Khansa Shabirah 0shares Cipta, Karya, Karsa: Menempatkan Industri Kreatif Sebagai New Engine of Economic Growth Read More PERBAIKAN INPUT, PROSES DAN OUTPUT SEBAGAI LANGKAH DALAM MEMBANGUN MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN Khansa Shabirah PENDAHULUAN Di antara fokus utama dunia saat ini adalah mewujudkan Pembangunan Masa Depan yang Berkelanjutan (SDGs). Inisiasi ini dicanangkan oleh PBB sejak 2012 yang berisi 17 butir poin untuk mentransformasi dunia. Terdapat 3 poin[1] yang menjadi fokus utama dalam penulisan ini, hal tersebut karena adanya hubungan input, proses dan output antara ketiganya dalam mewujudkan SDGs. PEMBAHASAN Pendidikan di Indonesia Tujuan dan Peran Pendidikan dalam Pembentukan Masyarakat Menurut Eko dan Yunus (2021), kecerdasan moral adalah kemampuan seseorang untuk memahami hal yang benar dan yang salah, yakni memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut, sehingga ia bersikap benar dan terhormat. adalah sifat-sifat utama yang dapat mengantarkan seseorang menjadi baik hati, berkarakter kuat, dan menjadi warga negara yang baik. Pendidikan merupakan hal yang sangat krusial dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai dari jauhnya hubungan dengan Tuhan, kemerosotan moral, ketertinggalan prestasi, hingga menimbulkan banyak kriminal. Seks bebas kini menjadi masalah utama bagi remaja Indonesia. Berdasarkan data dari BKKBN, sebanyak 35,9 persen remaja memiliki teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini tentu memprihatinkan bagi masa depan remaja Indonesia. Usaha Pemerintah untuk Memajukan Pendidikan di Masyarakat Indonesia termasuk di antara negara dengan sistem pendidikan yang rendah jika dibadingkan di skala internasional (OECD, 2016). Anggapan penyebab skala ini adalah karena kualitas pendidikan yang rendah. (Maulana et al., 2020). Merubah bukanlah suatu hal yang mudah, karena membutuhkan banyak biaya dan waktu yang cukup panjang. Di antara komitmen pemerintah dalam mencerdaskan bangsa adalah dengan melakukan pemerataan pendidikan. Hal ini diatur pada pasal 31 UUD 1945 sebagai landasan operasional sistem pendidikan nasional. Adapun pijakan dari kurikulum sistem pendidikan nasional mengacu kepada UU No. 20 Tahun 2003. Usaha lain yang telah dijalankan pemerintah adalah memberikan anggaran sekurang-kurangnya sebesar 20% dari belanja daerah untuk mendanai pendidikan di bawah kewenangan provinsi atau kabupaten. Hal ini diatur pada Peraturan Pemerintah No. 81. Alokasi anggaran Indonesia dari total PDB masih belum mencapai angka 4 persen dan rasio ini masih jauh di bawah negara lain yang berkisar antara 4-7 persen dari PDB nya. Walaupun demikian, saat ini pemerintah mulai menyeriusi perkembangan dan perbaikan mutu pendidikan demi mewujudkan “Indonesia Emas 2045”. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dalam nilai anggaran untuk pendidikan pada beberapa tahun belakangan. Usaha dan Kesadaran Masyarakat terhadap Pendidikan Sebenarnya belajar bukanlah terbatas pada pendidikan formal, ataupun duduk di ruang kelas saja, namun dengan kemajuan teknologi semua bisa mendapatkan ilmu yang tak terbatas. Berbagai gebrakan banyak dilakukan di media sosial oleh para influencer untuk menyadarkan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya belajar. Hadirnya Taman Bacaan Masyarakat merupakan sebuah inisiatif baru dari masyarakat yang menjadi relawan untuk memberikan pelayanan bahan bacaan kepada masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca. Lokasi dari TBM diutamakan dekat dengan pusat keramaian atau berdampingan dengan tempat tinggal, sehingga memudahkan untuk mengakses layanan membaca dan meminjam buku. Solusi Bagi Pemerintah untuk Memperbaiki Pendidikan Di Indonesia profesi guru (terutama guru honorer) kurang diapresiasi secara finansial. Hal ini sangat disayangkan, karena tanpa guru maka tidak akan ada perkembangan secara ilmu pengetahuan yang kemudian mengawali kemajuan di bidang-bidang lainnya. Maka, sudah selayaknya bagi pemerintah untuk memberikan jaminan kesejahteraan hidup juga pendanaan fasilitas riset dan pengembangan kepada para guru dan tenaga pengajar. Solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut: Ajakan untuk memperbanyak literasi dan riset. Pengadaan kursus dan materi belajar secara online dan gratis. Penerapan program beasiswa pendidikan dari pemerintah. Penerapan program endowment/ wakaf untuk pembiayaan operasional sekolah dan perguruan tinggi. Penerapan program pertukaran pelajar dan studi banding, baik nasional maupun internasional. Penerapan program Summer Camp dan Bootcamp bagi siswa sekolah menengah dan mahasiswa perguruan tinggi yang bersifat wajib, baik online maupun onsite. Pekerjaan yang Layak, Industri, dan Inovasi Pekerjaan yang Layak Bagi Siapa? Pekerjaan yang layak ditentukan dari kualitas keilmuan, kemampuan hard skill serta soft skill yang dimiliki oleh seseorang. Peluang karir bagi lulusan perguruan tinggi tentu tidak sama dengan tamatan Sekolah Dasar. Selain itu, kurikulum dan kualitas pendidikan yang rendah juga dapat menjadi faktor pengaruh dalam hal ini. Penyebab Kehilangan Pekerjaan dan Kalah Bersaing di Ranah Global Fakta bahwa suatu negara stagnan dan mengalami ketertinggalan adalah karena ketertinggalan dari sisi pendidikan. Menurut Prof. Lant Pritchett dari Harvard University, Indonesia perlu mengejar 128 tahun untuk mengejar ketertinggalan pendidikan dari negara maju. Indonesia memiliki SDM yang berlimpah, namun angka SDM profesional dan produktif masih sangat kecil sekali dibandingkan SDM yang dimiliki Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Masuknya ke era digitalisasi ini telah menuntut setiap individu untuk terus berkembang dan tetap relevan mengikuti perkembangan zaman. Di antara kunci dalam menghadapi tantangan di era digital adalah dengan mengasah hard skill maupun soft skill, menguasai bahasa asing dan menguasai teknologi. Dalam dunia kerja, karyawan dituntut untuk senantiasa aktif dalam setiap proses pengembangan diri. Setiap kegiatan yang berkenaan dengan proses pengembangan diri yang berdampak pada pengembangan organisasi akan dinilai sebagai sebuah kredit poin untuk mempertahankan posisi tertentu atau meraih satu jabatan tertentu. Di antara beberapa indikator yang digunakan dalam menilai SDM, yakni capacity (kemampuan pekerja, berdasarkan melek huruf dan edukasi), deployment (tingkat partisispasi pekerja dan tingkat pengangguran), development (tingkat dan partisipasi pendidikan), dan know-how (tingkat pengetahuan dan kemampuan pekerja serta ketersediaan sumber daya) di tiap negara. Pendidikan Mendorong Inovasi dan Sektor Industri Sekarang diakui bahwa pengembangan SDM suatu negara adalah unsur pokok bagi kemakmuran dan pertumbuhan dan untuk penggunaan yang efektif atas sumber daya modal fisiknya. Maka, dapat kita katakan bahwa sektor pendidikan sangat erat kaitannya dengan inovasi dan sektor industri. Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan infrastruktur merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi. Tidak diragukan lagi bahwa suatu daerah dengan akses dan fasilitas yang baik akan lebih bernilai ketimbang yang akses dan fasilitasnya buruk. Pembangunan infrastruktur akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Hasil studi menyebutkan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan percepatan pertumbuhan ekonomi abad ke-20 dibandingkan beberapa abad sebelumnya adalah pembangunan infrastruktur (World Bank,1994). Negara maju biasanya memiliki infrastruktur pendidikan yang sangat baik. Sekolah-sekolah mereka dirancang dengan modernitas, dilengkapi dengan teknologi mutakhir, perpustakaan yang kaya akan literatur. Namun, di Indonesia, masih ada banyak sekolah di wilayah terpencil yang tidak memiliki akses ke infrastruktur pendidikan yang memadai sehingga hal ini membatasi pengalaman belajar siswa (Alkautsari, D. 2023). Beberapa penelitian membuktikan bahwa variable prasarana pendidikan memiliki efek positif dan signifikan terhadap pertumbuhan GDP di suatu negara. KESIMPULAN Sektor pendidikan sangat erat kaitannya dengan sektor industri, di sisi lain inovasi yang dikembangkan oleh SDM yang berkualitas menstimulasi adanya industri yang berkembang dan dapat bersaing sehat. Industri yang sehat akan mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat. Kemajuan yang merata mendorong suatu negara menuju pembangunan masa depan yang berkelanjutan, karena pada akhirnya infrastruktur menjadi penunjang untuk memperbaiki dan meraih pendidikan yang bermutu bagi rakyatnya. Maka, hanya dengan komitmen bersama -dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat- Indonesia dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki akses pendidikan yang berkualitas, memungkinkan mereka untuk bersaing secara global dan berkontribusi pada masa depan bangsa ini (Alkautsari, D. 2023). Berdasarkan laporan World Competitiveness Center yang mengkaji kualitas performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur, Indonesia berada di urutan ke-47. Sedangkan negara-negara ASEAN lainnya, seperti: Singapura berada di peringkat ke-8, Malaysia ke-33, Thailand ke-45 dan Filipina ke-60. REFERENSI Suharyanto, E et al. (2021). Pendidikan Karakter Yang Efektif Di Era Milenial, 20. Retrieved from, https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_Karakter_Yang_Efektif_Di_Era/kXY-EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=pendidikan+moral+adalah+pendidikan+paling+mendasar&pg=PA21&printsec=frontcover Kebijakan Kesehatan Indonesia. (n.d.). BKKBN: Seks Bebas Kini Masalah Utama Remaja Indonesia. Retrieved from, https://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/859-bkkbn-seks-bebas-kini-masalah-utama-remaja-indonesia AJLabs. (2023). Back to school: Which countries spend the most on education? Retrieved from, https://www.aljazeera.com/news/2023/9/8/back-to-school-which-countries-spend-the-most-on-education-2 World Bank (2023); Tanzi & Schuknecht (2000) – processed by Our World in Data. “Public spending on education as a share of GDP” [dataset]. World Bank, “World Bank Education Statistics (EdStats) 2023”; Tanzi & Schuknecht, “Public Expenditure on Education OECD” [original data]. Retrieved from https://ourworldindata.org/grapher/total-government-expenditure-on-education-gdp Nurahayu et al. (2024). Lukis Jejak Sejarah dengan Lisan dan Tulisan Taman Baca Masyarakat-Ku, 1-6. Retrieved from, https://www.google.co.id/books/edition/Lukis_Jejak_Sejarah_dengan_Lisan_dan_TUl/oAYaEQAAQBAJ?hl=en&gbpv=1 Maulana, R et al. (2023). Effective Teaching Around the World: Theoretical, Empirical, Methodological and Practical Insights. Germany: Springer International Publishing, 367. Retrieved from, https://link.springer.com/book/10.1007/978-3-031-31678-4 Anwar, M., & Rusmin, M. (2023). Etika Profesi Keguruan, 2. Retrieved from, https://www.google.co.id/books/edition/Etika_Profesi_Keguruan/VuveEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=guru+harus+diapresiasi+dengan+gaji+tinggi&pg=PA2&printsec=frontcover Ismail, T. (2023). Darurat Ketertinggalan Pendidikan di Indonesia, 2. Retrieved from, https://www.researchgate.net/publication/371640730_Darurat_Ketertinggalan_Pendidikan_di_Indonesia_-_Oleh_Taufiq_Ismail BINUS. (2017). Posisi SDM Indonesia, Kelemahan dan Keuntungannya. Retrieved from, https://bbs.binus.ac.id/management/2017/06/posisi-sdm-indonesia-kelemahan-dan-keuntungannya-2/ Anwar, K. (n.d.). INVESTASI PENDIDIKAN (Suatu Fungsi untuk Pendidikan yang Bermutu), 5. Retrieved from, https://media.neliti.com/media/publications/56687-investasi-pendidikan-suatu-fungsi-untuk-b5de7fa3.pdf Fuad, N., & Ahmad, G. (2009). Intergrated HRD: Human Resources Develoupment, 6. (n.p.): Grasindo. Retrieved from, https://www.google.co.id/books/edition/Intergrated_HRD_Human_Resources_Develoup/V7XlTAinAw0C?hl=en&gbpv=1 Alkautsari, D. (2023). Pendidikan di Indonesia dan Negara Maju: Sebuah Perbandingan. Retrieved from, https://sbmindonesia.id/news/42 Amalia, D. (2019). ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Pada 33 Provinsi di Indonesia Tahun 2008 – 2017), 1. Retrieved from, https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/5734 Mulyadi, M. (2024). Daya Saing Indonesia NAIK, Terbaik ke-3 di ASIA TENGGARA. Retrieved from, https://indonesiabaik.id/infografis/daya-saing-indonesia-naik-terbaik-ke-3-di-asia-tenggara IMD. (2024). World Talent Ranking: Scoring countries across the three factors of Investment & Development, Readiness, and Appeal. Retrieved from, https://www.imd.org/centers/wcc/world-competitiveness-center/rankings/world-talent-ranking/ [1] Poin yang dimksudkan di sini adalah: (4) Pendidikan berkualitas, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Perbaikan Input, Proses dan Output Sebagai Langkah dalam Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan