fbpx

Mengurai Benang Kusut Kekerasan terhadap Perempuan: Minimnya Edukasi Terhadap Kekerasan Seksual

“Di tengah peringatan Hari Perempuan Internasional, Komnas Perempuan mengungkapkan sebuah
gambaran yang pahit namun penting: penurunan angka kekerasan terhadap perempuan di tahun 2023.
Data dari Catatan Tahunan (CATAHU) 2023 mencatat jumlah kekerasan terhadap perempuan pada
tahun 2023 sebanyak 289.111 kasus. Data ini menunjukkan bahwa angka kekerasan terhadap
perempuan mengalami penurunan (55.920 kasus, atau sekitar 12%) dibandingkan tahun 2022, namun
kebenaran di balik angka tersebut mungkin lebih kompleks dari yang terlihat.”
Setiap tahun, data kekerasan terhadap perempuan menjadi sorotan utama dalam memperjuangkan hakhak perempuan. CATAHU 2023 tidak hanya memberikan gambaran jumlah kasus, tetapi juga membuka
diskusi lebih luas mengenai kondisi sosial, hukum, dan perlindungan yang diperoleh korban. Laporan
ini tidak hanya menjadi catatan tahunan, tetapi juga dasar untuk mengkritisi dan merancang strategi
melawan ketidakadilan gender.
Kekerasan seksual memiliki berbagai dampak yang akan menyerang psikologi korban maupus fisik
korban, mulai dari stress yang dapat mengganggu fungsi otak dari korban hingga depresi akut serta
trauma berat yang dialami oleh korban yang tentu perlu terapi khusus dari pihak keluarga maupun pihak
berwajib. Dalam beberapa kasus korban juga mendapatkan luka fisik mulai dari kekerasan, penyakit
menular seksual (PMS), luka internal, pendarahan dan pembunuhan, salah satu contoh kasus yaitu alm
vina Cirebon.
Menurut Kapolres Cirebon, Jawa Barat, AKBP Indra Jafar mengatakan: Saat itu kedua korban dan
beberapa rekannya sedang mengendarai sepeda motor yang melintas di depan SMP 11 Kali Tanjung.
Namun tiba-tiba sekelompok orang melakukan pelemparan batu. Korban dan teman-temannya sempat
melarikan diri.Sayangnya, para pelaku berhasil memepet korban dengan memukul bambu hingga
akhirnya jatuh di jembatan layang. Sementara rekan rekannya berhasil melarikan diri. Para pelaku
kemudian membawa korban Rizky ke TKP awal dan lantas melakukan pengeroyokan serta
penganiayaan.Sementara itu, Vina diperkosa secara bergiliran oleh para pelaku. Setelah kedua korban
meninggal dunia, para pelaku membuang korban ke jalan layang dengan dikondisikan seolah
merupakan korban kecelakaan.
Penurunan Kasus: Data menunjukkan penurunan jumlah kekerasan terhadap perempuan, yang bisa jadi
merupakan hasil dari peningkatan kesadaran dan kebijakan perlindungan. Namun, fenomena gunung es
masih relevan, di mana banyak kasus tidak dilaporkan.
Menurut Indah Benita dalam penelitian yang berjudul “Edukasi Seksual Sebagai Upaya Pencegahan
Kekerasan Seksual Pada Anak: Literatur Review” , Ia membeberkan beberapa cara edukasi diantara
lain, pencegahan melalui Pendidikan seksual pada anak dengan metode diskusi, gerak dan lagu,
mendengarkan cerita dan melihat video. Yang kedua pencegahan melalui Pendidikan seksual pada
orang tua menggunakan metode pre eksperiment dalam melakukan edukasi tentang pencegahan
kekerasan seksual pada anak di TK ABA Jogoyudan Yogyakarta. Dalam melakukan edukasi terhadap
kekerasan seksual dapat mualai sedini mungkin mulai dari prasekolah sampai dewasa, Edukasi
informasi yang bermanfaat untuk perkembangan anak selanjutkan. Referensi yang relevan dari
penelitian terkini menguatkan argumen tersebut, dengan menunjukkan data-data tentang menurunya
pelecehan perempuan dan karakteristk pelaku serta korban pelecehan seksual.
Penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dalam CATAHU 2023 mungkin memberikan secercah
harapan, namun perjuangan masih jauh dari selesai. Kita harus terus mendorong untuk transparansi
lebih besar, kebijakan yang lebih tegas, dan terutama edukasi serta kesadaran yang lebih luas di
masyarakat. Mari kita gunakan data ini sebagai batu loncatan untuk pembahasan yang lebih mendalam
dan aksi nyata demi hari esok yang lebih adil bagi semua perempuan.