NISA PANGSUMA 0shares AKSI NYATA TOPIK 4. PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA Read More Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi seiring dengan pertumbuhan populasinya dan kemajuan teknologi. Ketergantungan pada energi fosil menyebabkan masalah lingkungan seperti perubahan iklim dan pencemaran udara. Oleh karena itu, penting untuk beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Suku Baduy di Banten adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat mendukung pengembangan energi terbarukan. Mereka hidup harmonis dengan alam dan menerapkan praktik berkelanjutan. Praktik nyata tersebut dapat berupa sistem perladangan berpindah yang tidak merusak lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana. Kehidupan sederhana mereka tanpa teknologi modern seperti listrik dan mesin membantu mengurangi jejak karbon. Hal tersebut dapat kita adaptasikan dalam dunia pendidikan sebagai proto-type untuk mengajarkan pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan energi. Dimana pendidikan memainkan peran penting dalam menyebarkan kesadaran tentang energi terbarukan. Salah satu jenis kegiatan pendidikan yang dapat mengeksplorasi topik tersebut adalah kegiatan ko-kurikuler yang terangkum dalam kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan co-kurikuler di sekolah dapat dibentuk dengan mengusung tema proyek energi terbarukan dan praktik konsumsi bertanggung jawab. Proyek ini dapat mengajarkan siswa nilai-nilai keberlanjutan dan kearifan lokal. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, kegiatan co-kurikuler mendukung pendidikan holistik yang mencakup aspek akademik dan non-akademik. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam kegiatan ini dapat mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang sadar akan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global. Menggabungkan kearifan lokal Suku Baduy dalam pengembangan energi terbarukan tidak hanya memperkaya pendekatan kita terhadap energi terbarukan tetapi juga memberdayakan komunitas untuk hidup secara berkelanjutan. Pendidikan co-kurikuler yang terstruktur dengan baik dapat membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan. Melalui pendekatan ini, diharapkan generasi mendatang dapat menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.