanjutan dan Mendukung SDGs di Indonesia dan Dunia

Green Hospital: Mewujudkan Keberlanjutan dan Mendukung SDGs di Indonesia dan Dunia

oleh: dr. Willi Fragcana Putra, MM, FISQua, FRSPH / Leadership Program Angkatan 5

 

Di tengah tantangan global mengenai perubahan iklim dan keberlanjutan, peran rumah sakit dalam menjaga keseimbangan antara kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia menjadi semakin penting. Di Indonesia, dengan lebih dari 3.120 rumah sakit yang beroperasi, potensi dampak dari pengadopsian praktik berkelanjutan di sektor kesehatan adalah signifikan. Jika setiap rumah sakit ini bertransisi menuju operasional yang lebih hijau, dampak kolektifnya terhadap pengurangan emisi, penghematan energi, dan pengelolaan limbah bisa sangat besar, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) di Indonesia dan secara global.

Indonesia, sebagai bagian integral dari komunitas global, telah berkomitmen pada Sustainable Development Goals(SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. SDGs ini merupakan agenda universal yang mencakup 17 tujuan dengan 169 target, dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan global, termasuk kesehatan, lingkungan, dan keberlanjutan. Dalam konteks Indonesia, implementasi SDGs tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan dan rumah sakit.

Peran Rumah Sakit dalam Mencapai SDGs di Indonesia 

Rumah sakit di Indonesia memainkan peran penting dalam mencapai beberapa tujuan SDGs, terutama SDG 3 yang berfokus pada “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”. Ini mencakup meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi angka kematian, dan memerangi penyakit. Selain itu, rumah sakit juga berkontribusi terhadap SDG 6 yang berkaitan dengan “Air Bersih dan Sanitasi”, dengan menerapkan praktik pengelolaan air dan sanitasi yang baik. Praktik keberlanjutan di rumah sakit juga mendukung SDG 7 “Energi Bersih dan Terjangkau”, SDG 11 “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan”, dan SDG 12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”, melalui pengurangan konsumsi energi dan pengelolaan limbah yang efisien.

Tantangan dan Peluang

Mengimplementasikan SDGs di rumah sakit menghadirkan tantangan tertentu, seperti memerlukan investasi awal untuk teknologi berkelanjutan dan perubahan dalam praktik operasional. Namun, ini juga membuka peluang besar untuk inovasi, peningkatan kualitas layanan kesehatan, dan pengurangan dampak lingkungan. Rumah sakit di Indonesia dapat menjadi pelopor dalam keberlanjutan kesehatan, menetapkan standar baru dalam perawatan kesehatan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Dengan fokus pada SDGs, rumah sakit di Indonesia memiliki kesempatan untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan pasien mereka tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan secara nasional dan global. Ini mencakup integrasi kebijakan dan praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi, yang sejalan dengan agenda global untuk pembangunan berkelanjutan yang lebih inklusif dan lestari.

Konsep Green Hospital

Konsep green hospital merupakan pendekatan holistik dalam manajemen rumah sakit yang menekankan pada keberlanjutan lingkungan. Ini melibatkan desain dan operasional yang ramah lingkungan, dengan fokus pada pengurangan jejak karbon, penggunaan energi efisien, dan pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan perawatan kesehatan yang lebih aman dan lebih sehat bagi pasien, staf, dan masyarakat luas. Penerapan konsep green hospital meliputi berbagai aspek, dari desain arsitektur yang mendukung efisiensi energi hingga penggunaan bahan-bahan yang berkelanjutan. Ini termasuk pemanfaatan energi terbarukan, seperti solar panel, penggunaan sistem penerangan yang hemat energi, serta pengelolaan air dan limbah yang efektif. Selain itu, pengurangan penggunaan bahan sekali pakai dan peningkatan daur ulang juga menjadi bagian penting dari konsep ini.

Adopsi green hospital tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga ekonomi. Penghematan biaya operasional jangka panjang melalui pengurangan konsumsi energi dan air, serta pengelolaan limbah yang efisien, merupakan salah satu keuntungan utama. Selain itu, juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan pasien dan staf, dengan menyediakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih aman.

Dengan adanya tren global menuju keberlanjutan, konsep green hospital menjadi semakin penting. Ini tidak hanya sejalan dengan komitmen global terhadap lingkungan, tetapi juga membantu rumah sakit dalam memenuhi standar dan harapan masyarakat modern terhadap fasilitas perawatan kesehatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Manfaat Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan bagi Rumah Sakit

Penggunaan sumber daya berkelanjutan di rumah sakit membawa berbagai manfaat signifikan, yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Berikut diantaranya:

  • Penghematan Biaya Operasional

Penerapan teknologi berkelanjutan dan praktek operasional yang efisien dapat mengurangi konsumsi energi dan air, menurunkan biaya operasional. Efisiensi energi, seperti penggunaan penerangan LED dan sistem Heating Ventilating Air Conditioning (HVAC) yang efisien, dapat mengurangi tagihan listrik. Pengelolaan air yang bijaksana, termasuk daur ulang dan penggunaan kembali, juga menghasilkan penghematan.

  • Peningkatan Kualitas Perawatan Pasien

Rumah sakit yang mengadopsi praktik berkelanjutan seringkali memiliki lingkungan yang lebih sehat, yang dapat berkontribusi pada pemulihan pasien yang lebih cepat. Kualitas udara yang lebih baik, penggunaan bahan bangunan yang tidak beracun, dan lingkungan yang lebih tenang dapat mempengaruhi hasil kesehatan secara positif.

  • Meningkatkan Reputasi dan Kepatuhan Regulasi

Rumah sakit yang mengambil langkah proaktif menuju keberlanjutan sering diakui sebagai pemimpin dan inovator dalam industri kesehatan. Ini meningkatkan reputasi mereka di mata pasien, staf, dan masyarakat. Kepatuhan terhadap standar lingkungan yang lebih ketat juga menjadi lebih mudah.

  • Kontribusi terhadap Lingkungan yang Lebih Baik

Rumah sakit berkelanjutan berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, mengelola limbah dengan lebih efektif, dan mengurangi polusi. Ini membantu dalam memerangi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

Kesimpulan

Implementasi konsep green hospital dan penggunaan sumber daya berkelanjutan merupakan langkah kritis dan strategis dalam sektor kesehatan. Ini tidak hanya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tetapi juga menyajikan manfaat ekonomi substansial melalui penghematan biaya operasional. Dengan memanfaatkan teknologi hijau, pengelolaan limbah yang efektif, dan pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan, rumah sakit dapat memainkan peran vital dalam melindungi lingkungan sekaligus menyediakan perawatan kesehatan berkualitas. Menerapkan strategi ini memerlukan kolaborasi, inovasi, dan komitmen terhadap pembelajaran serta peningkatan berkelanjutan. Dengan demikian, rumah sakit tidak hanya menjadi fasilitas perawatan kesehatan tetapi juga pelopor dalam pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

Referensi:

  1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2021 [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2021 [diakses pada 02 Februari 2024]. Tersedia dari: https://yankes.kemkes.go.id/lakip_files/direktorat_pelayanan_kesehatan_rujukan_lakip_2021.pdf
  2. World Health Organization. (2020). Building a Healthier Future for All: WHO’s Contribution to Achieving the Sustainable Development Goals. Geneva: World Health Organization.
  3. Green, A. L., & Brown, S. M. (2019). Sustainable healthcare and environmental health: The challenge of the green hospital. Journal of Environmental Health Studies, 15(3), 456-468.
  4. United Nations. (2019). The Sustainable Development Goals Report 2019. New York: United Nations.