fbpx

Peran Generasi Z Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Berbasis Masyarakat di Sulbar

Pembangunan berbasis masyarakat (community-based development) merupakan pendekatan yang menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam proses pembangunan. Di Sulawesi Barat (Sulbar), pendekatan ini sangat relevan mengingat potensi sumber daya alam yang melimpah dan keragaman budaya yang ada. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara berkelanjutan. Sebagai Generasi Z tentunya  dapat terlibat dalam proses Pembangunan berbasis masyarakat di Sulbar, nahh bagaimana caranya?

Sulawesi Barat memiliki tantangan sosial dan ekonomi yang signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Sulbar masih cukup tinggi, dengan banyak daerah terpencil yang kurang mendapatkan perhatian dalam hal pembangunan infrastruktur dan layanan dasar. Ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan juga menjadi masalah yang harus segera ditangani. 

Saya sangat yakin dan percaya, bahwa sulawesi barat memiliki potensi sumber daya alam seperti perikanan, pertanian, dan pertambangan dapat dikelola secara berkelanjutan melalui partisipasi masyarakat. Kearifan lokal dan pengetahuan tradisional masyarakat dapat menjadi modal dasar dalam mengembangkan program-program pembangunan yang sesuai dengan kondisi setempat serta nilai gotong royong yang tinggi di masyarakat Sulbar menjadi modal sosial yang kuat untuk mendukung pelaksanaan PBM.

Namun, ada salah satu permasalahan utama adalah kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Sulbar cukup tinggi, dengan banyak keluarga yang bergantung pada sektor pertanian subsisten. Ketidakstabilan harga komoditas pertanian dan kurangnya akses ke pasar membuat pendapatan masyarakat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk berinvestasi dalam pendidikan dan kesehatan, yang merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pendidikan dan kesehatan adalah dua pilar penting dalam pembangunan manusia. Di Sulbar, meskipun ada upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan, masih terdapat kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak anak-anak di daerah terpencil yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan juga terbatas, dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan tenaga medis yang tidak cukup. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas masyarakat dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Meskipun pembangunan berbasis masyarakat menekankan pentingnya partisipasi warga, seringkali terdapat kendala dalam hal keterlibatan aktif masyarakat. Beberapa faktor seperti ketidakpercayaan terhadap pemerintah atau lembaga luar serta kurangnya pemahaman tentang manfaat dari partisipasi dapat menghambat proses ini. Selain itu, adanya dominasi kelompok tertentu dalam pengambilan keputusan dapat menyebabkan marginalisasi kelompok lain, sehingga tidak semua suara terdengar.

Oleh sebab itu, dalam menangani masalah tersebut, Salah satu langkah awal dalam mengatasi tantangan ekonomi adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pertanian subsisten tetapi juga mengeksplorasi peluang usaha lain seperti kerajinan tangan, pariwisata lokal, atau usaha kecil lainnya.

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar penting dalam pembangunan manusia untuk meningkatkan akses terhadap kedua aspek ini, pemerintah perlu membangun sekolah-sekolah baru di daerah terpencil dan memperbaiki fasilitas pendidikan yang ada agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak. Serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pengambilan keputusan serta manfaat dari program-program pembangunan berbasis komunitas.

Sebagai Informasi tambahan, ada sebagian wilayah kabupaten di Sulawesi Barat yang telah menerapkan Pembangunan berbasis masyarakatseperti Kabupaten Mamuju merupakan salah satu daerah yang aktif dalam program Pembangunan berbasis masyarakat. Di sini, masyarakat dilibatkan dalam berbagai proyek pembangunan yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Program ini juga mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Kabupaten Majene juga menjadi bagian dari program Pembangunan berbasis masyarakat, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Melalui program ini, masyarakat diberikan pelatihan dan akses ke modal untuk mengembangkan usaha mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

Serta Di Kabupaten Polewali Mandar, program Pembangunan berbasis masyarakat difokuskan pada pengembangan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Masyarakat dilatih untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, serta terlibat dalam kegiatan konservasi lingkungan yang mendukung keberlanjutan ekosistem lokal.

Namun sangat disayangkan, masih ada wilayah kabupaten disulawesi barat belum menerapkan atau tidak aktif dalam program Pembangunan berbasis masyarakat, Mengatasi ketidakaktifan beberapa kabupaten dalam Program Pembangunan Berbasis Masyarakat di Sulawesi Barat memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan identifikasi masalah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan dukungan kebijakan, peningkatan partisipasi masyarakat, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan.

Dengan adanya landasan hukum, Pembangunan berbasis masyarakat di Sulawesi Barat berlandaskan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur otonomi daerah dan partisipasi masyarakat. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan dasar hukum bagi pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan. Selain itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga menjadi acuan penting dalam penyusunan rencana pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Keterlibatan berbagai pihak sangat penting dalam Program Pembangunan berbasis masyarakat. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator yang menyediakan dukungan teknis dan sumber daya, sementara masyarakat berperan aktif dalam merumuskan kebutuhan mereka sendiri serta mengimplementasikan program-program yang telah disepakati.

Oleh karena itu, seiring berkembangnya teknologi dan adanya Generasi Z dikenal sebagai digital natives yang sangat akrab dengan teknologi dengan membentuk komunitas atau jaringan pemuda di Sulbar dapat menciptakan platform bagi mereka untuk berbagi ide dan berkolaborasi dalam proyek-proyek pembangunan. Organisasi pemuda lokal dapat menjadi wadah untuk mengorganisir kegiatan, mendiskusikan masalah-masalah lokal, serta merencanakan inisiatif bersama.

Teknologi informasi dan media sosial merupakan alat yang sangat efektif untuk menjangkau generasi muda. Menggunakan platform-platform ini untuk menyebarkan informasi tentang proyek pembangunan, mengajak partisipasi, serta mempromosikan hasil-hasil positif dari keterlibatan mereka dapat meningkatkan minat dan partisipasi.

Dan juga Pendidikan adalah kunci untuk memberdayakan generasi muda. Program-program pelatihan dan workshop yang berfokus pada keterampilan kepemimpinan, manajemen proyek, dan kewirausahaan dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk terlibat dalam pembangunan. Selain itu, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi mereka dalam proses pembangunan melalui seminar atau kampanye media sosial juga sangat efektif.

Dengan demikian, Peran Generasi Z dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berbasis masyarakat di Sulbar sangatlah signifikan. Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan lokal, inovatif dalam pendekatan solusi, serta kemampuan menggunakan teknologi informasi secara efektif, generasi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di komunitas mereka. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak diperlukan agar kontribusi mereka dapat terwujud secara optimal demi kesejahteraan bersama.