Admin Beranda Inspirasi 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More SDG Academy Indonesia, sebuah platform kolaboratif antara the United Nations Development Programme (UNDP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia dan Tanoto Foundation, mengadakan acara kelulusan Program Kepemimpinan Angkatan 1 pada 23 Juli 2021. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas pemimpin di berbagai sektor dalam mengimplementasikan SDG. Para peserta dibekali dengan pengetahuan SGD dan kemampuan problem-solving melalui studi kasus inovatif dan praktek lapangan. Peserta angkatan pertama terdiri dari 33 individu dari beragam daerah dan latar belakang profesi. Mereka terdiri dari pegawai negeri, pekerja swasta, pekerja organisasi non-profit dan organisasi sipil masyarakat, dan juga akademisi. Para peserta menerima gelar SDG-Certified Leaders setelah menyelesaikan lokakarya dan sesi mentoring virtual selama lima bulan. Program ini ditutup dengan kolokium dimana peserta mempresentasikan proyek akhir mereka dengan topik Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan. Pada acara kelulusan virtual, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, menyampaikan harapannya kepada para lulusan. “(Tujuan) SDGs adalah tidak meninggalkan siapa pun, melalui penargetan yang lebih baik dengan sinergi yang lebih kuat dan kekuatan inovasi. Oleh karena itu kita perlu melipatgandakan upaya kita untuk mencapai SDGs. Kita punya waktu sembilan tahun untuk mencapai nya. Di sinilah keterampilan kepemimpinan yang Anda peroleh di SDG Academy Indonesia menjadi penting. Penting bagi anda untuk terus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen, serta memikul tanggung jawab di tahun-tahun mendatang,” ujar Norimasa. Norimasa menambahkan bahwa partisipasi perempuan, pemuda, penyandang disabilitas dan peserta dari bagian timur Indonesia menjadi landasan dari prinsip inklusivitas yang diemban SDG Academy Indonesia. Direktur SDG Academy Indonesia, J. Ansye Sopacua, menekankan komitmen SDG Academy Indonesia dalam menghasilkan lebih banyak SDG-Certified Leaders dalam upaya mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia. “Indonesia memerlukan lebih banyak agen perubahan yang melahirkan solusi inovatif dan kreatif untuk menjawab berbagai tantangan dan berkontribusi dalam pencapaian SDGs.” Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto, mengatakan bahwa Program Kepemimpinan SDG memberikan contoh bagaimana semua pihak dapat berkontribusi dalam melaksanakan SDGs. “Kami harap SDG Academy Indonesia akan menjadi sarana memperkuat keterlibatan lebih banyak nanti pemangku kepentingan bergabung dalam program ini. Saling belajar dan berkontribusi serta bisa menginspirasi pelaksanaan SDGs melalui berbagai contoh inovasi untuk menjawab berbagai tantangan dari SDGs.” Maulani A. Rotinsulu, salah satu peserta dari JAdi Pengusaha MandiRI (JAPRI), mengatakan kegiatan program meningkatkan kemampuan para peserta melihat tujuan-tujuan kerja secara realistik tertata dan terencana. Eddi Surianta, salah satu peserta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyatakan bahwa ilmu yang ia dapat selama program membantunya dalam proses pengambilan keputusan. “[Program membantu] kami melihat suatu persoalan secara lebih mendalam dan harus memikirkan bagaimana keputusan yang diambil ini adalah keputusan yang memang mampu menjalankan pembangunan secara berkelanjutan.” Sementara itu, Tulus Sutopo dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Kutai Kartanegara menyatakan Program Kepemimpinan SDG membantunya melihat peluang kerjasama lintas sectoral untuk mengatasi berbagai masalah di bidang pendidikan. Lebih dari 200 orang telah mendaftar untuk mengikuti Program Kepemimpinan SDG angkatan kedua yang akan berfokus pada Manajemen Sumber Daya Alam dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. SDG Academy Indonesia akan memilih 35 peserta dan memulai program pada Agustus 2021.