Nama Saya Fira Fitri Fitria lahir di Tuban 11 Juni 1987 ayah saya seorang wiraswasta dan ibu saya seorang pensiunan PNS,ketika lahir saya mengalami premature yaitu 6 bulan lahir dengan berat 1,2 kg dan hal itulah yang menyebabkan saya menjadi seorang Cerebral Palsy yaitu suatu hambatan motorik atau alat gerak karena terhambatnya fungsi otak. Pada waktu usia saya 2 tahun orang tua saya baru mengetahui kalau saya terkena Cerebral Palsy itupun setelah di diagnosis oleh dokter,sejak saat itu saya rutin melakukan serangkaian terapi demi perkembangan gerak motorik saya.mulai dari RSUD dr Koesma Tuban,Dr Soetomo Surabaya dan dr R Soeharso Solo,hal itu saya jalani hingga usia saya 25 tahun.saya masih ingat ketika kedua orang tua saya harus bersusah payah berangkat subuh hanya demi mengupayakan kemajuan saya karena memang Cerebral Palsy tidak bisa di sembuhkan namun tidak semakin parah dan saya bisa menggunakan Walker ketika usia saya 14 tahun tepatnya 1 tahun setelah memutuskan tinggal di Solo.cerebral palsy saya adalah tipe spastic dimana tangan dan kaki kiri mengalami kekakuan. Saya bersekolah di TK ABA 3 Tuban,SDN Perbon 2,SMPN 2 Tuban,SMP YPAC Solo,SMAN 5 Solo SMAN RENGEL dan kuliah di STIE MUHAMADIYAH Tuban. Terukir banyak cerita ketika saya menginjak bangku sekolah dari mulai mencari sekolah yang mau menerima berserta segala problematika yg ada mulai dari pernah di ultimatum kalau dalam 3 bulan tidak bisa mengikuti pelajaran maka akan Drop Out namun dengan kuasa ALLAH SWT saya mampu membuktikan dengan memperoleh peringkat 5 besar di antara 45 siswa. Pernah tidak di terima di SMAN Negeri di Tuban namun alhamdulilah ada seorang kepala sekolah yg berbaik hati yg mau menerima saya bersekolah disana meski tempat nya jauh 40 menit dari rumah,saya harus naik angkutan umum sendiri berangkat jam 05.30 pulang jam 5 sore berjuangan itu saya jalani selama 1,5 tahun. Perjalanan merenda asa saya semakin berliku manakala kedua orang tua telah meninggal sempat down tapi akhirnya saya bangkit dengan mendirikan sebuah organisasi difabel yang saya beri nama Organisasi Disabilitas Tuban (ORBIT) Yang saya prakarsai bersama Bapak Eka Prastama Widiyanta pada tanggal 6 September 2016 hingga saat ini ada sekitar 60 anggota. Dalam proses pengembangan potensi diri alhamdulilah sudah ada beberapa pengalaman yang berkesan di antaranya pernah menjadi penyiar spesicial acara jawa siaran 6 jam sehari di radio Vidia FM selama 4 tahun dari 2012-2016. Menjadi Jurnalis Solider dari 2017-Sekarang Trainer FLS (Financial Life Skill) Project Yept (USAID) dari Juli 2018-sekarang Relawan Demokrasi KPUD Kab Tuban 2018 Kader Progresif (Ayo Inklusif) dari Maret-Desember 2018 Menjadi kader progresif banyak sekali pengalaman yg berharga sebab dapat terpilih menjadi salah satu pemuda dari 49 pemuda difabel se Jatim itu adalah suatu hal yg patut di syukuri sebab dari program ini juga banyak ilmu yang di dapat untuk meningkatkan kapasitas diri,menambah jejaring serta yang tak kalah penting adalah mempunyai keluarga baru. Sejak dulu saya memang telah di didik oleh kedua orang tua saya untuk menjadi pribadi yg percaya diri meskipun saya seorang difabel serta tak mudah menyerah dengan keadaan,saya sejak dulu juga mempunyai prinsip harus berpendidikan tinggi sebab dengan pendidikan kita tak akan mudah di sepelekan. ‘’KETERBATASAN DAN KEHILANGAN BUKANLAH SEBUAH AKHIR…NAMUN JUSTRU AWAL DARI PROSES HIDUP AGAR SENANTIASA TETAP MERENDA ASA’’