fbpx

PERJALANAN MENGIKUTI PROGRAM KEPEMIMPINAN SDG ANGKATAN 4

Beberapa tahun yang lalu saya sering melihat rekap kegiatan dari akun instagram SDG Academy Indonesia. Ya, Program Kepemimpinan SDG adalah yang kerap menyita perhatian saya. Dari angkatan 1-3, saya lihat yang ikut adalah kalangan professional semua. Pada kondisi itu saya hanya bisa mengamati sambil berdoa semoga suatu saat bisa menjadi bagian di dalamnya.

Roda hidup terus berputar, aktivitas saya bersama Sayur Sleman terus berjalan. Sebagai wirausaha sosial, saya sering bertanya dalam hati, “Kapan ya suatu saat bisa terhubung dengan para penggerak perubahan yang mendukung pengembangan pertanian?” Tentu ini jadi hal yang mendorong saya untuk terus belajar. Saya sempatkan membaca beberapa artikel terkait Sustainable Development Goals / SDGs di beranda inspirasi. Saya ingin fokus megimplementasikan Tujuan SDGs khususnya nomor 1, 2, 8, dan 12. 

Gayung bersambut, kesempatan pun datang. Pendaftaran Program Kepemimpinan SDG Angkatan 4 akhirnya dibuka. Pembelajaran program ini mencakup modul kepemimpinan dan tata kelola SDGs, topik khusus SDGs sesuai peminatan, dan ditutup dengan proyek akhir atau Capstone Project. Saya langsung menyiapkan berkas pendaftaran. Seleksinya pasti ketat, saya siapkan amunisi terbaik. Ketika terpilih, harapan saya adalah dapat memberi manfaat lebih banyak untuk masyarakat.

Tidak perlu menunggu lama, pada 13 Maret 2023, saya mendapatkan undangan melalui email untuk bergabung sebagai peserta Program Kepemimpinan SDG Angkatan 4. Alhamdulillah, perasaan senang, terharu, dan termotivasi untuk menjadikan program ini sebagai target capaian 2023. “Yes, I am ready to take this opportunity!”

Hari-hari bersama 44 calon SDG Leader begitu mengesankan. Selama lima bulan, kami mengikuti sesi pembelajaran dengan metode blended learning: terdapat kelas tatap muka dan kelas daring diantaranya. Kami juga dinilai selama program berlangsung untuk menentukan kelulusan dan berhak tidaknya menggunakan gelar “SDG-Certified Leader.” 

Program selama 5 bulan ini terdiri dari 5 workshop. Setiap workshop terdiri dari 2 sampai 3 hari. Dengan topik peminatan kemiskinan dan pendidikan, tahun ini kami dibersamai oleh 2 mentor. Dengan peminatan pengentasan kemiskinan, mentor kami adalah ibu Patrisia. Selain instruktur dan mentor, terdapat pula asisten pengajar, fasilitator, dan pembicara dari Sekretariat Nasional SDGs, UNDP, dan para pakar lainnya yang ikut memfasilitasi program ini. Semuanya sangat profesional dan ahli. Metode pembelajaran sangat variatif, ada diskusi kelompok, ada juga kuis sebelum workshop, maupun pendekatan lainnya yang memacu forum menjadi interaktif.

Pada lokakarya 1, materi yang kami dapatkan adalah kepemimpinan dan manajemen SDG. Kami juga diajak merefleksikan implementasi SDG di lingkungan keluarga, tempat kerja, dan masyarakat. Materi monitoring SDG, manajemen risiko, serta inovasi pembiayaan SDG juga pernah kami peroleh. Untuk lokakarya ke-2 lebih banyak belajar lagi tentang Design Thinking, membuat Sustainable Business Model Canvas dan Kemitraan SDGs. Dari sini, saya mulai berpikir tentang rencana proyek akhir sebagai syarat kelulusan. 

Dengan peminatan untuk mengentaskan kemiskinan, saya bergabung dengan tim Poverty 2 bernama TANDURASA atau Pertanian Terpadu Rakyat Sleman. Tim kami terdiri dari saya, Mas Falah dari Kemenpora, mbak Birgitta dari SOS Children, mbak Syofia dari Waroeng 88, dan mbak Erni dari Dinas Kehutanan Lampung. Tim dengan beragam latar belakang dan dengan visi yang sama yaitu untuk mendukung perbaikan tata kelola kelembagaan kelompok tani di Kalurahan Margorejo,Tempel, Sleman. Sejauh ini, kami telah melakukan kegiatan survei dan sarasehan bersama masyarakat dan berharap program ini berkelanjutan. 

Menjadi bagian dari Tim TANDURASA adalah sebuah pengalaman berharga. Saya mendapatkan energi baru terutama dari beliau-beliau yang mendukung pengembangan pertanian di Sleman. Itulah mengapa, program ini sangat unik dan menjadi jawaban atas pencarian saya selama ini. Dengan koneksi yang ada di dalamnya, semoga ketika tersemat “SDG-Certified Leader” nantinya akan memberikan banyak keberkahan dan manfaat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Akhir kata, terima kasih SDG Academy Indonesia, BAPPENAS, UNDP Indonesia, dan Tanoto Foundation untuk kesempatannya!

Referensi:

https://www.sdgacademyindonesia.id/id/program/

https://www.sdgacademyindonesia.id/id/blog/2023/03/pengumuman-peserta-terpilih-program-kepemimpinan-sdg-angkatan-4/

https://www.instagram.com/tandurasa.id/?hl=en 

Dokumentasi oleh Tim TANDURASA