Aril Dwi Irnawan Guru PKPPS Manba'ul Qur'an 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Pendidikan merupakan proses hubungan timbal balik yang melibatkan pendidik dan anak didik, juga berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan guna mencapai suatu tujuan pendidikan. Sistem pendidikan tidak hanya menanamkan pengetahuan dan memupuk orang untuk menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa dan negara, tetapi juga mengembangkan dan membentuk warga negara yang bertanggung jawab se- suai Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuha Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab “. 1 Berdasarkan pedoman tersebut PKPPS Manba’ul Qur’an melakukan pembiasaan atau praktek habituasi Lalaran kosakata bahasa arab dan bahasa inggris setelah apel pagi guna meningkatan mutu pembelajaran dalam menerapkan Bahasa arab dan Bahasa inggris juga menambah wawasan atau pengetahuan baru terhadap Bahasa internasional. Lalaran Kosakata Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Kegiatan ini merupakan kegiatan terprogam yang telah diimplementasikan oleh Lembaga. Bentuk pembiasaan ini dilakukan setelah apel pagi yakni doa Asmaul Husna. Salah satu siswa yang telah dijadwalkan sebagai tutor atau pemimpin akan maju untuk memulai kegiatan tersebut, satu demi satu kata diucapkan oleh pemimpin lalaran kemudian seluruh siswa menirukan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar peserta didik memiliki cakupan kosakata Bahasa internasional. Untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut guru diperankan sebagai pengawas yang pada saat kegiatan apel pagi ikut serta baris dan melihat keaktifan dari siswa. Setiap guru juga di dorong untuk melakukan evaluasi cakupan kosa kata para siswa. Untuk guru mapel Bahasa arab dan Bahasa inggris akan ditugaskan secara khusus untuk menyimak kosakata para siswa saat pelajaran kelas dan memberikan pegembangannya disesuaikan dengan bab tau materi pada masing-masing kelas. Untuk guru mata pelajaran selain Bahasa arab dan Bahasa inggris dibebankan untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan Bahasa internasional, untuk guru mata pelajaran umum memulai dan mengakhiri pelajran dengan Bahasa inggris, sedangkan guru mata pelajaran agama memulai dan mengakhiri pelajaran dengan Bahasa arab. Dan Lembaga sendiri juga ikut andil dalam meningkatkan wawasan internasional siswa melalui pengembangan Bahasa yaitu, memberikan label dari setiap tempat atau benda sekolah dengan Bahasa arab dan Bahasa inggris. Hal ini diharapkan setiap siswa terbiasa dengan hal tersebut. Habit forming (pembiasaan) adalah upaya praktis dalam pembinaan dan pembentukan karakter dan pendalaman penguasaan Bahasa. Hasil dari pembiasaan berkomunikasi Bahasa Arab da Bahasa Inggris yang dipraktikan oleh pendidik sebagai langkah awal pemberian contoh untuk menumbuhkan kebiasaan bagi anak didik. Kebiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi Pembiasaan Lalaran Bahasa arab dan Bahasa inggris ini memang sangat penting dilakukan. Hal tersebut untuk menanamkan pemahaman bahwa kosakata Bahasa internasional untuk tujuan komunikasi. Semakin banyak kosakata yang diapahami, semakin baik kefasihan Bahasa arab dan Bahasa inggris mereka. Tindakan nyata dilakukan oleh PKPPS Manba’ul Qur’an dengan memberikan motivasi kepada siswa terkait kebutuhan berkomunikasi Bahasa arab dan Bahasa inggris serta habitual formation dengan praktik berkomunikasi Bahasa arab dan Bahasa inggris secara langsung.