Putri Vadia Mahasiswa 0shares Menyusun Arah Kedaulatan Pangan yang Berkelanjutan dan Berakar pada Budaya Lokal Read More Sampah masih saja menjadi persoalan pelik yang tak kunjung habis. Jumlah sampah akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang meningkat. Diperkirakan jumlah timbunan sampah Indonesia pada tahun 2020 adalah 67,8 juta ton dan akan terus bertambah (KLHK, 2020). Masyarakat seharusnya peduli dengan isu ini agar dampak dari penimbunan sampah tidak semakin buruk. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Bahkan Indonesia dinyatakan sebagai peyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Tentunya fakta yang sangat miris. Limbah sampah tersebut menimbulkan berbagai persoalan seperti, tercemarnya laut, tampungan TPA yang sudah melampaui batas, hingga tercemarnya lingkungan. Penimbunan sampah tentunya memiliki dampak terhadap ekosistem dan juga kehidupan manusia. Pengolahan sampah menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi timbunan sampah. Namun, pada realitanya pengolahan sampah masih menemui berbagai kendala, masyarakat masih sering abai dan memilih langsung membuang ditempat terbuka tanpa melakukan daur ulang . Data Sustainable Waste Indonesia (SWI), kurang dari 10% sampah plastik terdaur ulang dan lebih 50% tetap berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Proses pengolahan sampah yang baik akan meningkatkan kembali nilai sampah serta mengurangi timbunan, tentunya juga memberikan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang baik. Hal tersebut ada dalam konsep ekonomi sirkular yaitu, dimana produk di desain secara efektif sehingga mengurangi dampak negatif sampah. Dalam konsep ekonomi sirkular diterapkan proses membuang-menggunakan-daur ulang-menggunakan kembali. Berbeda dengan konsep ekonomi yang banyak diterapkan saat ini yaitu konsep ekonomi linear. Yang mana menerapkan proses konsep membuat-menggunakan-pembuangan. Konsep ekoomi ini berdampak besar pada kehidupan. Namun dampak yang dihasilkan juga besar seperti, jumlah produksi sampah meningkat, kualitas udara yang smakin buruk, pembuangan limbah langsung ke sungai tanpa regulasi yang sesuai. Banyaknya persoalan yang dihadapi membuat kelestarian lingkunga hidup terancam. Nah, untuk mewujudkannya zero waste menjadi solusi permasalahan sampah. Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi sampah sampai berakhirnya suatu produksi. Banyak yang berasumsi bahwa zero waste merupakan gaya hidup nol sampah yang bahkan mustahil diwujudkan. Padahal zero waste adalah cara bagaimana meminimalisir penggunaan produk sekali pakai dan menggunakan produk yang pemakaiannya lebih lama. Terdapat lima metode yang diterapkan dalam zero waste yaitu, refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), rot (membusukkan sampah). Dengan lima metode tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah sampah yang menumpuk. Tentunya, gaya hidup zero waste perlu proses untuk menerapkanya tidak langsung secara cepat dan menyeluruh. Awali dengan evaluasi gaya hidup kita serta dampaknya terhadap lingkungan. Memulai dari hal terkecil seperti memakai tas saat berbelanja daripada menggunakan kantong plastik. Memilah kembali produk yang akan kita gunakan, apakah materialnya bisa didaur ulang atau tidak. Tak dapat dipungkiri memisahkan penggunaan plastik atau barang sekali pakai dari kehidupan sehari-hari memang sulit, namun dengan konsep zero waste lebih menekankan bagaimana mengendalikan diri agar lebih memperhatikan dampak dari apa yang kita konsumsi. Dasar dari zero waste juga sebenarnya adalah kesadaran dan kepedulian diri terhadap lingkungan. Salah satu contoh penerapan zero waste yang sedang banyak dilakukan pada sektor minuman dan makanan adalah penggunaan sedotan bambu atau stainless stell yang dapat digunakan berkali-kali serta ramah lingkungan. Penerapan ini akan mengubah perilaku konsumen sehingga terbiasa menggunakan produk yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Gaya hidup zero waste tak hanya berdampak pada lingkungan hidup tetapi juga pada aspek ekonomi. Dengan melakukan daur ulang kita akan menghemat pengeluaran untuk barang yang tidak dibutuhkan. Banyak sekali manfaat dari penerapan gaya hidup zero waste yaitu, meminimalisir sampah, hidup menjadi sehat,meningkatkan kreativitas, hidup menjadi teratur, dan hemat. Sesuai dengan metode-metode penerapan zero waste tentu jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsi dapat diminimalisir. Pemakaian kembali barang dapat dengan efektif mengurangi limbah. Proses daur ulang juga dapat menambah nilai sampah sehinngga memiliki keuntungan ekonomi juga. Di era modern ini, gaya hidup zero waste perlahan akan menjadi tren. Isu-isu lingkungan hidup dampak dari kegiatan manusia kembali diangkat akan memberi perhatian pada masyarakat, mereka akan menerapkan gaya hidup zero waste untuk meminimalisir dampak limbah sampah. Memang tak langsung secara menyeluruh tetapi mulai dari langkah kecil dapat menyelamatkan lingkungan kita. Konsep zero waste juga sesuai dengan pandangan masyarakat modern yang menginginkan hidup yang mudah dan simpel. Adapun proses atau cara mengawali menerapkan gaya hidup zero waste seperti, memanfaatkan barang yang tidak dipakai, meggunakan kembali barang yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, berbelanja dengan bijak mengutamakan kebutuhan daripada keinginan, bijak dalam mengonsumsi makanan, melakukan pemisahan sampah. Dalam proses-prosesnya pasti akan mengalami kendala dan berbagai asumsi. Namun, dengan proses itulah kita dapat belajar. Langkah sederhana dapat menyelamatkan kehidupan yang besar. Dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita akan meyelamatkan masa depan. Wujudkan bumi yang indah dengan meminimalisir sampah. __ Referensi: Candaradewi, Novi Dwi Astuti.Atasi Sampah dengan Zero Waste.Jurnal UNY. Diakses tanggal 2 Juni 2021. Widiarti, Ika Wahyuning.(2012). Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga Secara Mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Diakses tanggal 2 Juni 2021. Aliansi Zero Waste Indonesia.(2021). Diakses tanggal 2 Juni 2021, dari http://aliansizerowaste.id/2020/07/27/gaya-hidup-zero-waste-sebagai-solusi-hidup-minim-sampah/. Finoo.(2020). Diakses tanggal 2 Juni 2021, dari https://finoo.id/blog/zero-waste-lifestyle-adalah/.