Firmanda Taufiq Mahasiswa S3 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Salah satu target dan tujuan dari SDGs adalah mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini, mendapatkan pendidikan berkualitas adalah hak yang harus didapatkan oleh semua anak-anak di seluruh dunia, terutama bagi anak-anak Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Indonesia menyebutkan, bahwa tingkat pendidikan mayoritas penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas telah mencapai wajib belajar atau tamatan SMP/sederajat ke atas (BPS, 2023). Sementara itu, tamatan terbanyak pertama yakni SMA/sederajat mencapai 30,22 %. Selanjutnya, tamatan terbanyak kedua yakni SD/ sederajat mencapai 24,62 %. Sedangkan, tamatan terbanyak ketiga mencapai 22,74 %. Sementara perguruan tinggi proporsinya hanya 10,15% pada Maret 2023. Selain itu, persentase yang tidak tamat SD/sederajat dan belum pernah sekolah cukup tinggi, masing-masing sebesar 9,01% dan 3,25%. Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan mayoritas penduduk Indonesia masih di tahap tamatan SMA/sederajat. Artinya, masih banyak anak-anak Indonesia tidak melanjutkan belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi, yakni studi di perguruan tinggi. Situasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yakni faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Misalnya saja, anak-anak desa masih memiliki stigma bahwa setelah mereka menyelesaikan belajar di tingkat SMA/sederajat, maka targetnya adalah kerja. Hal ini juga didukung oleh orang tua mereka untuk bekerja, meski hal ini bukanlah hal yang salah. Akan tetapi, situasi dan kondisi tersebut membuat anak-anak kehilangan semangat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan, ironisnya masih banyak anak-anak Indonesia yang akhirnya selesai SMA/sederajat atau tamatan SMP/sederajat harus dinikahkan oleh kedua orang tuanya karena alasan ekonomi keluarga. Tidak hanya itu, faktor sosial yang menyertai juga sangat berpengaruh dalam cara pandang dan berpikir anak-anak Indonesia. Misalnya, karena strata sosial mereka di tingkat bawah, sehingga mereka tidak memiliki cita-cita yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas. Namun, saat ini juga sebagian anak-anak Indonesia yang hidup di pelosok desa, mereka memiliki impian dan cita-cita tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dan berkualitas, serta mengubah masa depan nasib keluarga mereka melalui sekolah yang lebih tinggi. Lewat berbagai kesempatan dan beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah, baik beasiswa yang dikelola oleh pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat, seperti halnya Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah salah satu pilihan dan kesempatan emas untuk sekolah lebih tinggi dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Tentu nantinya akan memberikan kontribusi dan dampak nyata bagi diri mereka, keluarga, maupun masyarakat di sekitar mereka. Kegigihan dan Perjuangan Memang masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia juga mengalami kemajuan yang signifikan, terutama dalam upaya memberikan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas bagi para anak didik di berbagai tingkat sekolah. Sebagai anak desa, saya juga salah satu bagian dari anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hingga saat ini saya mampu melanjutkan studi S3, di mana di lingkungan dan daerah saya sangat langka untuk melanjutkan ke jenjang ini. Anak-anak di daerah saya masih memiliki cara pandang bahwa setelah lulus SMP/sederajat atau SMA/sederajat mereka memutuskan untuk bekerja. Bahkan, banyak dari mereka memutuskan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, meski pekerjaan mereka sebagai pekerja kasar. Meski demikian, pada dasarnya saya juga memutuskan untuk melanjutkan studi hingga ke jenjang yang lebih tinggi adalah usaha untuk memutus rantai kemiskinan, mengangkat derajat keluarga, mengubah perspektif masyarakat di daerah saya, dan mendapatkan hak yang seharusnya saya dapatkan sebagai anak Indonesia, yakni pendidikan yang berkualitas. Hal yang saya lakukan memang tidak mudah, stigma sekolah tinggi-tinggi pun bagi sebagian masyarakat dianggap terlalu membuang banyak waktu karena sebagian besar hidupnya dihabiskan hanya untuk sekolah. Sementara jaminan pekerjaan bagi mereka masih belum tentu bagaimana ke depan. Meski demikian, kegigihan dan perjuangan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas adalah kunci penting untuk mendapatkan kesuksesan bagi mereka yang tengah memperjuangkannya. Melewati Batas Berdasarkan data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Namun, berdasarkan tingkat pendidikannya sebanyak 59,19 ribu jiwa atau hanya 0,02% penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga tingkat S3. Sedangkan, sebanyak 822,47 ribu jiwa atau 0,03% penduduk yang berpendidikan hingga S2. Lalu, penduduk yang berpendidikan hingga S1 sebanyak 11,58 juta (4,25%). Melihat data tersebut, dapat diketahui bahwa anak-anak Indonesia yang bisa melanjutkan hingga ke pendidikan S2 hingga S3 masih sangat sedikit. Ini artinya masih banyak anak Indonesia yang belum memiliki keinginan yang lebih tinggi atau justru karena dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, sehingga mereka tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Memang perlu perjuangan dan keuletan untuk mampu melewati batas, di mana segala keterbatasan menjadi faktor mengapa masih banyak anak Indonesia yang tidak melanjutkan belajar mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu, melewati segala keterbatasan yang dimiliki sembari tetap bermimpi meraih impian adalah jalan yang mesti dilalui. Selanjutnya, pemerintah dan berbagai pihak yang terlibat dalam pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia. Sudah seharusnya semua sektor terlibat dalam mengelola dan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia. Melalui pendidikan, anak-anak Indonesia menggantungkan impian dan cita-cita mereka. Lewat pendidikan, mereka berjuang untuk mengangkat derajat keluarga mereka. Pendidikan adalah kunci untuk meraih hal-hal yang selama ini tidak mungkin mereka raih. Akan tetapi, pendidikan menjadi jalan yang harus ditempuh untuk meraih kesuksesan yang diimpikan oleh semua anak Indonesia.Â