fbpx
Dokumen Pribadi Penulis

Upaya Melanjutkan Tongkat Estafet Delegasi Youth for SDGs Summit (POV: Delegasi Chamber SDG 8 – Kaum Muda dan Kewirausahaan) Are You the Next Delegate?

Awal Perjuangan

Perjuangan kita belum usai teman, perjalanan panjang baru dimulai saat setelah selesainya acara Youth for Sustainable Development Goals (SDGs) Summit 2022. Hari telah berlalu, namun momen hangatnya diskusi dalam Chamber SDG 8 masih melekat dalam fikiran dan selalu mengusik hati saya. Wajar saja hal tersebut terjadi, karena setiap delegasi termasuk saya membawa amanah besar untuk membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Apalagi saya selalu teringat tentang challenge yang diberikan oleh Bapak Yanuar Nugroho, Ph.D, saat beliau mengisi sesi SDGs 101 untuk seluruh 200 delegasi. Beliau bertanya, “apa yang bisa dikerjakan secara konkret untuk membantu tercapainya SDGs?”. Hal tersebut membuat saya tertantang untuk terus berusaha dan berkarya agar dapat memberikan aksi konkret. Salah satunya melalui tulisan ini, saya akan mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk menjadi penerus tongkat estafet delegasi SDGs di Indonesia. 

Semesta mendukung, pernah mendengar idiom tersebut? Ya! Saya selalu percaya bahwa jika manusia memiliki niat yang baik dan berusaha berbuat baik, maka Sang Pencipta dan alam semesta akan mendukung segala langkah mulia kita. Saya sangat bersyukur telah terpilih menjadi salah satu dari 200 delegasi yang diberi kesempatan untuk dapat berdiskusi, menganalisis masalah serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang akan dibawa ke pemangku kepentingan agar bisa dipertimbangkan. Saya sangat berterima kasih kepada UNDP, UNICEF, Pemerintah dan seluruh pihak yang telah memberikan ruang bagi pemuda untuk dapat turut andil dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Saya beruntung dapat bertemu dengan pemuda hebat dan mentor ahli di bidang SDGs.

Kaum Muda dan Kewirausahaan

Terhitung  sejak 6 tahun terakhir, Indonesia sudah mengadopsi tujuan dan target SDGs ke dalam rencana pembangunan negara. Terdapat sejumlah target yang sangat terdampak pandemi Covid-19, seperti pilar pembangunan sosial dan ekonomi. Terutama ketersediaan pekerjaan yang layak masih belum merata dan pertumbuhan ekonomi yang belum maksimal.

Pekerjaan yang layak sangat diperlukan untuk dapat membiayai hidup secara sejahtera, serta menjamin keselamatan fisik dan psikologis masyarakat. Kelayakan pekerjaan dapat dilihat dari status pekerjaan, lapangan pekerjaan, jumlah jam kerja, dan kegiatan formal-informal. Untuk itu, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi agar tercipta pekerjaan yang layak bagi setiap angkatan kerja.

Perlu kita ketahui, saat ini tingkat pengangguran terbuka kelompok umur muda (15-24 tahun), 4x lebih tinggi daripada tingkat pengangguran umur dewasa. Selain itu, ada 24,28% penduduk usia muda yang tidak sedang bekerja, tidak mengikuti pendidikan, dan tidak mengikuti pelatihan (Not in Education, Employment and Trainng/NEET). Bahkan kaum rebahan yang tergolong NEET ini sebagian besar berpendidikan SMK/SMA (60,21%) dan sebagian berpendidikan tinggi (29,43%) (detikNews, 2021).

Pekerja usia muda merupakan salah satu golongan yang terdampak berat pandemi Covid-19. Mereka yang kehilangan pekerjaan, sebagian besar berubah menjadi tenaga kerja informal. Informalitas didefinisikan oleh ILO sebagai pekerjaan yang mempunyai dampak berbahaya terhadap hak-hak pekerja dan mempunyai dampak negatif terhadap sustainable enterprises karena faktor rendahnya produktivitas dan terbatasnya akses modal (detikNews, 2021).

Pemerintah perlu segera berbenah dan memperbaiki sistem perekonomian agar segera tercipta lapangan pekerjaan layak secara menyeluruh. Upaya lain untuk menciptakan lapangan kerja ialah dengan mendorong kewirausahaan. Kewirausahaan menjadu salah satu pendorong utama kemakmuran ekonomi dan membantu pertumbuhan ekonomi negara berkembang (Kimmitt et al., 2020) dan solusi dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di negara-negara berkembang (Sutter et al., 2019; Si et al., 2020).

Hal tersebut menginspirasi saya untuk menjadi lebih aktif berperan dan membantu tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Saya ingin terus berkontribusi terutama dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat. Karena kemampuan literasi merupakan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kini saatnya pemuda mulai bersatu dan berkontribusi aktif dalam mengawal maupun membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Terus berbuat baik dan menyebarkan semangat positif. Serta aktif dan produktif dalam berkarya maupun berkegiatan sosial. Saya rasa saat ini banyak generasi muda yang terketuk hatinya dan lebih peduli dengan kesejahteraan masyarakat. Terbukti, banyak tokoh influencer muda secara sukarela dan berbagai upaya bisa aktif berbagi ilmu, materi, pikiran dan tenaga untuk membantu pemulihan kesehatan dan ekonomi. Mulai dari langkah kecil, mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan kita, pasti semesta akan membantu setiap langkah baik kita.

Sumber:

Pekerjaan Layak dan Pengangguran Terdidik, 2021
https://news.detik.com/kolom/d-5836955/pekerjaan-layak-dan-pengangguran-terdidik