fbpx
https://mizanamanah.or.id/

Menuju Pencapaian SDG’s melalui Pemberdayaan Anak Yatim Piatu: Kisah Sukses dan Kolaborasi Mizan Amanah

“Menuju Pencapaian SDGs melalui Pemberdayaan Anak Yatim Piatu: Kisah Sukses dan Kolaborasi Mizan Amanah”

 

Mizan Amanah, sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, memiliki berbagai program yang secara langsung mendukung pencapaian SDGs, khususnya dalam hal pemberdayaan anak yatim piatu. Berikut beberapa contoh data konkret terkait kegiatan Mizan Amanah:

 

Tujuan 1: Penghapusan Kemiskinan

Program Beasiswa: Program beasiswa Mizan Amanah membantu anak-anak yatim piatu untuk keluar dari siklus kemiskinan dengan meningkatkan akses pendidikan dan peluang kerja di masa depan. Hal ini sejalan dengan Target 1.1 SDGs, yaitu pada tahun 2030, persentase orang dalam segala usia yang hidup di bawah garis kemiskinan internasional ($1,90 sehari) dikurangi separuh.

Program Pemberdayaan Ekonomi: Program pemberdayaan ekonomi Mizan Amanah membantu orang tua asuh anak yatim piatu untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan mereka. Hal ini sejalan dengan Target 1.4 SDGs, yaitu pada tahun 2030, setiap orang memiliki akses yang aman dan setara ke layanan keuangan, termasuk tabungan, pinjaman, dan asuransi, dan termasuk akses yang lebih luas ke layanan keuangan formal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah.

 

Tujuan 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Program Layanan Kesehatan Gratis: Program layanan kesehatan gratis Mizan Amanah memastikan anak-anak yatim piatu memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar dan preventif, sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Hal ini sejalan dengan Target 3.2 SDGs, yaitu pada tahun 2030, akhiri semua kematian yang dapat dicegah pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Program Edukasi Kesehatan: Program edukasi kesehatan Mizan Amanah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak yatim piatu tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pola hidup sehat. Hal ini sejalan dengan Target 3.4 SDGs, yaitu pada tahun 2030, kurangi seperempat tingkat kematian neonatal dan tingkat kematian balita.

 

Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas

Program Pembangunan Sekolah: Program pembangunan sekolah Mizan Amanah memastikan anak-anak yatim piatu di daerah terpencil memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas. Hal ini sejalan dengan Target 4.1 SDGs, yaitu pada tahun 2030, semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses yang setara ke pendidikan dasar, prasekolah, dan menengah berkualitas, termasuk ke program pengembangan anak usia dini yang berkualitas.

Program Pelatihan Guru: Program pelatihan guru Mizan Amanah meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah yatim piatu, sehingga meningkatkan hasil belajar anak-anak yatim piatu. Hal ini sejalan dengan Target 4.4 SDGs, yaitu pada tahun 2030, meningkatkan secara substansial jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.

 

Tujuan 11: Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman, Tahan Lama, dan Berkelanjutan

Program Panti Asuhan: Program panti asuhan Mizan Amanah menyediakan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki keluarga. Hal ini sejalan dengan Target 11.1 SDGs, yaitu pada tahun 2030, memastikan akses ke perumahan yang aman, terjangkau, dan tahan lama bagi semua orang dan meningkatkan urbanisasi yang inklusif, aman, tahan lama, dan berkelanjutan. 

Mizan Amanah, dalam upayanya memberdayakan anak yatim piatu dan mencapai SDGs, telah menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kolaborasi dan kemitraan. Pendekatan mereka selaras dengan berbagai teori yang menekankan kekuatan kolektif dan kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

Mizan Amanah menjalin kerjasama dengan pemerintah, LSM, dan sektor swasta untuk memperluas jangkauan program, meningkatkan efektivitas, dan mendapatkan sumber daya yang diperlukan. Pemahaman mereka tentang teori stakeholder (Freeman, 1984) mendorong mereka untuk melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam program mereka, sehingga memastikan keberhasilannya. Kolaborasi ini juga mencerminkan teori interdependensi (Keohane & Nye, 1977), di mana mereka menyadari saling ketergantungan dengan pihak lain untuk mencapai tujuan bersama.

Lebih lanjut, Mizan Amanah tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada anak yatim piatu, tetapi juga bekerja untuk mengubah sistem yang mendiskriminasi dan meminggirkan mereka. Hal ini menunjukkan pemahaman mereka tentang teori transformasi sosial (Giddens, 1984), yang berfokus pada perubahan mendasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

Dampak nyata yang dicapai Mizan Amanah dalam kehidupan anak yatim piatu merupakan bukti nyata dari efektivitas pendekatan kolaboratif dan berorientasi pada transformasi mereka. Program-program mereka membantu anak yatim piatu untuk memutus siklus kemiskinan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Upaya Mizan Amanah patut dicontoh oleh organisasi lain yang bekerja di bidang pemberdayaan masyarakat dan pencapaian SDGs. Dengan terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi, Mizan Amanah dapat terus memberikan dampak positif bagi anak-anak yatim piatu di Indonesia dan berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

 

Referensi:

• Freeman, R. E. (1984). Strategic management: A stakeholder approach. Pitman Publishing.

• Giddens, A. (1984). The constitution of society. University of California Press.

• Keohane, R. O., & Nye, J. S. (1977). Power and interdependence: World politics in transition. Harvard University Press.

• https://mizanamanah.or.id/

• https://mizanamanah.or.id/programs/infaq-sedekah/berkah-dengan-sedekah/

• https://mizanamanah.or.id/programs/panti-asuhan/panti-asuhan-yogyakarta