fbpx

TOPIK 2 AKSI NYATA PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

Nama              : Anik Magfirotul Amalia

NIM                 : 240211920171

Mata Kuliah     : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

 

T2-8. Aksi Nyata

Dalam mulai diri ini saya dihadapi dengan kasus latar belakang peserta didik dalam proses pembelajaran dan peningkatan kualitas diri dalam peserta didik baik di dalam dan di luar sekolah. Sehingga saya memahami bahwa pada materi ini berkaitan dengan hubungan latar belakang peserta didik dan kualitas peserta didik. Hal ini membantu saya dalam memahami pentingnya latar belakang peserta didik dalam menentukan proses pembelajaran yang merata.

Setelah mempelajari tentang status sosioekonomi (SES) dalam pendidikan, saya menyadari bahwa SES berpengaruh pada berbagai aspek pembelajaran, termasuk akses terhadap sumber daya pendidikan, kondisi lingkungan belajar, serta motivasi dan partisipasi peserta didik. Peserta didik yang berasal dari latar belakang sosioekonomi yang lebih tinggi biasanya mendapatkan akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas, teknologi, buku, dan kegiatan di luar sekolah yang mendukung minat peserta didik. Di sisi lain, peserta didik dari latar belakang yang lebih rendah sering menghadapi hambatan, seperti minimnya dukungan di rumah, keterbatasan waktu dan sumber daya, serta tekanan yang berkaitan dengan masalah ekonomi.

Pendidik perlu menyadari perbedaan ini dan menyesuaikan pendekatan mereka agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik. Pendekatan yang inklusif dan memahami konteks sosial peserta didik dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil serta mendukung perkembangan akademis dan sosial mereka.

Menurut saya, konsep SES dalam pendidikan di Indonesia telah digunakan dengan baik oleh pemerintah. Akses pendidikan yang merata dan gratis selama 12 tahun yang disediakan oleh pemerintah serta bagi peserta didik yang kurang mampu untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kurikulum yang diadaptasi saat ini telah berfokus pada peserta didik akan status sosial, lingkungan, pengetahuan, dan karakter. Sehingga kurikulum ini memberikan kemerdekaan bagi peserta didik tanpa memandang latar belakang peserta didik.

Di Indonesia, beberapa sekolah telah mulai mengimplementasikan strategi pembelajaran inklusif untuk menyesuaikan dengan perbedaan status sosioekonomi (SES) di kelas. Profil pancasila dalam kurikulum merdeka merupakan pendidikan karakter bagi peserta didik yang mana untuk meratakan kemampuan peserta didik. Selain itu, beberapa pendidik di beberapa sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi antara peserta didik dari berbagai latar belakang. Hal ini membantu peserta didik saling belajar dan menghargai perspektif satu sama lain.

Pemahaman tentang konsep ini sangat penting bagi saya menjadi guru yang ideal bagi peserta didik. Memahami latar belakang SES siswa membuat saya lebih sensitif terhadap kebutuhan dan tantangan yang mereka alami, sehingga saya dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan lebih efektif. Metode ini memastikan semua peserta didik merasa diterima dan didukung, terlepas dari latar belakang. Saya juga menyadari pentingnya kerjasama dengan orang tua untuk mendukung pendidikan peserta didik, terutama dengan latar belakang yang kurang beruntung.

Dalam ruang kolaborasi, kami mendiskusikan mengenai perspektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia dalam kelompok. Kami diberikan studi kasus tiga video mengenai perbedaan status sosial ekonomi pada peserta didik. kami mendiskusikan mengenai faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam interaksi sosial yang penting dan penerapannya dalam proses pembelajaran.

                Tiga video tersebut memberikan pandangan mengenai perbedaan kemampuan dan proses pembelajaran peserta didik melalui perbedaan faktor sosial, faktor budaya, faktor ekonomi, dan faktor politik. Hal ini mengisyratkan pentingnya pendidik dalam menerapkan proses pembelajaran yang bermakna, merata, dan adil bagi peserta didik. Sehingga, peserta didik tidak merasakan kesenjangan. Pendidik perlu memperhatikan sosio-ekonomi di dalam kelas dalam proses pembelajaran dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai, menyediakan bimbingan dan konseling bagi peserta didik, peningkatan akses teknologi,serta menawarkan sesi remedial dan tutorial di luar jam sekolah. Tidak hanya pendidik, pemerintah juga harus memastikan program-programnya tepat sasaran dan efektif dalam jangka panjang seperti tunjangan bagi peserta didik kurang mampu dan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan fokus pada peserta didik.

                Proses demonstrasi konstektual, kami melakukan presentasi mengenai hasil diskusi pada ruang kolaborasi. Saya belajar mengenai perbedaan pandangan antar kelompok mengenai hasil diskusi mereka. Pemberiaan akan pandangan yang berbeda akan strategi pembelajaran yang bermakna untuk peserta didik yang disesuaikan dengan latar belakang merupakan perkembangan diri dalam proses menjadi guru yang ideal. Saya juga belajar bagaimana menilai yang disesuaikan dengan rubrik yang telah disediakan.

                Pemahaman mengenai sosio-ekonomi peserta didik memiliki peranan penting dalam membuat rencana pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran mengenai materi ini memberikan pengetahuan baru yang lebih mendalam mengenai keterkaitan latar belakang peserta didik dengan motivasi, sumber daya, dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.

                Kesadaran akan pentingnya mengetahui latar belakang peserta didik memunculkan tantangan-tantangan dalam proses pembelajaran. Tantangan ini seperti peserta didik dari latar belakang sosio-ekonomi rendah menghadapi tantangan, seperti kurangnya didukung oleh orang tua dalam segi meningkatkan nilai diri mereka,  yang dapat mempengaruhi motivasi mereka untuk belajar. Selain itu, mereka akan merasa tertinggal dari teman yang memiliki sosio-ekonomi lebih darinya dan merasa berkecil hati. Saya sebagai pendidik akan meberikan dukungan emosional terhadap peserta didik akan kondisi mereka dan memberikan mentoring tambahan bagi yang belum mampu menguasai materi pembelajaran. Sehingga, mereka akan merasa tetap memiliki dukungan walaupun buka dari keluarga mereka.

                Contoh lain tantangan yang ditimbulkan adalah jika saya mengabdi di pelosok yang berpendapatan rendah atau akses yang kurang memadai. Saya akan memiliki tantangan akses sumber daya yang terbatas, seperti kekurangan fasilitas, buku, bahkan teknologi. Ini dapat mengakibatkan ketidakmerataan kualitas pendidikan yang didapat oleh peserta didik. sehingga, saya akan mengajukan peningkatan fasilitas sekolah pada pemerintah dan beasiswa bagi peserta didik yang memiliki sosio-ekonomi rendah.

                Dengan demikian, saya ingin mempelajari bagaimana cara pendidik dalam menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan peserta didik menyesuaikan sosio-ekonomi mereka dalam kehidupan nyata. Saya akan melakukan observasi dan asistensi pembelajaran yang telah diberikan kesempatan oleh pemerintah.

                Hal yang saya pelajari dan pahami dalam koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun mata kuliah lain adalah bagaimana seorang pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang terbuka serta menerapkan strategi pembelajaran yang mendukung peserta didik, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan memberikan makna yang mendalam bagi peserta didik. Semua mata kuliah dalam PPG Calon Guru mempunyai tujuan yang sama dalam membantu pendidik memahami profesinya dengan baik sehingga tecipta pendidik yang profesional dan berkompeten sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

                Dapat disimpulkan, pembelajaran mata kuliah ini memberikan pandangan baru mengenai status sosioekonomi yang mempengaruhi peserta didik. Pendidik dapat mengindentifikasi dan mencari penyelesaikan terkait permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik mengenai latar belakang mereka. Sehingga, pembelajaran ini menuntut saya untuk memahami status sosial peserta didik agar dapat memberikan pembelajaran yang bermakna dan memberikan motivasi terbaik untuk peserta didik.

                Kesiapan saya menjadi seorang pendidik 7 dari 10 dengan alasan bahwa saya memiliki kesadaran penuh mengenai pentingnya menyelaraskan pendidikan dengan realitas latar belakang sosial ekonomi tiap peserta didik agar tidak terjadi diskriminan. Sisa dari kesiapan saya adalah saya perlu turun langsung untuk mengidentifikasi permasalahan secara nyata. Saya perlu membuat modul ajar yang disesuaikan dengan latar belakang peserta didik.

Â